author's povKeesokan harinya, Soonie bangun lebih pagi untuk mengangkat jemuran kemeja Sunghoon dan menyetrika baju itu. Tak bisa di sangkal bahwa ia sangat senang dengan perlakuan lembut Sunghoon.
Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Soonie pun segera mandi dan memakai seragamnya. Tak lupa ia memasukkan kemeja Sunghoon yang sudah terlipat rapi ke dalam tas bingkisan berwarna hitam dan berhias pita putih.
Soonie berlari ke bawah untuk memakan sarapannya. Sesampai dibawah, Ibu Kim melihat Soonie membawa bingkisan, "Loh ada yang ultah?" dan Soonie segera menyembunyikan tas itu.
"Engga ma, ini tugas sekolah trus gaada tas lain ja-" namun, Sunoo memotong omongan adiknya itu, "Itu kemarin dia di pinjemin kemeja sama Sunghoon, ma. Makanya langsung di gituin."
"Yah!" teriak Soonie, dan Sunoo hanya memeletkan lidahnya lalu tertawa keras. "Beneran? astaga hoonie baik banget, mama restuin kok!" rayu Ibu Kim sambil tersenyum lebar, ikut tertawa melihat pipi Soonie yang memerah.
Soonie hanya terkekeh canggung, "Jadian aja engga, ma. Sunghoon tuh ya ma, susah banget di deketin. Bisa-bisa aku pake jalur pesugihan!" Sunoo mengangguk, "Gua yakin lo nyerah duluan sebelum dapetin dia. Ngeliat cewek lain berjuang aja, gua udah capek duluan."
"Dih gamau, pokoknya aku bisa jadi Park Soonie!" dan Ibu Kim tersenyum mendengar anaknya, ia pun membereskan sisa sarapan dan hendak menyiram taman.
Sunoo berdiri dan berjalan ke pintu, "Soonie, gua ingetin ya. Lu boleh kok suka sama Sunghoon. Tapi si Sunghoon ini, dia beda, dia susah banget di dapetin. Gua cuma gamau lu sakit karna di akhir, dia ga milih lu."
Soonie menghela nafas, ia tau benar hal itu, faktanya ini sudah tahun ke 3 untuk ia berjuang dapetin Sunghoon dan bisa dibilang tidak ada kemajuan yang pesat. Soonie dan Sunoo pamit, Sunoo pun menyetir mobil ke sekolah.
Sesampai di sekolah, Soonie berjalan ke arah kelas Sunghoon dengan penuh semangat. Sepanjang perjalanan, ia melihat banyak siswa-siswi yang berkerumun. Ia memilih untuk mengabaikannya hingga telinga Soonie yang peka itu, mendengar salah satu murid berkata, "Murid pindahannya cantik banget anjir!"
Murid pindahan?
Soonie memilih untuk tidak menghiraukan topik itu dan tetap berjalan ke arah kelas Sunghoon. Entah darimana, tiba-tiba Heeseung dan Jake muncul di samping Soonie. "Pagi bro!" sapa Jake dengan senyum lebarnya, "Mau balikin kemejanya Sunghoon ya?" tanya Heeseung.
"Iyaa, tapi kelasnya dia kok kosong ya?" tanya Soonie setelah mereka sampai di kelas Sunghoon. "Mereka lagi kelas Art jadi di studio seni, sini gua anter." dan Heeseung menuntun jalan, sementara Jake menggandeng tangan Soonie.
Jake menceritakan Layla, anjingnya yang udah bisa bermacam atraksi. "Jago banget tau! siapa coba yang ngajar? ya Shim Jaeyoon lah!" pamer Jake, Heeseung serta Soonie menertawakan kelakuan temannya.
"Tuh! Sungh- sama cewek?" Heeseung yang hendak menunjuk Sunghoon di studio, justru kaget saat melihat temannya duduk berdekatan dengan seorang perempuan.
Soonie mengalihkan matanya ke arah Sunghoon, yang memang duduk berdekatan dengan perempuan itu. Mereka terlihat serasi. Melihat itu saja, hati Soonie sudah terasa sakit.
"Oh? itu bukannya murid pindahan? kalo ga salah ya, namanya Cha Hayoon." jelas Jake.
Soonie merasakan air mata mulai membendung di pelupuk matanya, ia pun mengeratkan pegangannya pada tas itu. Sebelum akhirnya ia menjatuhkan bingkisan itu dan pergi dari depan studio seni. Jake hendak mengejarnya namun, Heeseung segera menahan temannya, "Dia butuh waktu, biarin dulu. Eh tapi seriusan deh, Sunghoon yang risihan gitu bisa duduk deket sama anak baru?"

KAMU SEDANG MEMBACA
mine ; sunghoon
Fanfiction➸ "terkadang berjuang menjadi hal yang merugikan." ↳ plot : seorang siswi di Seoul Highschool, Kim Soonie, jatuh cinta dengan kakak kelasnya, Park Sunghoon. Sunghoon yang dikenal dengan sifat dingin dan cueknya, membuat perjuangan Soonie semakin m...