Pt. 11

2.8K 314 25
                                    

Cast :

Jung Jeno
Seo Haechan
Dong Renjun

Rated : T

Genre : Romance, Drama, Family

Note : Cerita ini terinspirasi dari film india Mujhese Dosti Karoge. Tapi sedikit aku ubah jalan ceritanya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Loh Jeno? Sejak kapan disini?"

Taeil yang baru saja bersiap untuk pergi malah terkejut saat mendapati seorang pemuda berdiri didepan teras rumahnya.

Jeno, pemuda itu tersenyum sambil melepaskan kacamata hitamnya. Dia membungkukan tubuhnya sebagai tanda sapa hormat.

"Selamat sore imo.." Sapanya.

"Sore Jeno-ya, kau sedang apa disini? Kenapa tidak langsung masuk saja?" Tanya Taeil.

"Eumm.. Sebenarnya aku baru sampai imo, tapi aku melihat supir yang sedang memanaskan mobil dan saat ku tanya katanya imo ingin pergi.. Jadi yasudah kutunggu saja disini." Jawabnya.

"Ya ampun.. Kau kan bisa menyapa imo didalam, tidak perlu menunggu disini.."

"Tidak apa-apa imo.."

"Oh ya.. Apa kau baru pulang dari amerika??" -Taeil-

"Iya.. Baru saja sampai.."

"Kenapa tidak pulang dulu untuk beristirahat? Pasti lelah kan selama diperjalanan?" Taeil terlihat khawatir dengan anak dari sahabatnya itu.

"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan Haechan, imo.. Apa Haechan ada dirumah?" Tanya Jeno perlahan.

"Haechan ada dikamarnya.. Dia juga baru pulang dari studio.. Kau sudah menghubunginya?"

"Belum.. Ponsel ku kebetulan habis batrei.." Jawabnya.

"Ohh yasudah langsung masuk saja.. Dia ada dikamarnya.. Maafkan imo yah tidak bisa menyambut kedatanganmu dengan baik.. Imo harus pergi, paman mu sedang menunggu."

"Apa imo dan paman ingin berkencan?" Jeno menggoda imo-nya.

Taeil terkekeh lucu. "Bukan begitu sayang.. Paman ingin menemui klien nya sambil makan malam jadi yah dia ingin ditemani."

"Ahh begitu rupanya.. Baiklah imo, sepertinya imo harus segera berangkat atau nanti paman akan gelisah karna istri kesayangnya terlambat datang.."

"Aishh kau ini.. Yasudah imo berangkat dulu yah.. Jika kau ingin makan sesuatu minta saja pada maid." -Taeil-

"Baik imo.. Hati-hati dijalan.."

Taeil mengangguk, dan meninggalkan Jeno.

Sang pemuda tersenyum sambil melambaikan tangannya pada imo yang sudah dibawa pergi oleh mobil mewahnya.

Lambat laun senyuman itu menghilang berbarengan dengan mobil yang sudah melewati pagar. Berganti dengan tatapan tajam yang menyeramkan.

Jeno memasuki rumah sahabatnya itu dengan langkah yang besar. Dia mengetahui jika pemilik rumah ini sedang pergi, hanya tinggal sahabatnya dan beberapa pelayan saja.

Langkahnya semakin besar, bahkan seperti sedang berlari ringan. Melangkah kearah lantai dua dimana kamar sahabatnya berada.

Kini pemuda itu sudah berada tepat didepan pintu kamar sahabatnya. Nafasnya memburu, tanpa mengurangi ketajaman tatapannya.

Cklek

Tanpa diduga pintu kamar itu terbuka. Menampakan seorang gadis manis, yang sedang terkejut karna kehadirannya.

FRIENDSHIT [00Line] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang