author's povHari yang ditunggu telah tiba dan semua bersiap-siap untuk pergi ke tengah hutan. Mereka berkumpul di ruang keluarga, setelah selesai bersiap-siap.
"Oke, karna gua yang paling tua, gua yang jelasin gi-" Heeseung pun dipotong perkataannya oleh Jay, "Ga ga, gua yang jelasin. Lo paling tua tapi sama aja kayak bocil." ujar Jay dan Heeseung pun duduk.
"Kita ga semobil semua, soalnya kan bawa barang jadi pisah aja. Di mobil van, gua, Jungwon sama Jake. Di mobilnya Sunghoon, ya Sunghoon sama Soonie. Baik banget kan gua?" ujar Jay, membuat pipi Soonie memerah dan member lain menyoraki keduanya.
"Ni-ki, Heeseung sama Sunoo di mobil selanjutnya. Runtutan acara udah gua kirim ke grup chat jadi ga perlu gua jelasin lagi. Yaudah ayok semua naik ke mobil!" ajak Jay dan semua berhamburan ke mobil mereka masing-masing.
Sunghoon membukakan pintu untuk Soonie dan semua memperhatikan hal itu. "Dikira Soonie kaga punya tangan kali ye." sindir Ni-ki, "Ga gitu bego, kan romantis ceritanya." ujar Heeseung dan mendorong Ni-ki masuk ke dalam mobil.
Jungwon memastikan semuanya sudah masuk, dan Jay memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Setelah memastikan semua aman, mobil van yang ditumpangi Jay, Jungwon dan Jake pun berangkat duluan. Diikuti dengan mobil Sunghoon, lalu mobil Heeseung.
Di mobil Heeseung, mungkin menjadi mobil yang paling berisik. "GUA MAU SELFIE DULU YA, LO GAUSA NGALANGIN CAHAYANYA!" ujar Sunoo, lelah dengan Ni-ki yang menghalangi cahaya dari jendela mobil. Ni-ki tertawa kencang, "Gua ga ngalangin anjir, ini punggung gua gatel banget."
"DIEM DONG LO BERDUA, KATANYA MAU KARAOKE!" teriak Heeseung dan menarik Ni-ki kembali duduk. Heeseung pun memutar lagu dan Ni-ki mengambil botol minyak kayu putih sebagai mic-nya.
"KAU HANCURKAN AKU DENGAN SIKAPMUUU~ TAK SADAR KAH KAU TELAH MENYAKITIKUU!" nyanyi Heeseung, diikuti oleh Ni-ki dengan tarian dangdutnya. Sunoo memutuskan untuk menutup telinganya, pusing dengan kelakuan kedua temannya.
"Eh macet lagunya." ucap Heeseung dan Ni-ki mengeceknya, "Lah lowbat hp lo, makanya berhenti lagunya." Sunoo pun mengambil powerbank di tasnya dan memberikan itu ke Ni-ki, "Pake ini cepet."
"Oke udah bisa, LANJUTT!!" dan begitulah kericuhan di mobil Heeseung.
Sementara di mobil Sunghoon, sudah ketebak lah ya. Mereka sedang bercerita, dengan Sunghoon menyetir dan Soonie merawat Gaeul, anjing peliharaan Sunghoon. "Gaeul udah makan blum tadi?" tanya Soonie, mengelus bulu putih anjing itu.
Sunghoon menganggukkan kepalanya, "Udah kok, malahan kamu kan yang belum sarapan?" tanya Sunghoon balik, dan Soonie hanya tertawa kecil. "Gua bawain makanan dibelakang, makan dulu!" ujar Sunghoon, membuat Soonie meletakkan Gaeul di pahanya dan mengambil satu bungkus kimbap dibelakang.
Ia menggigit kimbap itu, "Waaah~ enak banget seriusan!" pujinya dan Sunghoon tertawa. "Lo belum makan juga kan? makan dulu!" tawar Soonie dan menyodorkan satu buah kimbap yang sudah dilapisi saus ke depan bibir Sunghoon. Pria itu melahapnya dengan lezat.
"Enak ka- astaga cemot." kata Soonie dan mengambil sehelai tisu, mendekat ke arah Sunghoon dan mengelap bibir bagian kiri. Sunghoon yang tidak ingin membuang kesempatan, mencium pipi perempuan itu dengan cepat.
"YAH!" teriak Soonie, kaget dengan perlakuan romantis yang tiba-tiba dilakukan oleh Sunghoon. Sunghoon hanya tertawa, "Gausa protes deh, seneng kan?" ujarnya tanpa malu. Soonie memukulnya dengan kotak tisu, mencoba menyembunyikan hatinya yang sedang bergejolak bahagia.
"Gaeul besok aku adopsi, ga baik diurusin sama om om ga jelas kayak kamu!" ujar Soonie, menjauhkan dirinya dari Sunghoon yang hendak membelai kepalanya. Sunghoon pun cemberut, "Gaboleh, nanti Gaeul kangen sama papa kan? tapi yaudah kalo Gaeul nyaman sama mama gapapa."
"LO KESAMBET APAAN JADI PAPA-MAMA AN? JIJIK AMAT SIH!" teriak Soonie, dirinya benar-benar malu dan tersipu dengan ucapan Sunghoon. "Lah, lo mau jadi kakek nenek hah?" ujar Sunghoon dan Soonie hanya menggelengkan kepalanya tak percaya.
kring kring kring
Suara dering telfon dari handphone Sunghoon pun mengalihkan perhatian kedua remaja itu. "Cek-in dong tolong." pinta Sunghoon dan Soonie mengecek siapa yang menelfonnya. "Mama lo nelfon, hoon." kata Soonie, menunjukkan layar handphone ke Sunghoon.
"Sambungin ke mobil deh, abistu jawab aja." Soonie mengangguk dan menyambungkan handphone Sunghoon dengan bluetooth ke mobil. Lalu, ia mengangkat telfon dari Ibu Park.
"Sunghoonie! lama banget jawabnya nak." ucap Ibu Park, membuat Sunghoon tertawa. "Salahin Soonie ma. Dia yang lama banget nyambungin ke mobil!" adu Sunghoon dan Soonie memukul lengan pria itu.
"SOONIE? KAMU LAGI SAMA SUNGHOON?" seru Ibu Park, sontak mengagetkan mereka berdua. "Iya tante, kita kan mau camping terus Jay suruh aku semobil sama Sunghoon." jelas Soonie dan Sunghoon menyangkalnya, "Engga ma, dia emang mau deket-deket."
"FITNAH TANTE. EMANG ANAK TANTE SUKA GITU DARI TADI!" adu Soonie, membuat Ibu Park tertawa kencang. "Tante percaya, Sunghoon pasti yang seneng banget semobil sama kamu, Soon." kata Ibu Park.
"Tau ga? Sunghoon itu kalo tante tanyain gimana harinya, pasti ada aja kamu dibahas sama dia." curhat Ibu Park dan ekspresi Sunghoon berubah menjadi panik. "Waah~ Park Sunghoon-ssi!" ejek Soonie, mendekatkan wajahnya kepada Sunghoon yang sedang berpura-pura tidak mendengar.
"Mama kayaknya kurang tidur ya, jadi ngalur ngidul gitu ngomongnya. Udah ya ma, bye!" pamit Sunghoon dan segera mematikan telfonnya. Soonie masih menatap pria itu dengan senyuman licik, "Apa aja yang lo omongin?"
Sunghoon hanya diam, menahan senyumnya merekah lebar, "Ga penting." jawabnya singkat. Soonie pun kembali ke posisi awal, "Oh, jadi gua ga penting?" tanya Soonie. Sunghoon segera menggelengkan kepalanya, "Mana ada gua bilang gitu!"
"Yaudah, gua harus bilang apa ya? uh makasih udah dibicarain." sindir Soonie, membuat pipi Sunghoon menyemburkan warna merah. Soonie tertawa, dirinya sangat puas melihat Sunghoon malu.
Mobil mereka pun terhenti, membuat Soonie segera mengecek sekitarnya. "Cepet amat sampenya." ujar Soonie, "Kan kalo sama orang yang disayang, semua kerasa cepet ga sih." ujar Sunghoon dengan bangga dan merapihkan barang bawaannya. Soonie hanya mengiyakan pria itu dan membuka pintunya, membiarkan Gaeul keluar terlebih dahulu.
Sunghoon memberikan syal kepada Soonie dan juga memasangkan beanie di kepalanya, "Jangan kedinginan." Soonie mengangguk dan tersenyum ke arah Sunghoon. Ia pun turun dari mobil, memasangkan tali pada kalung Gaeul supaya tidak kabur.
Jake yang juga sudah turun dari mobilnya, mendekati Soonie, "Layla gabisa ikut, lagi ga enak badan gitu jadi lemes." Soonie mengangguk dan memberikan tali Gaeul ke Jake, "Pegangin bentar ya, gua bantuin Sunghoon."
"Gausa cantik, gua bisa sendiri kok." kata Sunghoon, yang kebetulan lewat disebelahnya. Pria itu tersenyum dari balik maskernya dan berjalan mengikuti Jay ke tempat mereka camping.
"Wah." ucap Jake, cukup terkesima mendengar ucapan temannya. Soonie hanya tersenyum, mengamati Sunghoon yang membawa barang-barang bersama member lainnya. Ia bahagia dengan Sunghoon.
terkadang cinta penuh dengan ucapan manis
KAMU SEDANG MEMBACA
mine ; sunghoon
Fanfiction➸ "terkadang berjuang menjadi hal yang merugikan." ↳ plot : seorang siswi di Seoul Highschool, Kim Soonie, jatuh cinta dengan kakak kelasnya, Park Sunghoon. Sunghoon yang dikenal dengan sifat dingin dan cueknya, membuat perjuangan Soonie semakin m...