🔥Fire In Love♥
Part18
•
•
•
Stevi berkeringat panas dingin menatap Alin mengarahkan pistol padanya. Laki-laki itu menatapnya dengan air mata yang mengalir.
"Stevi, maafkan aku. Kita ngak pernah bisa bersama."
Door
Mata yang sejak tadi tertutup rapat membebelak bulat. Hembusan napas kecil keluar dari hidung mungil Stevi, ternyata semua itu hanya terlintas dalam tidurnya. Stevi mendudukkan badan sembari memijat pelipisnya. Pusing kecil masih mendera di kepalanya.
"Udah bangun?"
Suara santai itu membuat Stevi menoleh pelan, dengan tautan mata yang sayu.
"Mau minum?" tawar Alin.
Laki-laki mendudukkan tubuhbya di bibir tempat tidur, mengambil minuman di nakas dan menyodorkan bibir gelas pada mulut Stevi.
"Ini dimana?" gumam Stevi setelah membasahi tenggorokannya yang sebelumnya seret.
Alin tersenyum kecil sembari meletakkan kembali gelas di nakas. "Masa lo ngak kenal?" gumamnya.
Stevi menggeleng pelan.
"Ini rumahnya mas Ricard, Ily."
"Hah?" Gadis itu terperangah tak percaya membuat dirinya langsung mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. Stevi benar-benar tak mengenali tempat ini.
Tok
Tok
Alin menoleh, menyambut seseorang yang berdiri diambang pintu kamar. "Mas Ricard, masuk aja mas." ajaknya.
Ricard melangkah dengan santai, matanya langsung menatap pada sosok gadis yang diam di sebelah Alin.
"Gimana? Udah lebih enakan?"
Stevi yang paham pertanyaan itu dilontarkan untuknya hanya mengangguk kecil.
"Tinggallah di sini sementara waktu, kalian akan aman." tutur Ricard, matanya masih enggan berpaling dari Stevi. Gadis itu membuat hatinya selalu terenyuh, tak pernah ia menunjukkan setengah lingkaran di bibirnya.
"Bagaimana jika Gio datang? Alin bisa dalam bahaya." ucap Stevi tenang dalam raut dinginnya.
"Aku baik-baik aja," timpal Alin.
Stevi menoleh, menatap laki-laki di sebelahnya dengan tatapan lurus. "Atau sebaiknya lo gue antar pulang lagi," ucapnya.
"Gue ngak mau pisah dari lo, please." Alin memohon, satu tangannya langsung menggenggam tangan Stevi erat.
"Tapi lo akan lebih aman jika tinggal sama papa lo, Lin."
"Gue udah ceritakan semuanya sama bang Ricard, dan dia akan bantu kita."
Stevi memutar pandangannya, menatap Ricard lebih halus. "Apa lo akan turun tangan?"
Ricard menggeleng dengan cepat, "Lo tau, dari dulu gue ngak pernah sejalan dengan Gio. Itu yang membuat gue sama Gio selalu bertentangan." jelasnya, Stevi mengangguk kecil. Gadis itu cukup tahu tentang ketegasan Ricard pada Gio, namun keinginan balas dendam Gio tidak ada yang bisa menentang. "Tinggal lah di sini, kalian akan aman, dan aku pastikan Gio ngak akan berani kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire In Love
Fanfiction,🍁🍁💛🍁🍁, Ini tentang dendam, dendam yang berkepanjangan dua keluarga. Dendam yang menghancurkan kehidupan dua kelurga, hingga menyisakan luka masing-masing. Stevily Franstevano adalah anak bungsu Frans Stevano dan Camelia Ananda, Stevily atau y...