Pt. 17

2.5K 317 17
                                    

Cast :

Jung Jeno
Seo Haechan
Dong Renjun

Rated : T

Genre : Romance, Drama, Family

Note : Cerita ini terinspirasi dari film india Mujhese Dosti Karoge. Tapi sedikit aku ubah jalan ceritanya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Bisa temui aku di Luxurious's Hotel sekarang? Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

Haechan langsung menutup panggilan teleponnya secara sepihak, tanpa memperdulikan jawaban dari seseorang diseberang sana.

Tangan kecilnya meremat ponsel pintar miliknya.

"Semoga pilihanku ini sudah tepat."

Haechan menatap cermin yang ada didepannya, menatap pantulan dirinya dengan seksama.

"Walaupun mungkin akan mengecewakan semua orang, tapi aku harap ini adalah jalan terbaik yang bisa aku pilih."

Gadis itu meraih sebuah jepit rambut berwarna peach lalu memakainya menghias rambut panjangnya.

Setelah itu dia mengambil tas dan kunci mobil yang tergeletak diatas meja.

Haechan menuruni anak tangga dengan langkah yang sedikit lamban. Dibawah sana ada papa dan mamanya yang sedang menonton tv sambil meminum teh hangat.

"Pa, ma.."

Kedua orang tuanya yang tengah terkikik pelan karna adegan di layar tv langsung menolehkan kepalanya menatap Haechan.

"Kau mau kemana nak?" Tanya Taeil lembut.

"Eumm.. Aku ingin menginap dirumah Jisung ma, boleh?" Tanya Haechan perlahan.

"Loh? Kenapa?" -Johnny-

Haechan berulang kali mengedipkan matanya, "Jisung bilang orang tuanya sedang keluar kota, jadi dia memintaku untuk menemaninya dan adiknya dirumah." Jawab Haechan.

Bohong!

Ya!

Saat ini Haechan tengah berbohong. Entah apa tujuan sebenarnya.

"Berapa hari?" Tanya Johnny.

"Hanya malam ini pa.. Besok pagi aku pasti sudah pulang." Jawab Haechan meyakinkan.

Taeil dan Johnny saling bertukar pandang. Lalu Johnny tersenyum dan mengangguk ringan.

"Yasudah kau boleh pergi.. Tapi janji yah besok pagi sudah pulang." Ujar Taeil.

Haechan tersenyum, "Terima kasih pa ma.. Channie janji besok pagi ikut sarapan dirumah."

"Pakai mobil sendiri atau mau diantar supir?" Tanya Johnny.

"Aku bawa mobil saja, pa.." Haechan menunjukan kunci mobilnya.

"Yasudah, hati-hati dijalan yahh.."

"Iya pa, ma.. Haechan pergi dulu."

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Haechan membuka pintu hotel kamarnya disaat ada suara bell yang berbunyi, menandakan ada seseorang didepan pintu.

Tangannya dengan ragu membuka pintu dengan lebar.

"Ka-kau sudah datang.." Gugupnya.

Pintu hotel sudah terbuka lebar, menampakan seorang pemuda tampan dengan jas biru dongker yang membungkus tubuh tingginya.

FRIENDSHIT [00Line] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang