My Love || 06

206 41 13
                                    

Jam 3 dini hari...

Serim beranjak dari ranjangnya, dia sangat lapar karena belum makan malam. Tangannya masih dibalut perban, rasanya perih.

Cup! Serim mencium kening adiknya cukup lama, kemudian memandangnya sekilas.

"Maaf Jungmo sudah membuat kamu menangis," gumam Serim.

Dia turun ke bawah menuju dapur, tidak ada makanan di meja makan. Serim membuka lemari makan dan menemukan ramyeon. Dia berusaha mengambilnya tapi tidak bisa, tangannya masih sakit.

"Sini biar aku saja," kata Allen, entah sejak kapan ada di dapur.

"Aku bisa sendiri."

"Gak usah rewel, aku juga lapar."

Akhirnya Serim mengalah dan memilih duduk di ruang TV. Sesekali ia melihat ke arah istrinya, dia tersenyum tipis.

"Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan hatimu."

15 menit kemudian, ramyeon sudah jadi, kemudian Allen membawa makanannya di ruang TV.

"Makan terus tidur lagi," perintah Allen memberikan mangkok kepada suaminya.

"Terima kasih."

Serim mengambil ramyeon di dalam panci, tapi kuahnya mengenai pergelangan tangannya.

"Akh," rintih Serim memegang tangannya.

Allen memberhentikan makannya, dia pergi mengambil kotak P3K yang tak jauh dari ruang TV

"Bisa gak sih seharian jangan buat orang khawatir."

Hanya kata maaf yang keluar dari mulutnya. Allen mulai mengganti perbannya dengan telaten.

"Lain kali jangan membuat masalah," ucap Allen dan diangguki oleh Serim.

*****

Jam 06.10 KST

Dia baru saja keluar dari kamar mandi, Serim memutuskan untuk pergi bekerja. Dilihatnya di sampingnya, Jungmo masih terlelap. Serim tidak tega membangunkannya.

"Kakak mau kemana?" tanya Jungmo membuka matanya.

"Kerja sayang," jawab Serim mengusak rambut Jungmo.

Jungmo tidak tega jika kakaknya tetap bekerja. "Tapi kondisi kakak belum pulih."

"Jangan membantah Park Serim atau lukamu aku tambah," kata Allen di depan kamar Serim dengan kedua tangan diletakkan di depan dadanya.

Dengan berat hati, Serim mengiyakan ucapan istrinya itu.

"Jangan lupa sarapan," perintah Allen keluar dari kamar.

Jungmo memeluk kakaknya dari samping, dia paham apa yang dirasakan kakaknya itu.

"Aku yakin suatu saat dia akan menerima dan mencintaimu kak."

Jungmo, Serim, dan Allen berada di ruang makan. Hanya suara dentingan alat makan menginterupsi ruang makan. Hari ini Allen yang memasak semuanya dengan bantuan para maid.

My Love || Sellen + Minimo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang