03 \\ TERLAMBAT

1.5K 278 86
                                    

[SELAMAT MEMBACA]

Pagi hari ini Gibran dan Ghina sudah kembali bersekolah, hari Senin di mana hari yang paling tidak di sukai oleh beberapa murid, Gibran yang dulu nya tidak bersemangat untuk kesekolah, tapi sekarang ia justru sangat tidak sabar ke sekolah.

Pasti kalian sudah tau alasan nya mengapa Gibran sangat antusias untuk ke sekolah kan? Ya apa lagi kalau bukan bertemu dengan Ghina, setelah jalan jalan sore kemarin ia makin senang berdekatan dengan Ghina.

Semua murid SJIS tengah berbondong-bondong menuju lapangan, karena akan mengadakan upacara rutin setiap hari Senin, Gibran di kelas nya sedang mencari topi nya yang ada di dalam tas.

"Ketemu!" Seru Gibran saat topi putih abu nya telah di temukan, dan ia langsung pergi ke lapangan sendirian karena teman teman nya telah duluan tiba.

Namun mata nya menangkap gadis yang tengah panik sepertinya, Gibran mendekati nya sambil berteriak

"Nana! Ayo ke lapangan, itu kepsek ny sudah ngoceh ngoceh!" Ujar Gibran sambil sedikit berlari kecil

Gibran sampai, di dekat Ghina "Ayo Na, nungguin apa lagi?" Gibran ingin menarik tangan Ghina namun

"Duh Gib aku gak bawa topi, huh bakalan kena hukum deh aku nya," ujar Ghina dengan suara gugup di tambah panik.

Gibran menyerahkan topi nya langsung di pakaikan ke Ghina "Pakai aja yang gue, biar gue yang kena hukum," Ucap Gibran sambil sedikit melonggarkan topi nya untuk Ghina

Ghina sedikit kaget "Loh Gib gak usah" Tolak Ghina sambil melepa topi Gibran yang sebelumnya sudah terpasang di kepala nya

Gibran menggelengkan kepalanya dengan pelan, suara kepsek memecah

"Heh itu yang di koridor cepat ke lapangan!" Ujar kepsek dengan menggunakan mic membuat semua murid menoleh ke arah dua sejoli itu.

"Cepat kesana Na, jangan pikirin gue," Sekilas Gibran tersenyum ke arah Ghina dan meninggalkan Ghina ke barisan khusus murid yang tidak lengkap atribut nya.

Seusai upacara Gibran tengah di hukum lari 5× keliling lapangan basket di sekolah nya, bersama murid yang juga tidak lengkap atribut.

Hukuman seperti itu sebenarnya enteng bagi Gibran, namun cuaca lagi tidak bersahabat padanya, di mana terik nya matahari bikin murid-murid yang mengikuti upacara tadi banyak yang tumbang.

Saat ini Ghina sedang belajar di dalam kelas nya, namun sedang tidak fokus ke guru nya. Ia terus kepikiran dengan Gibran yang sudah berbuat baik pada nya.

Ghina melirik jam dinding yang menunjukan waktu yang sebentar lagi akan istirahat.

Ia mengangkat tangan nya ke guru "Bu, Ghina izin ke toilet,"

Guru itu mengangguk "Silahkan Ghina,"

"Terimakasih,"

Ghina tidak berbohong, ia betulan ke WC sebentar lalu pergi ke kantin untuk membelikan air minum untuk... Ya siapa lagi

"Kira kira Gibran udah selesai belum ya? Moga aja sudah selesai,"

Ia berjalan ke arah lapangan terlihat beberapa murid duduk selonjoran di pinggir lapangan yang ada bayangan pohon, tak jauh dari sana Gibran tengah sendirian sambil mengipasi wajah ny menggunakan tangan nya sendiri.

TERLAMBAT ||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang