New belum pernah merasakan malam bebas tanpa adanya Gun. Meski ia tidak pernah sekalipun berpikir akan menghabiskan malamnya bersama Tay.
Tidak ada yang ia harapkan selain dirinya yang dapat tidur dengan nyenyak di kamarnya. Apalagi dengan Tay di hadapan pintunya.
"Apakah aku baru saja mengatakan kau sangat seksi?"
New terdiam.
"Baiklah anggap saja aku tidak mengatakan apapun barusan."
New melipat keningnya.
"Aku tidak akan mengatakannya kalau begitu."
Kening New makin berlipat.
"Sudah ku bilang aku tidak akan mengatakannya."
Oh Tuhan, New kini yakin jika Tay adalah orang bodoh dan gila.
Mereka berjalan hampir beriringan menuju mobil Tay. Ia sempat menawarkannya tadi sore. Awalnya New tidak mau, Ia masih ingat perkataan Tay waktu itu jika ia tidak akan menumpangi New. Hanya saja berdebat dengan Tay hanya akan membuang waktu dan tenaga.
Duduk bersampingan tidak membuat keduanya membuka obrolan pengisi waktu. New hanya membuang muka menatap jendela. Tay mencoba berkonsentrasi menyetir. Tidak pernah dalam hidupnya menyaksikan New dengan balutan serba hitam yang menonjolkan kulit putih bersihnya. Tidak juga dengan celana yang ketat, membuatnya ikutan ketat... ah lupakan saja. Ia tidak ingin merusak suasana hatinya menjadi kotor.
Tak lama sudah sampai di restoran yang di janjikan Tay. Seorang pelayan menyapa mereka. Bagian dalam restoran sangatlah indah. Sebagian besar perabotannya bergaya renaissance dengan dominasi warna krem dan cokelat pastel. Setiap inci kayu di sana berpelitur dan mengkilat, tidak menyisakan sedikitpun debu.
Tay berjalan menuju sebuah meja panjang yang telah terisi sepasang.
"Tay, kenapa kau kesana?" Tanya New mengikutinya, bingung. Namun Tay Nampak enggan menjawabnya. Ia hanya mengambil posisi diantaranya. Berhadapan dengan seorang wanita cantik. New melongo melihatnya. Ia kenal wanita itu, tidak kenal juga. Ia hanya melihatnya saat di kondo milik Tay. Itu adalah sepupu Tay.
"Hai! Kalian sudah datang rupanya!" teriak wanita itu heboh, mengingatkan New pada Arm. Pandangan New beralih pada pria di sampingnya. Pria yang cukup tampan, sangat tampan malah.
"New, ini adalah sepupu Bright, sepupu ku juga. Namanya Alice." New tersenyum menyapa Alice. Tangannya hendak terulur menyapa wanita itu. "Ku yakin kau pernah bertemu dengannya. Meski kau pun mengacuhkannya." Tay bisa melihat raut sesal dan kesal pada wajah New. Siku New menyenggol perut Tay membuat tawa Tay hilang seketika.
"Oke, oke. Kita sudah ada disini, terima kasih atas waktunya Tay dan New. sebelumnya aku ingin memperkenalkan seseorang. Ini adalah Joss."
Pria di samping Alice tersenyum, ia bahkan bisa membius gadis lain dengan tatapannya, apalagi senyumnya.
"Jadi─"
"Kalian sudah berencana untuk bertemu ternyata?" Tanya New menyadari beberapa hal. Sementara Tay membuang muka dan Alice tersenyum minta maaf.
"Maaf jika kau merasa tertipu, tapi aku sangat membutuhkan bantuanmu." Kata Alice memelas. New merasa tertipu, memang. Ia pikir, ia akan makan malam hanya berdua saja dengan Tay. Entah kenapa ada rasa tak rela acara makan malamnya di ganggu.
"Baiklah, langsung ke intinya saja ya." Alice menatap New yang masih tampak bingung, kemudian menggerling pada Tay yang berada di sampingnya. "Kau tidak mengatakan apapun pada New?"
Tay mengangkat bahunya. "Kau saja, dia tak akan percaya jika aku yang mengatakannya."
"Newwie..."
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO! TROUBLE LOVER
Historia CortaNew memutuskan untuk tinggal sendiri setelah dewasa. Ia tidak pernah menyangka sekalipun dalam hidupnya akan bertemu dengan Tay-idiot-Tawan, musuh abadinya! R18+ untuk bahasa yang kasar. Taynew Remake