Masalah Kedua: Pesta Ulang Tahun

1K 102 5
                                    

Awalnya New merasa aneh saat berada diantara Arm dan Off. Hal itu semata karena mereka adalah orang yang ramai. New adalah orang yang memilih tidur ketimbang sekedar ngobrol dan bersenda gurau. Baginya itu tak lebih dari hal yang sia-sia. Lama kelamaan, New merasa ia menemukan suasana baru selain sisi nyamannya bersama Gun.

Arm baginya adalah sang mood maker. Sementara Off adalah lelaki yang ramah, jauh dari kesan sangar di wajahnya. New merasa sedikit bersalah tentang awal pertemuan mereka.

"Jadi, namamu adalah Newwie?" Tanya Arm. New hanya mengangguk. Itu adalah panggilannya dari Gun.

Diam-diam New mengagumi kamar Off, sangat rapi dengan beberapa perabotan kecil dari keramik yang dipajang disudut ruangan. Nampaknya Off sangat menyukai anjing, lebih-lebih anjing itu ia namai Khai. "Ah, anjing itu memang pemalas, ia lebih suka tidur. Sangat berbeda denganku." Kata Off dengan arah pandang yang sama seperti New. Menatap Anjing coklatnya yang tengah tertidur.

"Anjing itu adalah pemberian Tay. Ohya, omong-omong Tay... dimana dia?"

Benar. New hampir melupakan hal satu itu. Tay Tawan. Di acara penyambutannya ini, harusnya ada Tay disini. Tetapi ia belum juga datang. Lagi pula, siapa yang peduli. New bahkan lebih memilih jika tak ada Tay.

"Tidak kok tidak. Tay pasti datang. Lihat saja, ah, itu dia." Arm menunjuk kearah pintu yang menampilkan Tay diantaranya.

"Ayo masuk saja." Teriak Arm.

Tay masuk dengan cueknya, tampaknya ia sering masuk ke sini bahkan ia langsung duduk menyilangkan kaki di atas sofa panjang. Dan sialnya, Tay duduk disamping New. Pemuda berambut hitam itu hanya mendengus berkali-kali.

"Nah, semua sudah berkumpul bagaimana kalau kita berkenalan secara resmi? Ayo ayoo!" Arm adalah yang paling bersemangat. Ia bahkan sudah berdiri dan memberi salam.

"Namaku Arm Weerayut. Kalian bisa panggil aku Arm saja, atau juga ArmWC seperti Tay memanggilku. Apapun itu, mari kita berteman. Kamarku ada di lantai tiga. Tepat disamping kamar Tay. Salam kenal Newwie?"

New menaikkan alisnya melihat betapa cerianya Arm.

"Baiklah, selanjutnya aku saja. Halo namaku Off Jumpol. Tetapi teman-teman kerjaku memanggilku tampan. Ehm, aku tidak sepenuhnya bohong kan? Tapi kamu bisa panggil aku Off saja."

New melihat Off tersenyum dengan lesung pipi yang begitu dalam lagi. Ia makin yakin kalau Off adalah pria yang lembut. Ia jadi ingat dengan Gun.

"Selanjutnya Tay..." sorak Arm. Namun Tay hanya duduk diam dan menganggap bahwa sorakan Arm hanyalah angin lalu. "Oii! Tay! Cepat perkenalan!" Tangan Arm menariknya untuk segera bangun. Dengan enggan, Tay memberi salam.

"Namaku Tay. Tay Tawan, tampan dan menawan. "

"Hanya itu?" Arm menatapnya sementara Tay hanya mengangkat bahu acuh. Apa tadi katanya? Tampan? Menawan?

"Sudah sudah, Kami sudah memperkenalkan diri. Jadi Newwie, silahkan."

New bangun dari duduknya. Memberi salam dengan setengah hati. "Namaku New Thitipoom. Gun sering memanggilku Newwie. Kalian bebas memanggilku apa saja. Newwie ataupun New."

Arm mengangkat tangannya, "Bagaimana dengan orang tuamu?"

New tampak terkejut mendengarnya. Beberapa saat ia terdiam, lalu akhirnya tersenyum. "Aku sudah tidak memiliki orang tua sejak kecil. Aku hidup dengan keluarga Phunsawat. Sampai akhirnya aku bisa menyewa kondo sendiri. Seperti sekarang."

Arm dan Off yang mendengarnya menampakkan muka tidak enak. Arm tampak menyesal dengan pandangannya yang sendu. Sementara Tay hanya diam menatap New dalam. Ia sudah tahu itu.

HELLO! TROUBLE LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang