➸ chapter 9

277 31 0
                                    


author's pov

Pagi merekah dan Soonie segera bersiap-siap untuk bersekolah. Secepat halilintar, ia mandi, memakai sedikit make up dan juga berpakaian seragam. Perempuan itu menuruni tangga, masih dengan hati yang ceria.

"Pagi SooSoo! gimana kemarin?" tanya Ibu Kim yang sedang menata sarapan mereka di meja. Sunoo ikut mendekat ke adiknya, penasaran akan kisah mereka kemarin. Soonie duduk di kursi dan merentangkan tangannya, "Aah, rasanya kayak BAHAGIA BANGETTT!!"

Sunoo dan Ibu Kim tersenyum melihat Soonie begitu bahagia. Lalu, seperti biasa, Soonie mengambil sarapannya dan mereka berangkat sekolah. Sunoo meminta detail dinner mereka kemarin, guna untuk menilai perilaku Sunghoon.

Di sekolah, Soonie merasa lebih semangat. "Yaaa, siapa nih yang senyum terus?" sindir Jake, mencubit pipi Soonie. Perempuan itu masih menyunggingkan senyum, "Kenapa emangnya? iri ya?" Jake mendengus dan bersandar di loker sebelah Soonie, menunggu temannya selesai menyusun tas.

"Hari ini ujian Matematika, udah belajar kan?" tanya Jake, dan dijawab dengan anggukan oleh Soonie. "Gamau tau, aku harus seenggaknya dapet 95 biar bisa ngalahin Hyunjae." tegas Soonie, bertekad untuk mendapat nilai bagus supaya bisa mengalahkan juara 1 dalam matematika di kelasnya.

Jake bertepuk tangan, "Well done! kalo dapet diatas 75, traktir gua Jjajangmyeon." Soonie memberi senyum tipis dan melangkahkan kaki, masuk ke dalam kelasnya.

Byeol menghalangi jalan Soonie, "Omoo! Soonie, lo pasti udah belajar kan? gua boleh nyontek ya." Byeol terus menerus merengek untuk Soonie mau memberinya kunci jawaban tapi, terus menerus juga Soonie tolak.

"Yah! belajar lu, ngemis mulu bocah." tegur Jake, membuat Byeol memukul pundak Jake dan meninggalkan mereka. Soonie duduk di kursi paling belakang, guna bisa lebih tenang dan tidak mendapat tekanan dari guru.

Bel kelas berbunyi, Pak Woo-Hyuk masuk ke dalam kelas dengan kertas lembar soal. Lalu, kelas dimulai, ujian berlangsung dan semua siswa siswi fokus mengerjakan ujian tersebut. Soonie mengerjakannya dengan penuh fokus, dengan penuh tekad dan niat.

1 jam berlalu...

"Baik anak-anak, mohon kumpul kertas jawaban kalian dan boleh simpan kertas soalnya." ujar Pak Woo-hyuk. Dengan kompak, setiap siswa siswi maju ke depan untuk mengumpulkan kertas jawab mereka.

Bersamaan dengan itu, bel istirahat pun berbunyi dan semua berlari keluar kelas. Soonie dan Jake berjalan ke kelas Jungwon, karna katanya Jungwon butuh bantuan dengan tugasnya.

Jungwon keluar dari kelasnya membawa setumpuk buku, "Gila, bantuin dong, masih ada tuh sisa di meja guru." Jake dan Soonie bergegas mengambil tumpukan buku, mengikuti Jungwon yang harus naik ke lantai 6.

Mereka masuk ke dalam lift, tidak ingin menguras tenaga dengan menaiki tangga. Pintu lift tertutup dan naik, hingga terhenti di lantai 5. Heeseung, Ni-ki dan Sunghoon masuk ke dalam lift. Ketiga pria itu menertawakan ekspresi Jungwon yang keberatan.

Sunghoon menyadari Soonie membawa buku juga, "Sini sini." Pria itu mengambil tumpukan buku dari tangan Soonie, membuat hati Soonie kembali berdegup kencang. "Makasih ya hoon." ucap Soonie, dan dibalas dengan anggukan dari Sunghoon.

"Ooo~ Sunghoon-ssi!" sindir Heeseung dan Ni-ki. Jake menyenggol Soonie, menertawakan pipi merah perempuan itu. Sunghoon hanya diam, memperhatikan lantai lift yang akan naik ke lantai 6.

Singkat cerita, semua buku sudah ditaruh di lantai 6 dan mereka sedang berkumpul di kantin. Soonie duduk di sebelah Sunoo, dan Sunghoon duduk di depan Soonie. Perempuan itu membicarakan band favoritnya dengan Sunoo, diikuti dengan Jay yang juga mengenal band itu.

mine ; sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang