VII : behind the story

252 23 1
                                    

hai, ini behind the story.
jadi ini bisa dibilang detail-detail yang ga aku masukin di chapter tertentu.
untuk tau chapter apa yang dibahas,
kalian lihat di bagian "chapter ..." ya.
penasaran? ayo dibacaa!

——— behind the story ———

c h a p t e r 30

Selang beberapa jam, akhirnya mereka selesai makan dan sedang berkumpul diluar villa mereka, di hutan. "Kita bakal ke danau, tapi kan harus ngelewatin hutan, lo pada jangan aneh-aneh ye. Nanti ada yang keculik ama gaib, mampus lo." jelas Jay dan semua ketakutan.

Sunghoon memperhatikan Soonie yang sedang berjalan santai, memandangi hamparan hutan yang gelap. Jake merangkul pundak sahabatnya itu dan berbisik, "Deg-deg an lo ya? udah mang santai aja, pasti dia terima kok."

Sunghoon mengangguk, ia sudah mempersiapkan semacam acara untuk menembak Soonie dan menjadikan Soonie miliknya. Meski begitu, hatinya tetap berdegup kencang dan dipenuhi keraguan.

"Udah nih, mulai?" tanya Heeseung setelah mereka sampai di titik yang sudah ditandai. Sunghoon menarik nafas dan menoleh ke belakang, melihat Soonie masih tertarik dengan hutan-hutan ini. Sunghoon pun mengangguk, dengan begitu, Heeseung memberi kode kepada Ni-ki. Tiba-tiba, Ni-ki dari belakang Soonie—yang baru saja mengambil senter— melesat ke depannya dan tidak sengaja membuat senter Soonie terjatuh.

Member Enhypen segera berlari menjauh, sedangkan Jake diam berdiri diantara semak-semak hutan. Sunghoon segera berlari ke arah spot di hutan yang sudah dihiasi lampu-lampu lilin kecil serta panggung kecil di ujung jalan.

Sunoo merapihkan baju temannya itu, Jay mempersiapkan microphone yang akan dipakai Sunghoon serta kamera yang akan merekam sejarah indah calon pasangan lucu itu. Semua bergegas mempersiapkan segalanya.

DoHyun mendatangi Sunghoon dan menepuk pundak pria itu, "Jujur gua gatau banyak hal tentang hubungan kalian tapi, gua yakin Soonie sayang banget sama lo." Sunghoon tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Thanks juga lo udah ngejagain dia waktu itu, gua janji bakal ngejaga dia kok."

Di sisi lainnya, Soonie mendengus dan mengambil senternya, ia mencoba memperbaikinya tapi tak ada hasil, tetap saja rusak. Ketika ia berdiri, semua sudah hilang. "Guys!" teriaknya, berharap akan ada yang menjawab atau papasan dengannya.

"GUA KETINGGALAN, LO PADA DIMANA?" teriak Soonie lagi, ia cukup takut sekarang. Dengan keadaan hutan yang cukup rimbun, senternya yang tidak bisa menyala dan juga dirinya yang tidak membawa handphone. Ia memutuskan untuk tetap berjalan lurus, siapa tau ketemu danau.

Sunghoon tertawa ketika mendengar suara teriakan Soonie yang begitu keras, "Udah udah, kasian dia. Jake muncul sekarang aja." Lalu, Jay langsung menghubungi Jake untuk segera muncul.

"YAH!" teriak Jake, yang muncul dari belakangnya. Soonie tersentak kaget dan memukuli Jake dengan senternya, "Gausa ngagetin an-" dan Jake segera menutup mulutnya, "Jaga omongannya inget."

Soonie menjauhkan dirinya dari tangan Jake, "Yaudah, yang lain dimana?" Jake pun menuntun jalan mereka ke arah danau, yang sebenarnya cukup aneh karena harusnya lurus dan sampai tapi ini malah belok-belok.

"Lo yakin ini jalannya?" tanya Soonie, mengeratkan pegangannya di tangan Jake. Jake pun mengangguk, "Bener, emang harus gini dulu. Lo pikir langsung lurus gitu? ada sih jalurnya cuman agak becek." jelas Jake. Pria itu terkekeh, pinter juga gua ya nyari alasannye, pikirnya.

Mereka terus melangkah ke dalam hutan. Soonie mencoba untuk berpikir optimis, lagipula Jake sahabatnya dari kecil, tidak mungkin ia menyesatkannya. "Sampe." ujar Jake, namun sekitar mereka sama sekali tidak ada tanda-tanda member yang lain maupun danau.

mine ; sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang