➸ chapter 1

1.1K 58 1
                                    


author's pov

"Baik anak-anak, sekian pelajaran hari ini, silahkan istirahat!" ujar Ibu Gyuri, guru Kimia Seoul Highschool. Semua murid bersorak dan berhamburan keluar kelas.

Hari ini merupakan hari pertama siswa-siswi Seoul Highschool masuk, setelah libur musim panas. Kim Soonie, salah satu siswi di Seoul Highschool, sedang menata barang-barangnya di loker dan mempersiapkan diri untuk kelas setelah jam istirahat.

"WOY CEPET SINI!" teriak Jungwon, salah satu sahabat Soonie dari kecil. Soonie mengalihkan matanya ke Jungwon, mengambil dompet dan berlari ke arah Jungwon.

Tangan Jungwon dengan cepat terkalung di leher Soonie, "Hari ini ada corndog tauu! aku lagi ngidam banget ama corndog." seru Jungwon, membayangkan renyahnya makanan lonjong itu.

"Yaampun ngidam, di hamilin siapa!!" teriak suara familiar yang datang dari belakang mereka. Soonie dan Jungwon menoleh ke belakang, menemukan Sunoo berdiri dengan ekspresinya yang kaget.

"Astaga aneh lo, ngidam pengen makan, kaga sampe dihamilin juga!" ucap Soonie kepada kakak kandung satu-satunya itu. Iya, Kim Soonie merupakan adik dari Kim Sun Woo, atau yang lebih dikenal dengan Sunoo.

Sunoo tertawa dan berjalan di depan mereka, "Oh iya, hari ini kalian ada pelajaran yang sekelas ga?" Jungwon melirik ke arah Soonie, "Kayaknya ada, di akhir itu kita ada kelas sejarah bareng."

Sunoo mengangkat jempolnya, "Sip, anterin Soonie pulang ya abistu. Gua ada janji mau ketemu Sunghoon ama Jake."

Mendengar nama Sunghoon, mata Soonie langsung berbinar, "AKU IKUT YA!!" Jungwon dengan spontan menutup kupingnya, takut tuli akibat suara keras Soonie yang tiba-tiba itu.

Sunghoon, Park Sunghoon merupakan crush Soonie semenjak ia menginjak kelas 9 SMP. Ia kenal Sunghoon cukup lama karna kakaknya, Sunoo se-geng dengan Sunghoon. Geng mereka bernama Enhypen, kualitas dan visual di dalam geng itu membuat hampir seluruh jagat Korea mengenal mereka.

"Engga, kita emang mau jalan bertiga aja." ucap Sunoo, mengambil nampan untuk menaruh makanan yang akan ia pesan. Jungwon berpisah dari kedua saudara itu, ia hendak mengambil corndog yang terletak di sisi kantin yang beda.

"Ih kenapa si? kan lebih rame, lebih seru!" rengek Soonie, menaruh makanannya di nampan Sunoo. Ia terlalu malas untuk mengambil nampan sendiri. "Lu tuh yang kenapa, mentang-mentang ada Sunghoon aja lu ikut!" dan Sunoo pergi mencari tempat duduk kosong, di buntuti oleh Soonie.

"Guys, disinii!!" teriak Jungwon dari meja dekat mereka. Sunoo dan Soonie mengalihkan mata mereka ke arah meja itu, dan menghadap kesana. Soonie memperhatikan Sunghoon yang juga sedang duduk disitu, bermain dengan hpnya.

Soonie duduk disebelah Jake, sementara Sunoo duduk dekat Jay. Sunghoon duduk di depan kiri dari Soonie, membuatnya mudah untuk menatap lelaki itu. "Udah makan?" tanya Jake, sambil menyandarkan Soonie di pelukannya. Soonie mengangguk dan menyeruput susu stroberi yang dibelinya tadi.

Jake merupakan salah satu member Enhypen yang paling dekat dengan Soonie. Entahlah, sifatnya yang ramah dan penuh humor itu membuat Soonie leluasa untuk bercerita dengannya.

"Hyung, jadi kan nanti?" tanya Sunoo ke Sunghoon, pria itu mendongak dan melihat ke arah Sunoo. Soonie memperhatikan setiap gerak gerik Sunghoon dengan lekat. Sunghoon tersenyum kecil dan mengangguk, "Yang lain?"

Dengan sigap, Soonie mengangkat tangannya, tak sengaja menampar Ni-ki. "Aku ma- ASTAGA utututu maaf banget!" ujar Soonie, tangannya segera mengelus Ni-ki dengan pelan.

"Yailah bocah dibilangin kaga usah ikut juga, masi aja ngerengek minta ikut!" sindir Sunoo, melirik sinis ke arah adiknya dan dibalas dengan Soonie memeletkan lidahnya.

Jay tertawa, "Udah udah, Soonie ikut aja gapapa." Soonie dengan cepat tersenyum ke arah Jay, "Makasii!" Perempuan itu melirik ke arah Sunghoon, yang sekarang justru memakai earbuds dan sama sekali tidak memperhatikan sekitar.

Soonie mendengus dan membuat Jake berbisik padanya, "Gausa diambil hati, kan emang gitu." Soonie menarik nafas dan bersamaan dengan itu juga, bel istirahat berbunyi.

Jungwon menarik tangan Soonie untuk berdiri, "Ayok bocah, kita nyari ilmu dulu!" Soonie membungkukkan badannya dan meninggalkan kantin, tak lupa menatap Sunghoon yang sama sekali tidak memperdulikan sekitarnya.

Sesampai di kelas, ketua kelas dari kelas Sejarah berdiri di depan ruangan, "Hari ini Pak Yong-shim ga masuk, jadi KITA BEBAS WOOOO!!!" Sontak sekelas berteriak dan berhamburan, duduk menurut circle pertemanan mereka sendiri.

Jungwon mengambil kesempatan dan duduk di sebelah Soonie. "Mau ke kelasnya Sunghoon ga?" tanya Jungwon, tau betul temannya itu bosan. Soonie dengan cepat, mengangguk dan berdiri. "Anjir, beneran demen ni orang..." ujar Jungwon dengan suara kecil, sebelum menuntun jalan menyusuri koridor sekolah.

Mereka berjalan ke lapangan. "Hah? bukannya tadi lo bilang mau ke kelas Sunghoon?" tanya Soonie dengan heran, dan Jungwon hanya mengangguk. Telunjuk Jungwon menunjuk ke sekumpulan siswa siswi yang tengah belajar kelas Olahraga di lapangan.

Soonie tersenyum lembut, mendudukkan diri di salah bangku dan menatap lurus ke arah pria yang tengah bersandar di ring basket. Sunghoon, disana ia terlihat beda, tidak seperti saat Soonie disekitarnya. Ia terlihat lebih bahagia.

"Dia risih ya sama gua?" tanya Soonie, membuat Jungwon cukup kaget. "Kayaknya kalo gua di deketnya dia, dia jadi pendiem trus dingin banget..." ucap Soonie, lagi. Kali ini, Jungwon hanya diam, ia juga tidak tahu kenapa Sunghoon bersikap seperti itu.

jedug

Bola basket mendarat tepat di dagu Soonie, entah bagaimana caranya bola itu terlempar. Jungwon dengan sigap mengecek keadaan temannya, Soonie meringis ketika merasakan dagunya begitu sakit. "Permisi, bisa tolong oper?" ujar suara yang sangat familiar.

Sunghoon.

Sunghoon yang melempar bola itu dan tak sengaja, bola itu memantul hingga mengenai Soonie. Perempuan itu menatap ke arah Sunghoon, meski dagunya begitu sakit, ia dengan cepat mengambil bola basket dan melemparnya ke arah Sunghoon.

Sebelum Sunghoon berbalik, Soonie kembali memanggilnya, "Sunghoon, nih minum!" teriak Soonie dan melempar minuman kesukaan Sunghoon, yang untungnya ditangkap oleh Sunghoon. Tanpa minta maaf dan terimakasih, Sunghoon melanjutkan permainan bola basketnya.

Ganteng-ganteng tapi gaada sopan santun, pikir Soonie tapi, ia juga tersenyum lebar. Setidaknya Sunghoon tadi berbicara dengannya.

"LO JANGAN SENYAM SENYUM GITU ANJIR, liat noh dagu lo uda biru banget!" tegur Jungwon dan ia menarik tangan Soonie ke UKS.

Di UKS, suster mengobati dagu Soonie. "Lah kamu kena bola, kok malah seneng toh?" tanya suster dengan wajah yang heran. Soonie tersenyum lebar, "Kena bolanya karna doi sendiri, masa sedih si sus?" dan Jungwon memutar bola matanya.

"Astaga, gua pikir cuma dagu lo yang kena, ternyata otak juga kena ya anjir.." ujar Jungwon, menutup mulutnya dengan tangan, membuat suster tertawa mendengar mereka berdua.

terkadang cinta begitu aneh

hai!

selamat datang di buku MINE

semoga kalian suka ya !

mine ; sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang