.
.
.
.
.
.
.
Enjoy your meal!
.
.
.
.
.
.
._________________________________________
"Sampai jumpa lagi, hyung." Taehyung melambaikan tangannya ke arah Yoongi. "Jangan pulang terlalu malam, oke?"
"Iya, cerewet." Yoongi balas melambaikan tangan.
Taehyung terkekeh gemas melihatnya "Hyung, aku butuh energi."
"Maksudmu?"
Taehyung hanya tersenyum dan maju melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Yoongi. Tubuh mungil itu didekapnya erat sambil meletakkan kepalanya pada bahu sempit pria yang lebih pendek. "Ini maksudku, hyung."
Yoongi dapat merasakan hembusan napas Taehyung yang hangat menggelitiki permukaan kulitnya.
"Y-yak, siapa yang mengizinkanmu memelukku?"
"Memangnya tidak boleh?" Kepalanya diangkat dan menatap wajah Yoongi.
"Aku tidak bilang begitu." Ia menundukkan kepala.
"Tatap aku saat berbicara, hyung." Jari Taehyung mengapit dagu Yoongi untuk mendongak lurus bertemu maniknya.
"Wajahmu cepat sekali memerah." Tangan Taehyung menangkup sisi wajah Yoongi dan menyapukan jempolnya merasakan halusnya kulit bayi itu. "Aku suka."
Yoongi hanya diam menerima perlakuan manis Taehyung. Jarinya yang panjang bergerak hati-hati mengelus kulit wajah Yoongi yang menyebabkan pria manis itu memejamkan mata.
"Kau tahu, kau benar-benar cantik hyung." Matanya tidak lepas sedikitpun mengamati wajah Yoongi.
"Aku laki-laki, bodoh."
"Memangnya siapa yang bilang kau perempuan?"
Yoongi membuka matanya. "Apa aku boleh mengumpat?"
Taehyung tertawa jenaka. "Tidak boleh." Jarinya bergerak mendekati bibir tipis Yoongi-- mengusapnya lamban. "Bibir manismu tidak pantas untuk itu."
"Darimana kau tahu bibirku manis?"
Taehyung terdiam sesaat. "Hyung, kau-
"Taehyung-ssi, kita harus pergi sekarang."
Seorang staff muncul dari arah belakang dan mengejutkan kedua pria itu. Taehyung sontak melepaskan tangannya yang melingkar indah pada Yoongi. "N-ne! Kau bisa pergi duluan, aku akan mengikuti dari belakang."
Tanpa banyak berpikir, staff itu hanya mengiyakan dan berjalan menuju tempat parkiran.
"Hyung, aku pergi dulu. Ingat, jangan pulang terlalu malam atau aku akan datang menjemputmu." Rambut Yoongi diusap ke samping.
"Aku tidak janji."
"No~"
Yoongi terkekeh manis. "Pergilah."
Taehyung mengangguk, "Annyeong, Yoongi hyung~" Tangannya dilambai kembali.
Setelah bayangan Taehyung tidak terlihat lagi, Yoongi masuk ke dalam studionya untuk menggarap beberapa lagu yang sempat terpikirkan.
Komputernya dinyalakan, monitor menampilkan elemen-elemen yang siap digabung menjadi satu kesatuan utuh.
Matanya bergerak aktif mencari, memindahkan dan berbagai hal lainnya agar terhubung satu sama lain.
Saat ingin menyetel beberapa melodi, ponselnya bergetar-- ada yang menelepon.
Nomor tidak dikenal muncul sebagai penyebab. Yoongi menekan warna merah untuk menolak panggilan. Dia tahu itu nomor siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
USING THE MASK [𝓚𝓸𝓸𝓴𝓰𝓪] ✓
Hayran KurguSemua orang menganggapnya cantik dan menggemaskan dengan sepasang mata bulat berbinar yang menampilkan kelembutan menggetarkan hati. Namun siapa sangka bahwa itu semua hanyalah topeng yang dengan sengaja ia gunakan untuk mendapatkan apa yang dia ing...