Masalah Keempat: Tetangga kok gitu?

980 94 5
                                    

Jika saja ada yang disesalkan oleh New adalah kenapa Gun memilihkan kondo ini untuknya. Kondo ini bagus, fasilitas lengkap, serta dekat dengan kota membuat akses jadi lebih mudah. Hanya saja, kenapa ada Tay disini? Apakah ia mengikuti pelajaran Cara menghancurkan hidup New Thitipoom? Ingatkan New untuk berpiknik nanti agar ia tak terlalu stress.

Kedainya Nampak penuh, bukan hanya anak-anak namun juga orang dewasa. New melayani para pelanggannya dengan senyuman. Tidak ada umpatan yang biasanya keluar dari bibirnya.

"Bisakah kami pesan?" Tanya seseorang membuat New buru-buru mengeluarkan notenya, tanpa melihat dan fokus menuliskan pesanan, "Apa yang anda pesan, Tuan?"

Tak ada jawaban bahkan sampai beberapa detik berikutnya, membuat New mendongak melihat sang sumber suara dan betapa terkejutnya ia.

"Tay?"

"Ya, jika kau lupa ingatan, namaku memang Tay."

"Sedang apa kau di sini?" Tanya New melupakan tujuan awalnya.

"Menurutmu, apa yang dilakukan seseorang disini?"

"Menganggu hidupku, mungkin." Jawaban tak terduga New membuat Tay menyeringai, "Apakah kau merasa terganggu dengan diriku yang nyaris membuatmu ngiler, baiklah. Maaf ya." New tahu, Tay sedang mengejeknya.

"Sangat ciri khas sekali Tay."

"Apa maksudmu?" Tanya Tay.

New menyimpan kembali notenya sementara tangannya masuk ke dalam kantong. "Kau dan rasa percaya dirimu. Lagi pula, buat apa kau di sini?"

"Apa lagi yang dilakukan seseorang di kedai roti selain memesan roti?" Tanya Tay, membuat New tersenyum mengejek. Ia bahkan hampir tertawa lebar. "Apakah kau buta, Tay? Ini adalah kedai permen, jika kau butuh hal sepeti roti tawar, kau bisa berjalan ke seberang sana. Ada bakery Nadao di sana."

Alis Tay tertaut. Ia melihat alamat yang diberikan Off padanya. Apakah ia salah masuk kedai? Ia sangat yakin dan percaya diri saat memasuki kedai yang memang terlihat manis cocok dengan pekerjanya, ah, maksudnya cocok dengan isi makanannya, permen.

New masih menatapnya lekat. Sebelum akhirnya Tay tersenyum kecil, mengelak "Aku sengaja, karena ku pikir akan ada roti manis yang dijual disini. Ternyata tidak? Ah, kau mengecewakan pelanggan mu."

"Apa yang kau maksud adalah donat? Kami hanya ada itu saat ini."

"Baiklah, apapun itu." Tay mengangguk-angguk.

New mengendus kesal, "Apa yang kau pesan?" akhirnya New kembali menaikkan notenya, dengan wajah mendelik karena Tay yang Nampak senyum menggoda. Astaga... ingatkan New untuk mandi setelah ini.

"Yang termanis yang pernah ada." Kata Tay.

New menatap Tay dengan sebuah sensasi yang aneh diperutnya. Yang ia maksudkan adalah donat buatan New yang manis, hanya saja New mengira Tay mengatakan bahwa ia manis. Ah sudahlah. New makin kacau.

"Semua yang ada di sini adalah buatanku dan semuanya Manis." Kata New membuat Tay menganggukkan kepala, "Oh great, kau hebat."

New memutar bola matanya jengah.

"Baiklah, kau bisa tunggu 10 menit di meja nomor 3."

New langsung beranjak ke dapur untuk menyiapkan pesanan Tay. Meninggalkan Tay di balik punggungnya.

Sebenarnya New sangat menyukai membuat roti, hanya saja ketika memikirkan ia membuat roti untuk Tay moodnya jadi buruk.

New berdiri di belakang meja kasir dengan senyum yang dibuat-buat. Hari ini ia sudah menggerutu lebih dari dua puluh kali atau bahkan lebih. Ia menatap meja no. 3 tempat Tay menunggu. Dan sialnya, Tay tertidur disana dengan wajahnya yang tampan, ah, bukan. Tetapi dengan tampangnya yang bodoh. Dengan langkahnya yang kesal, New menghampiri Tay.

HELLO! TROUBLE LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang