My Love || 01

482 57 49
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Allen dengan orang yang tidak ia kenal. Allen dijodohkan karena tingkah lakunya tidak baik.Sebenarnya Allen memiliki kekasih dan orang tuanya juga tahu. Tapi ayahnya memaksanya menikah dengan orang lain

"Ayo Allen kita keluar," ajak Chan, ayahnya.

Allen hanya mengangguk dan melingkarkan tangan kirinya di lengan ayahnya.

Di atas altar seorang namja tampan tersenyum ke arah Allen, ia mengulurkan tangannya kepadanya, dengan terpaksa Allen menerima uluran calon suaminya.

Pendeta mengucapkan ikrar pernikahan dan di ikuti oleh keduanya. Setelah pembacaan ikrar, mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

"Silahkan tuan Serim mencium kening istri anda," ucap sang pendeta.

Cup! Serim mencium kening istrinya cukup lama dan membuat Allen bergidik ngeri.

Dua jam berlalu, akhirnya pernikahan mereka sudah selesai. Serim dan Allen menghampiri kedua orang tuanya.

"Terima kasih sudah mau mengabulkan keinginan kami," kata Seungmin, ibunya Allen.

"Demi bunda akan Allen lakukan." Allen memeluk ibunya. Ia harus rela menikah dengan orang yang tidak ia kenal demi orang tuanya.

"Serim, kami titip Allen ya. Jangan kasar kepadanya," pesan Chan terhadap menantunya, Serim.

"Baik ayah, Serim janji tidak akan kasar sama Allen. Dia sudah menjadi tanggung jawab aku." Serim menampilkan senyuman manisnya. Sedangkan Allen berdecih singkat.

***

Setelah membersihkan diri, Serim menghampiri istrinya yang masih memainkan ponselnya.

"Sayang... Ayo mandi dulu," kata Serim lembut.

Tidak ada sahutan dari istrinya itu, dengan terpaksa Serim mengambil paksa ponselnya. Allen menatap wajah suaminya dengan tatapan benci.

"Kenapa kau mengambil ponselku, Serim?!" bentak Allen menaikkan nada bicaranya.

"Mandi dulu sana baru ponselnya aku berikan." Serim berusaha lembut kepada istrinya itu.

Allen berdecak kesal lalu memutuskan ke kamar mandi. Moodnya memburuk ketika suaminya mengambil ponselnya. Serim tersenyum tipis, dia harus sabar menghadapi sikap istrinya.

Ting! Ponsel Allen berbunyi, dengan berani Serim membuka pesannya dan menscrool dari atas.

My Beloved

Bagaimana pernikahan kamu?
|18.00|

Lancar
|18.05|

Apa kamu bahagia?
|18.06|

Tentu tidak, aku hanya mencintaimu
|18.06|

Iya sayang
|18.07|

//Read//

Kecewa? Seperti itu yang dirasakan oleh Serim. Dia tidak menyangka jika istrinya masih berhubungan dengan kekasihnya.

Tanpa disadarinya, Allen sudah selesai mandi, lalu melihat suaminya membuka ponselnya.

"Park Serim! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau lancang sekali membuka ponselku?!" bentak Allen menatap tidak suka kepada suaminya.

"Dengerin aku Allen, sekarang kamu sudah menikah. Jadi aku harap kamu bisa mengakhiri hubunganmu dengannya. Aku tidak ingin orang tua kita mengetahuinya."

Plak! Allen menampar pipi suaminya sampai memerah. Serim memegang pipinya yang sakit karena tamparan istrinya.

"Ingat ya! Pernikahan ini hanyalah sebuah status. Sampai kapanpun aku tidak pernah mencintaimu dan cintaku hanya untuk kekasihku."

Allen meminta suaminya tidur di sofa dan tak lupa bantalnya. Serim hanya bisa sabar menghadapi tingkah istrinya.

***

Jam 06.00 KST

Serim terbangun dari tidurnya dengan kondisi kedinginan. Kemarin malam istrinya itu tidak memberinya selimut. Tanpa berpikir panjang, Serim masuk ke dalam kamar mandi.

Tok... Tok... Seseorang mengetuk pintu kamarnya dan untungnya Serim sudah selesai mandi. Dia membukakan pintu dan sedikit tersenyum.

"Ada apa Jungmo?" tanya Serim kepada adiknya.

"Ditunggu papa dan mama di bawah. Jangan lupa kak Allen juga."

"Terima kasih sayang, habis ini kakak kesana."

Setelah kepergian adiknya, Serim membangunkan istrinya dengan lembut dan Allen pun membuka matanya.

"Ada apa sih? Ganggu orang tidur saja."

"Ditunggu papa dan mama di bawah."

"Aish menyebalkan, minggir sana aku mau mandi." Usir Allen.

Sebenarnya Serim dan Jungmo bukan saudara kandung. Orang tuanya mengadopsinya dari panti asuhan. Mereka sudah menganggapnya sebagai keluarganya.

***

Serim dan Allen turun ke bawah untuk sarapan. Oh ya kemarin mereka menyewa kamar di hotel milik keluarga Serim.

"Bagaimana malam pertama kalian?" tanya Jihoon, ibunya Serim.

"Tidak ada yang istimewa," jawab Serim.

"Kenapa?" tanya Seungwoo.

"Kami belum terbiasa, mungkin butuh waktu." Serim tidak mungkin memberitahu sikap Allen kepada kedua orang tuanya.

Seungwoo mengeluarkan sesuatu di saku celananya dan memberikannya kepada putranya.

"Apa ini?" tanya Serim bingung.

"Kunci rumah kalian yang baru. Papa sengaja membelikan kamu biar ada privasi."

"Tidak perlu repot, Pa," tolak Allen.

"Kami dengan senang hati menerimanya. Terima kasih papa." Serim menerima rumah pemberian Seungwoo.

"Aish kenapa sih dia? Tau ah capek." Gumam Allen.

***

Jam 15.30 KST

Serim dan Allen tiba di rumah barunya, cukup besar dan nyaman. Mereka disambut baik oleh pekerja disana. Para maid membantu membawakan barang tuannya masuk ke dalam. Sedangkan Serim dan Allen pergi ke kamarnya.

Saat Serim membuka pintu kamarnya, Allen memanggilnya. Serim menatap ke arah istrinya.

"Ada apa?" tanya Serim lembut.

"Aku ingin kamar sendiri." Allen menjawab dengan ketus.

"Kenapa? Apa kurang nyaman kamarnya?" tanya Serim memastikan.

"Aku tidak sudi satu kamar denganmu. Pokoknya aku mau kamar sendiri, tidak ada penolakan."

"Terserah kamu dan silahkan pilih kamarmu sendiri."

Serim memberikan kunci cadangan kepada istrinya dengan hati yang sedikit sakit.

"Kalau ada apa-apa bisa hubungi aku," ucap Serim masuk ke dalam kamarnya.

"Idih siapa juga yang mau minta bantuannya," balas Allen pun masuk ke dalam kamarnya.

Suaminya mendengarkan apa yang dikatakan Allen.

"Aku harap suatu saat kamu akan menerimaku dan mencintaiku."

TBC

My Love || Sellen + Minimo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang