01 \\ TERLAMBAT

2.9K 354 106
                                    

[SELAMAT MEMBACA]

Di sekolah SMA JAKARTA INTERCULTURAL SCHOOL (SJIS) di kelas XI IPA 3 lagi tidak ada pelajaran, yang biasa kita sebut jam kosong.

Gibran yang sedang merasa bosan di kelasnya, jadi ia memutuskan untuk ke WC lalu ke Rooftop, ia berjalan di koridor menuju ke WC laki laki yang terletak di dekat lab IPA. Setelah ia membuang air kecil lalu Gibran menuju ke Rooftop, di perjalan ke Rooftop ia melihat sosok gadis yang lagi keberatan membawa buku cetak yang lumayan banyak.

Dengan inisiatif, Gibran mendekat ke arah gadis itu "Sini gue bantuin" ujar  Gibran dan hendak mengambil alih buku yang di bawa oleh siswi tersebut

Siswi itu sedikit kaget karena Gibran datang tiba tiba, lalu siswi itu menoleh ke sumber suara "Eh gak usah, latihan perpustakaan udah deket"

Gibran mengambil setengah buku yang di pegang oleh perempuan itu "Rezeki gak boleh di tolak, famali. Lagian yang nawarin bantuan kan gue." Ujar Gibran dan di akhiri dengan kekehan

"Makasih ya." Ucap gadis itu

Gibran menganggukkan kepalanya "Yaudah yuk jalan, btw nama Lo siapa?" Tanya Gibran padanya sambil tetap berjalan menuju perpustakaan sekolah

"Nama aku Ghina Fransisca Yofie panggil aja Ghina," Jawab Ghina sambil tersenyum manis, walaupun senyuman itu tidak terlihat oleh Gibran namun Gibran sangat yakin betapa manisnya senyuman gadis itu.

"Oke gue panggil Lo Nana aja gimana? By The Way, Kalo nama gue Gibran Putra Prayudha panggil aja Gibran." Balas Gibran dan membalas senyuman Ghina

Ghina menganggukkan kepala paham "Boleh boleh aja, oh ya Gibran kelas berapa?" Tanya Ghina

"Kelas XI MIPA 3, kalo Lo?" Jawab Gibran sambil melirik sebentar kearah Ghina, sedangkan Ghina hanya melihat ke lantai atau ke depan tanpa melihat lebih lama wajah Gibran.

"XI MIPA 1 ,"

Gibran yang merasa heran mengapa Ghina tak memandangi wajah nya apa ada larangan nya di agama nya?, atau kah wajah nya sedang buluq? Yang bener aja, padahal wajah nya mirip mingyu. Aseekkk

Mereka sudah sampai di perpustakaan sekolah dan menaruh buku di rak khusus buku mata pelajaran yang ia bawa.

Tiba tiba seorang siswi berlari dari dalam perpustakaan menuju ke luar dengan tergesa-gesa dan menyenggol tubuh Ghina, Ghina yang terkena senggolan itu dan hampir mengenai tubuh Gibran.

Tangan Gibran ingin menahan pinggang Ghina tapi ia mengurungkan niatnya, untung saja Ghina masih bisa mengendalikan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Maafin Ghina ya Gib" Ujar Ghina sambil menundukkan kepalanya, ia hampir saja bersentuhan dengan laki laki yang baru saja ia kenal.

"I-iya, gue mau nanya Na. Kenapa Lo kayak ngejaga pandangan gitu sama gue? Gue senajis itu ya? Sebelumnya maaf kalo kata kata gue kurang mengenakan" Balas Gibran tersenyum canggung

Ghina menggelengkan kepala nya dengan tempo sedikit cepat "Tidak! Bukan begitu! Dalam Islam melarang persentuhan kulit antara pria dan wanita yang bukan mahram" Jelas Ghina

Mata Ghina tertuju dengan kalung yang Gibran pakai dan kalung itu bergambar salib Dan Ghina tersenyum saat ia menyadari nya, ia tau mengapa Gibran menanyakan hal itu.

TERLAMBAT ||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang