12 \\ TERLAMBAT

356 97 149
                                    

Jodoh Ada ditangan Tuhan, Tuhan Mu Apa Tuhan Ku?
-Gibran Putra Prayudha

Pagi hari di tanah yang di tumbuhi rumput luas terdapat seorang laki-laki tengah duduk menatap kosong kearah depannya. Hembusan angin dingin meniup helaian rambut Gibran, remaja itu tengah membolos sekolah dengan alasan sedang tidak enak badan.

Hari ini Gibran meninggalkan rapat OSIS yang terbilang cukup penting bagi sekolah nya dan murid-murid Disana. Seragam sekolahnya saja masih terpasang di tubuh kekar milik nya.

Tangan nya terulur untuk mengambil AirPods didalam tas sekolah nya, lalu ia memasangkan ke telinganya. Mata indah miliknya terpejam menikmati alunan musik yang keluar dari AirPods nya.

Tiba tiba kenikmatan tersebut hancur seketika karna AirPods nya terlepas dari tempat nya, Gibran duga ada seseorang yang dengan sengaja melepaskan benda kecil itu.

"Woy! Lo bilang lagi gak enak badan. Bukan nya dengerin si Andre ngoceh-ngoceh di ruang OSIS, eh tau nya lagi disini sambil dengerin musik! Enak bener" Celetuk seseorang sembari berkacak pinggang.

Bugh!

Seseorang itu mendapatkan Bogeman mentah dari remaja yang bernama Andre, ia baru saja tiba karna tadi ada pengemis di pinggir jalan. Andre menghentikan motor nya ke pinggiran jalan untuk memberikan sedikit uang untuk pengemis tersebut. Dan karna itulah ia tertinggal jauh.

"Sakit anjir!" Galak si empu, Nauval.

"Bac*t." Ketus Andre lalu ikut duduk di samping Gibran seraya memainkan handphone nya

"Ciahh, Kawan gue kok jadi Sad Boy Sih?" Ledek Nauval sembari menepuk pundak Gibran berkali-kali, pukulan ke lima Langsung ditepis oleh Gibran.

"Cari aja perempuan yang lain aja Gib, Diluar sana masih banyak Cewek-cewek cantik, cakep, baik dan SEIMAN!" Ucap Nauval dengan sengaja menekan kata Seiman

"Berisik!" Galak Gibran lalu ia merebahkan tubuhnya di atas rumput.

"Jujur Gib, Lo pasti udah jatuh cinta kan sama Ghina-Ghina itu?" Tanya Andre

"Kagak." Jawab nya dengan singkat

"Kalian tau? kalo kita bohong, Pahala kita berkurang lho." Ucap Nauval untuk menakut-nakuti Ghibran.

"Iya bener, gue pernah baca tentang buku neraka dan surga. Pas bagian neraka, sekali kita bohong langsung dicemplungkan kedalam lautan api." Timpal Andre sesekali bergidik ngeri. Waduh jarang jarang nih si kutub ngomong panjang, jangan jangan kesambet setan di daerah sini?

Wajah Gibran pucat pasi karna ia membayangkan bagaimana suasana didalam neraka "Ck, Iya-iya! Gue suka sama Ghina. Puas Lo?!" Cibir Gibran

Gelak tawa dari Nauval dan Andre terdengar dengan jelas di Indra pendengaran Gibran.

"Sudah ku duga. Dari wajah Lo, kelakuan Lo, dan perhatian Lo sama gadis itu udah menggambarkan kalo Lo jatuh cinta sama dia." Ujar Andre seraya membuka halaman buku pelajaran, walaupun ia membolos Andre tak mau ketinggalan materi.

"Hm." Gibran hanya membalasnya dengan deheman saja

"Coba ngomong Lo kenapa sih? Sehabis Lo izin mau ke kelas Ghina eh waktu ke kantin malah jadi murung. Cerita sama kita Gib," Ujar Nauval dengan serius.

Gibran tampak bimbang dan akhirnya ia memutuskan untuk bercerita, mungkin saja ada saran dari mereka kan? "Waktu gue mau ke kelas Ghina, ternyata Ghina nya gak ada di situ. Gue keliling sekolah dan gue ketemu ternyata dia ada di belakang sekolah. Ghina gak sendirian, melainkan ada Alfaro."

Penjelasan dari Gibran membuat mereka meninggalkan kesibukan nya, si Andre menutup buku nya dan Nauval mematikan hp nya.

"Ohhh Gara gara itu toh Lo jadi murung." Ujar Nauval seraya mengangguk paham

"Coba Lo tanya langsung ke Ghina Gib, siapa tau kan ada apa gitu di balik mereka. Ngomong-ngomong dia belum tau kan kalau yang tembak lo waktu itu si Alfa?" Ujar Andre

"Iya ya, gue belum kasih tau ke Ghina kalau dalang nya si Alfa. Makasih Bro, nanti bakalan gue jelasin ke Ghina kalau yang bikin gue sengsara itu si Alfa, biar Ghina gak dekat dekat lagi sama tuh bocah," Ucap

"Nah gitu dong jadi semangat lagi, Dari pada sedih-sedih gak jelas, mending kita ke cafe aja yok?!" Ajak Nauval dengan antusias nya

"Gak! Kita balik ke sekolah!" Sentak Andre sambil memasukkan buku nya ke dalam tas lalu menaiki motor nya

Ya seperti itulah jika anak ambis baru pertama kali membolos, baru membolos sejenak malah nyuruh balik ke sekolah.

"Ck, Coba sekali kali kita bolos, biar ada suatu cerita yang bakal kita ceritain sama anak-anak kita kelak." Celetuk Nauval tapi tidak di respon oleh Andre ataupun Gibran.

"Ck di kacangin deh gue, nasib-nasib. Sabar Nauval, orang sabar pasti di sayang Allah," Ucap Nauval monolog.

Mereka kembali ke sekolah yang pastinya dengan paksaan Andre. Tiga motor itu membelah jalan yang tak begitu banyak kendaraan.

Tak membutuhkan waktu nya lama untuk bisa sampai ke sekolah mereka, kini sekolah nya sedang jam istirahat. Jadi mereka langsung ke kantin sekolah untuk mengisi perut mereka.

Baru saja Gibran mendudukkan bokong nya di kursi kantin, sebuah pelukan erat yang ia terima dan hal itu membuatnya sedikit terperanjat.

"Kak Gibran!" Seru orang itu sambil memeluk Gibran dari samping

Tangan kekar Gibran terangkat mengelus rambut orang itu "Kenapa Hm?" Tanya Gibran ke gadis itu.

"Nanti pulang beli Sempol lagi ya?" Ujar orang itu sambil menatap dalam ke wajah Gibran

Sempol? Pasti kalian tahu kan siapa yang sangat menyukai Sempol? Ya! Si Zahra, orang yang memeluk Gibran itu adalah Zahra pacar nya Zergan.

"Siap Bu bos!" Seru Gibran sambil hormat ke arah Zahra, membuat anggota inti Zathuree yang sedang menyimak langsung tertawa.

Kecuali Zergan tentunya, apakah pacarnya itu melupakan nya? Padahal Zergan sendiri bisa membelikan Sempol, bahkan se-gerobak nya sekalipun eh bukan hanya itu, kalau aja ada pabrik nya ia juga pasti membelikannya. Apa sih yang enggak buat sang pacar?

[BERSAMBUNG]

Jangan Lupa vote dan follow

TERLAMBAT ||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang