I : behind the story

198 20 1
                                    

hai, ini behind the story.
jadi ini bisa dibilang detail-detail yang ga aku masukin di chapter tertentu.
untuk tau chapter apa yang dibahas,
kalian lihat di bagian "chapter ..." ya.
penasaran? ayo dibacaa!

——— behind the story ———

c h a p t e r 1

Panas yang terik di hari itu, menemani Sunghoon bermain basket dengan teman-teman sekelasnnya. Kebetulan mereka lagi kelas olahraga dan gurunya lagi ada urusan jadi, mereka bebas mau olahraga gimana. Pria itu diam di dekat ring basket, kakinya sedikit lelah akibat bermain terus.

"Bro!" panggil Ben, teman sekelas Sunghoon yang merupakan pindahan dari Australia, seperti Jake. Sunghoon mengangkat pandangannya, "Ha?" dan Ben pun berdiri disamping pria itu. "Itu ada yang merhatiin lo dari tadi, siapa namanya gua lupa? Soonie ya?" tanya Ben dan sontak, Sunghoon langsung menoleh ke bagian kursi penonton.

Soonie tersenyum lembut, mendudukkan diri di salah bangku dan menatap lurus ke arah pria yang tengah bersandar di ring basket. Sunghoon, disana ia terlihat beda, tidak seperti saat Soonie disekitarnya. Ia terlihat lebih bahagia.

Sunghoon segera memalingkan wajahnya, "Iya." jawabnya singkat. "Cantik juga, mana manis lagi." puji Ben ketika Sunghoon hendak beranjak main lagi, namun terhenti mendengar itu. "Apa lo bilang?" tanyanya, Ben cukup tertegun, "Gua kan cuma muji." Sunghoon cuma muter bola matanya dan menangkap bola basket yang mengarah padanya.

Pria itu berdiri tidak terlalu jauh dari kursi penonton. "I know she's yours!" (Aku tau dia milikmu) ujar Ben dan mendorong Sunghoon ke arah kursi penonton. Sayangnya, bola yang dipegang Sunghoon ikut terlepas dan memantul...

Sementara itu, "Dia risih ya sama gua?" tanya Soonie, membuat Jungwon cukup kaget. "Kayaknya kalo gua di deketnya dia, dia jadi pendiem trus dingin banget..." ucap Soonie, lagi. Kali ini, Jungwon hanya diam, ia juga tidak tahu kenapa Sunghoon bersikap seperti itu.

jedug

Bola basket mendarat tepat di dagu Soonie, entah bagaimana caranya bola itu terlempar. Jungwon dengan sigap mengecek keadaan temannya, Soonie meringis ketika merasakan dagunya begitu sakit. Sunghoon langsung mendekat namun tercekat oleh pikirannya sendiri, gausa lebay hoon, udah minta dia oper aja, pikirnya.

"Permisi, bisa tolong oper?" ujar suara yang sangat familiar.

Sunghoon.

Sunghoon yang melempar bola itu dan tak sengaja, bola itu memantul hingga mengenai Soonie. Perempuan itu menatap ke arah Sunghoon, meski dagunya begitu sakit, ia dengan cepat mengambil bola basket dan melemparnya ke arah Sunghoon.

Hati Sunghoon melembut, wajah senang Soonie ketika melemparkan bola itu, seakan ia tidak ada bola yang baru saja memantul ke dagunya. Pria itu menangkap dengan cepat dan menarik nafas singkat, memperhatikan Soonie kembali ke kursinya. Ia pun hendak berbalik, ngapain sih lo hoon, aneh banget, pikirnya.

Sebelum Sunghoon berbalik, Soonie kembali memanggilnya, "Sunghoon, nih minum!" teriak Soonie dan melempar minuman kesukaan Sunghoon, yang untungnya ditangkap oleh Sunghoon. Tanpa minta maaf dan terimakasih, Sunghoon melanjutkan permainan bola basketnya.

Pria itu berjalan mendekati area basket, tersenyum lembut sembari memperhatikan minuman itu. Makasih ya cantik, pikirnya. Namun, ia tertegun lagi, ADUH APAAN SIH LO, NORAK BANGET HOON, teriaknya dalam pikiran seakan dua sisi otaknya saling berdebat.

Ganteng-ganteng tapi gaada sopan santun, pikir Soonie tapi, ia juga tersenyum lebar. Setidaknya Sunghoon tadi berbicara dengannya.

"LO JANGAN SENYAM SENYUM GITU ANJIR, liat noh dagu lo uda biru banget!" tegur Jungwon dan ia menarik tangan Soonie ke UKS.

Sunghoon menyadari langkah kaki yang terbirit-birit keluar area lapangan. Pria itu pun mengoper bola basket di tangannya kepada Ben dan berlari menyusul kedua temannya itu. Diam-diam, ia mengikuti mereka hingga berada di UKS, astaga maaf banget ya soo, pikirnya lagi. Pria itu mengintip dari jendela UKS.

Di UKS, suster mengobati dagu Soonie. "Lah kamu kena bola, kok malah seneng toh?" tanya suster dengan wajah yang heran. Soonie tersenyum lebar, "Kena bolanya karna doi sendiri, masa sedih si sus?" dan Jungwon memutar bola matanya.

"Astaga, gua pikir cuma dagu lo yang kena, ternyata otak juga kena ya anjir.." ujar Jungwon, menutup mulutnya dengan tangan, membuat suster tertawa mendengar mereka berdua.

Sunghoon bisa mendengar jelas percakapan itu karena pintu yang tidak tertutup erat. Pria itu mencoba menahan senyuman yang hendak merekah di pipinya, dan sepanjang ia berjalan kembali ke lapangan, pria itu tak berhenti tersenyum setelah melihat kelucuan Soonie. Ia pun mengechat Jungwon.

wonwon

won
soonie lo anterin ke resto nanti ya
jangan lo tinggal sendiri.

...
LO SUKA YA SAMA SOONIE
IYA TUAN
APASI YANG ENGGA BUAT CALONNYA TUAN PARK

ishhh norak lo

Sunghoon menarik nafas panjang dan memasukkan handphone ke dalam saku celananya. ngga mungkin kan gua suka sama dia? nanti kalo ditinggal gimana? aduuuhh ribet amat sih lo hoon, gausa kayak bocah! pikirnya lagi. Ia pun berlari ke lapangan dan lanjut bermain bola basket.

behind the story of chapter 1 !

mine ; sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang