🐰20🐱

1.5K 128 21
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Enjoy your meal!
.
.
.
.
.
.
.

_________________________________________

"Kau sudah selesai?" Yoongi tersenyum miring.

"Apa maksudmu?" Jungkook menatapnya bingung.

"Sekarang minggirlah. Aku sudah membuang waktu cukup banyak untuk sekadar mendengar omong kosongmu."

"Omong kosong? Kau menganggap apa yang kukatakan dengan sungguh-sungguh hanya omong kosong belaka?" Jungkook menatap tidak percaya. "Min Yoongi, kau sudah melewati batas."

"Melewati batas? Apa yang kau tahu soal melewati batas?" Yoongi mendorong tubuh Jungkook kuat sehingga tubuh pria itu terhuyung ke belakang.

"Kau pikir kau tidak melewati batas? Kau dan aku. Kita sudah terlalu jauh melewati batas, brengsek!" Punggung Jungkook membentur sandaran sofa.

"Dan kau, kau tidak lebih hanya seorang bajingan yang pandai mengelabui." Tawanya mengejek.

"Kau tidak puas menghancurkanku? Kau tidak puas sudah membuatku membuka hati untuk seorang sepertimu? Kau tidak puas membuat jantungku rasanya dihujam ribuan jarum dalam sekali serangan!?"

Jungkook meraih tangan Yoongi. "Hyung, aku tidak seperti it-

"Cukup! Aku tidak akan pernah percaya padamu. Katakan sejujurnya apa yang kau inginkan dariku hingga datang ke sini?"

Jungkook terdiam. Lidahnya keluh dan mulutnya sulit bergerak untuk mengucap kata.

"Jika kau hanya ingin tubuhku, seharusnya bilang dari awal. Tidak perlu berbasa-basi yang tidak bermutu." Tas yang ditenteng dibuang asal sembari kancing kemejanya dibuka bagian atas.

"Hyu-

"Apa Jimin tidak memberikanmu apa yang aku berikan? Apa Jimin tidak memuaskan mu?" Ia berjalan mendekati Jungkook yang mengerutkan alis.

"Apa yang kau bicarakan, hyung?"

Yoongi naik ke pangkuan Jungkook dan berhadapan dengan si pria Jeon.

"Kau menginginkanku?" Kedua tangannya mengusap bahu Jungkook menggoda.

"Ini kesempatan terakhirmu-

Tangannya naik mengusap sisi wajah Jungkook. "-dan jangan pernah menggangguku lagi." Tubuhnya dinaikkan untuk menunduk dan menggesekkan hidungnya dengan hidung mancung yang lebih muda.

Sebelum bibirnya bergerak menyentuh labium berisi Jungkook, pria itu membuang pandangannya.

Sudut bibir Yoongi naik. "Kau menolakku?" Jungkook tidak menjawab.

"Baiklah. Ternyata kau sudah bosan. Aku memang membosankan, sih." Jungkook mengepalkan tangannya kuat. "Seharusnya aku tahu diri. Iya kan? Kau pasti menganggapku begitu murahan. Kau pasti menganggapku jalang yang menyerahkan diri-

"Hentikan." Tangan Yoongi dicengkeram. "Apa kau sudah selesai menjatuhkan dirimu sendiri? Apa kau senang?" Jungkook menatap Yoongi tajam.

"Sepertinya kau salah mengartikan aku." Sekarang giliran Yoongi yang terdiam.

"Kau harus tahu, aku tidak pernah ingin mempermainkanmu. Aku serius, serius akan dirimu. Kau bahkan tidak dapat menghitung seberapa banyaknya aku menginginkanmu." Punggung tangan Yoongi diusap lembut.

"Aku menginginkanmu begitu buruk, Yoongi." Tatapannya sayu.

Mata Yoongi membola. Pupilnya bergetar karena tidak percaya. Apa yang barusan dia dengar?

USING THE MASK [𝓚𝓸𝓸𝓴𝓰𝓪] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang