My Love || 11

150 19 11
                                    

Kediaman Sellen

Serim dan Allen sudah menyelesaikan sarapannya. Untuk hari ini Jungmo tidak bisa datang ke rumah karena harus mengurus cafe.

Setelah sarapan, Serim berangkat kerja dengan diantar istrinya ke depan. Tak lupa memberinya ciuman di bibirnya.

"Aku berangkat dulu ya sayang. Jangan banyak gerak dulu, kalau mau nitip apa bisa hubungi aku," pesan Serim mencium bibir istrinya.

"Siap!" balas Allen semangat.

Serim pun mengemudikan mobilnya ke kantornya. Tanpa disadarinya, seseorang tengah memperhatikan mereka, dia bersmirk karena rencananya pasti berhasil.

Allen berniat menutup pintunya, tapi orang itu berlari, menyuntikkan obat bius. Dalam sekejap, Allen pingsan di depan rumahnya.

Orang itu meminta anak buahnya membawa Allen ke tempat yang sudah di tentukan. Anak buahnya sedikit kesusahan mengangkat tubuhnya karena kehamilan Allen.

Satu jam perjalanan, mereka tiba di tempat yang sudah di rencanakan. Bukannya apa, tempatnya seperti gedung terbengkalai yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.

Anak buahnya membawa tubuh Allen masuk ke dalam kamar, lalu mengikatnya di salah kursi yang tersedia disana.

"Ini bayaran kalian, kerja kalian cukup bagus," ucap orang itu memberikan beberapa uang yang jumlahnya tidak sedikit.

"Terima kasih nona," balas salah satu anak buahnya dan pergi meninggalkan ruangan.

Orang itu tersenyum penuh kemenangan, dia terus memperhatikan wajah damainya sambil memainkan cutter di tangannya.

Tak berselang lama, Allen membuka matanya perlahan. Dia mengedarkan pandangannya sampai atensinya tertuju kepada perempuan cantik dan seksi.

"Siapa kau? Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Allen menaikkan nada bicaranya.

"Ternyata kau belum mengenalku ya, kenalin namaku Park Siyeon, mantan kekasih suamimu."

"Apa maumu? Apa salahku sampai kau membawaku kesini, wanita murahan?"

PLAK!

Satu tamparan mendarat di pipi kanannya. Siyeon tidak terima dikatakan wanita murahan, dia menarik rambut Allen ke belakang membuatnya merintih kesakitan.

"Asal kau tau saja ya, suamimu itu lelaki berengsek yang pernah aku temui."

"A..pa maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."

Siyeon mengambil ponselnya, memilih galeri dan video. Dia memainkan sebuah video kepada Allen tentang keburukan suaminya.

Allen membulatkan matanya terkejut melihat video itu. Bagaimana tidak? Video itu adalah bukti jika suaminya lelaki berengsek.

"Tidak mungkin itu Serim, dia hanya mencintaiku. Video itu pasti hanya rekayasamu saja kan." Allen berusaha menahan air matanya.

"Oh masih kurang bukti ya, aku masih ada bukti lagi."

Siyeon membuka isi amplop cokelat berisi hasil USG kandungannya kepada orang di depannya. Sekarang, Allen mulai ragu dengan kesetiaan suaminya itu.

"Sudah jelas kan? Masih kurang bukti? Dan untuk kau, tinggalkan Serim dan dia harus menikahiku."

"Enggak, aku harus membuktikan semuanya dengan Serim."

BUGH! BUGH!

Siyeon memukul perut Allen membuat sang empu nama merintih kesakitan. Siyeon meninggalkannya tanpa mempedulikan rintihan Allen.

My Love || Sellen + Minimo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang