🐰2🐱

2.2K 189 10
                                    

Enjoy your meal!
.
.
.
.
.
.
.
Sang mentari telah lama menampakkan dirinya dari persembunyian menuju bagian utara bumi, namun rupanya pria manis yang dijuluki gula itu baru saja membuka matanya sekitar 2 menit lalu.

Cahaya yang masuk dari sela-sela jendela pun tidak dihiraukan. Masih setia di atas kasur dengan pandangan kosong, tampak sedang memikirkan sesuatu.

Wajah yang masih khas baru bangun tidur membuatnya tampak lucu, ditambah dengan bibirnya yang mengerucut.

“Apa aku sudah gila?” tanyanya pelan.

“Bagaimana bisa aku memimpikan hal seperti itu. Apalagi dengan Jungkook?”

Menghela napas panjang, ia menyibakkan selimut bermotif Kumamon itu dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Tidak mandi. Pikirnya nanti saja, toh dia seharian akan berada di dorm.

Keran air diputar ke kanan, tanda dinyalakan. Ia membasuh wajahnya perlahan sambil menghadap cermin di depan. Menatap pantulan wajahnya sebentar, dan kemudian membasuh wajahnya kembali.

“Aish, kenapa masih terbayang di kepalaku.” Gerutunya pelan.

Ia kemudian menyentak  handuk yang digantung di samping cermin untuk mengeringkan wajahnya. Setelah selesai, dia keluar dari kamar dan menuju ruang makan, tempat di mana yang lain telah menunggu.

Saat berada di tangga, ia bisa mendengar dengan jelas suara berisik yang dihasilkan dari arah meja makan. Siapa lagi kalau bukan para maknae line ditambah dengan suara Seokjin yang menyuruh mereka untuk diam dan berhenti bertengkar entah karena apa.

“Oh, Yoongi hyung!”

Ia melihat ke arah asal suara. Itu Hoseok yang tersenyum menyilaukan ke arahnya sambil melambaikan tangan isyarat untuk segera bergabung.

Karena suara Hoseok, para maknae line tiba-tiba berhenti bertengkar dan melihat ke arah Yoongi.

“Yoongi hyung, akhirnya kau turun jug-

“Kami sudah menunggumu begitu lama, hyung.”

“Yak, Taehyung. Aku belum selesai bicara kepada Yoongi hyung!”

“Tapi tak apa, karena kau begitu menggemaskan sekarang, aku memaafkanmu.” Ucap Taehyung diakhiri dengan kekehan gemas ke arah hyung manisnya itu.

Bagaimana Taehyung tidak gemas, Yoongi hyung mereka memakai sweater putih kebesaran yang melahap kedua tangannya ditambah dengan celana tidur longgar dan sendal yang bermotif beruang hitam bodoh yang di sisi kedua pipinya diwarnai warna merah. Jangan lupa rambutnya yang agak berantakan dan wajah mengantuknya itu menambah kesan menggemaskan yang membuat meleleh.

Taehyung jadi ingin memeluk hyungnya saat itu juga. Begitu menggemaskan dan manis. Akan sangat cocok dalam dekapannya.

“Yak! Apa kau baru saja mengabaikanku?”

“Cih, kau sangat mengganggu, Park.”

Teriakan Jimin membuat khayalan dirinya akan Yoongi hyung terganggu. Dasar Park Mochi.

“Apa kau bilang?!” Balas Jimin yang mulai tersulut emosinya.

“Kalian berdua diamlah. Aku sudah sangat lapar sekarang. Kalian bisa lanjut bertengkar ketika selesai makan.” Namjoon yang agaknya sudah lelah dengan pertengkaran kedua makhluk itu akhirnya buka suara sehingga mereka bisa memulai proses memasukkan, mengunyah dan menelan makanan sekarang juga. Demi panci pink milik Kim Seokjin, dia sudah sangat lapar sekarang dan sangat membutuhkan asupan energinya!

Yoongi yang sejak tadi hanya diam akhirnya melangkahkan kakinya menuju kursi kosong di depan Seokjin. Disamping kanan ada Hoseok dan Jimin, dan di depan mereka ada Jungkook dan Taehyung. Namjoon duduk di bagian kepala meja, karena dia adalah leader.

Setelah mengucapkan ‘selamat makan’ mereka kemudian mulai menyantap hidangan yang telah disajikan di depan mata.

Semuanya berjalan normal. Normal versi mereka tentunya.

Taehyung dan Seokjin yang bergantian menyuapi Bunny mereka—Jungkook, Namjoon yang makan dengan tenang namun terkikik singkat saat melihat kelakuan yang lain, Hoseok dan Jimin yang asyik mengobrol sendiri dan tertawa bersama, dan yang terakhir, Yoongi.

Lihat, dia begitu menggemaskan dan polos. Bagaimana bisa aku bermimpi dia menciumku saat aku tidur?’  Yoongi menatap Jungkook yang sedang tersipu malu di seberang meja sana karena perkataan Taehyung dan Seokjin tentang seberapa imut dirinya ketika sedang makan.

“Hahh...”

“Kau kenapa, Kitten ?” Seokjin yang mendengar helaan napas berat Yoongi menoleh seketika.

“Apa kau ada masalah, hyung ?” Ekspresi Hoseok yang tadinya tersenyum cerah itu perlahan berubah menjadi khawatir.

Yoongi terdiam. Sontak menatap wajah para member yang terlihat khawatir pada dirinya.

Hyung ?” Namjoon bertanya karena hyung gula itu masih tetap diam.

“Eh? Tidak tidak, aku baik-baik saja. Kalian tidak usah cemas.”

“Kau serius hyung ? Tak apa, ceritakanlah. Bukankah kita sudah saling berjanji untuk tidak merahasiakan sesuatu?” Ucap Taehyung yang agaknya tidak yakin bahwa Yoongi baik-baik saja.

Yoongi terkekeh. “ Aku baik-baik saja. Aku hanya tak sengaja mengingat mimpi anehku.”

“Mimpi?” Tanya Jungkook yang memiringkan kepalanya ke samping kanan sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.

“Y-ya, mimpi. Aku bermimpi bahwa ada seekor kelinci yang sengaja mencium bibirku saat aku tertidur.”

“Yak, kau membuatku khawatir.” Seokjin memegang dadanya dan menatap tidak percaya pada Yoongi.

“Mimpimu sangat aneh, hyung .” Ujar Jimin yang mulai terkekeh dan diikuti dengan member lain termasuk Yoongi—tapi tidak dengan Jungkook.

Ia tersenyum miring. Mengangkat kepalanya dan menatap Yoongi dalam.

Yoongi menyadarinya. ‘Kenapa dia menatapku seperti itu?’

Namun Yoongi tetaplah Yoongi. Dia memutuskan untuk tidak berpikir jauh tentang tatapan aneh Jungkook kepadanya dan memilih segera menghabiskan makanannya sehingga ia bisa segera kembali ke kamar.

Mimpi yaa'

USING THE MASK [𝓚𝓸𝓸𝓴𝓰𝓪] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang