09 \\ TERLAMBAT

813 164 124
                                    

[SELAMAT MEMBACA]

"lo gak bisa jelasin dengan suara lantang gitu?" Tanya Nauval dengan sedikit kesal karna Fadlan menjelaskan tapi dengan suara kecil

"Gak bisa. Gue ngerasa ada yang ngintai di sekitar sini, dan gue yakin yang ngintai adalah anak buah dari pengirim surat itu. Orang itu benci karna Lo karna-" Gantung Fadlan

"Ciee.... Nungguin yaa?" Sempat-sempatnya Fadlan bercanda pada anggota Zathuree yang sedang menatapnya dengan seksama, Sempat sempat nya ia berbicara begitu.

"Ck, jangan bercanda lah sat!" Kesal Gibran

"Lagian kalian natap gue kek gitu amat, merasa kayak di interogasi dahh," Gerutu Fadlan

"Oke oke, kita kembali ke awal. Orang itu benci ke Gibran karna lo bisa Deket ke Ghina. Sedangkan dia gak bisa, padahal dia udah cinta mati ke Ghina." Lanjut Fadlan

"Suatu hari dia pernah nembak Ghina di taman kota, lo pada tau kan Ghina orang nya kayak mana? Ghina itu masuk tipe cewek yang gak mau pacaran, maybe di larang oleh agama nya? Gue gak terlalu paham tentang itu, dan hari itu lah dia di tolak mentah-mentah oleh Ghina." Ucap Fadlan panjang kali lebar kali tinggi.

"Nih gak ada mau kasih gue minum apa?" Tanya Fadlan sedikit bercanda, namun ia beneran harus karena sehabis memakan cemilan di tambah ia menjelaskan itu dengan panjang.

"Ambil sendiri di dapur Sono,"

"Okee, sekalian gue ambil cemilan lagi yaa?"

"He'em"

"Eh Nama orang nya siapa?" Tanya Gibran dengan sedikit teriak agar Fadlan mendengar nya karena Fadlan sudah ajak jauh jarak nya Dari tempat semula

"Alfaro Gonzales!" Jawab Fadlan dengan teriak

"WHATT!" Teriak semua anggota

Tukk!

"Aduh! Sakit anjing!" Latah Gibran karna laki-laki ulah gumpalan kertas yang di dalam nya terdapat batu mengenai kening nya

"Istighfar Yuk! Ashadu–" Ajak Blaine ke Gibran

"Salah woy, istighfar itu Yang bener adalah Masya–" potong Joshua.

"Kawan gue gak ada yang bener!!" Racau semua anggota kecuali Blaine dan Joshua

Tangan Gibran membuka kertas itu dan terdapat tulisan tangan, yang pastinya tulisan itu di tulis langsung oleh Alfa.

Gue tau Lo pada lagi ngomongin Gue, Lo tau kan apa maksud gue ngirim beginian? Yang di bilangin sama Fadlan itu benar, Gue mau ketemu langsung sama Lo di belakang sekolah kita, di jam istirahat pertama. Terserah lo mau bawa kawan apa enggak, yang pasti nya lo harus datang!

"Apa isi nya Gib?" Tanya Zergan

Gibran menyerahkan kertas itu ke Zergan agar dia membaca sendiri "Baca sendiri noh," Jawab Gibran lalu merebahkan tubuh nya di lantai dasar, ia sudah cukup lelah dengan drama ini semua.

"Lo mau pergi sendirian apa mau kita temani?" Tanya Zergan setelah selesai membaca kertas tersebut.

"Gue pergi sendiri aja,"

"Gue yakin kalo Alfa juga gak bakal nyakitin Gibran," Celetuk Fadlan yang baru saja kembali dari dapur dan di tangan nya terdapat banyak cemilan.

"Tau dari mana Lo?" Tanya Nauval

"Gue kan punya Indra keenam, jadi bisa menangkap informasi tentang dunia sekitar. Gib Lo tau kan yang pasal surat peringatan jangan ke sekolah di hari itu? Nah itu gue yang nulis, karena gue punya gambaran kalau Lo ke sekolah hari itu, dan semua itu benar." Jawab Fadlan dengan santai.

"Lo sebenarnya siapa sih? Tiba tiba Dateng, terus ngirim surat yang isinya gak jelas, mana langsung bayar biaya administrasi gue lagi, tapi makasih sih. Dan nama Lo kayak gak asing bagi gue" Tanya Gibran penasaran

"Suatu hari Lo juga bakalan tau,"

~''~

Jam 07:30, anggota Zathuree sudah berada di SJIS sejak 20 menit yang lalu. Beberapa jam kemudian, istirahat pertama telah tiba. Siswa-siswi pada pergi ke kantin untuk mengisi perut nya.

"Lo mau ke kantin apa mau nemuin Alfa dulu Gib?" Tanya Nauval yang sudah siap mau ke kantin bersama yang lain

"Gue ke belakang sekolah dulu, baru ke kantin." Jawab Gibran seraya memasukan buku dan peralatan belajar yang telah ia pakai tadi ke dalam tas

"Okee, kita duluan ya bro. Kalau ada apa apa hubungin kita."

"Yoii"

Gibran berjalan menuju ke belakang sekolah nya dengan wajah datar dan kedua tangan ia masukan ke dalam saku celananya.

"Mana tuh orang?" Gumam Gibran saat tiba di belakang sekolah nya.

"Gue disini, Gue mau Lo jauhin Ghina!" To the point Alfa bersama antek-anteknya

"Lo gak ada hak buat ngelarang gue buat jauhin Ghina," Balas Gibran sambil memasukan kedua tangan nya ke dalam saku.

"Kalo Lo suka sama dia, perjuangin! Siapa tau gue suatu hari bakalan nyerah. Lo sendiri tau kan kalo gue sama Ghina beda agama, Gue sama dia gak bisa bersatu, sekedar cinta gak cintanya gue sama Ghina semua orang termasuk kita sendiri gak akan tau siapa tau cinta itu memudar kan?" lanjut Gibran

"Siapa tau Lo bakalan mualaf terus bisa menjalin hubungan sama Ghina, kan itu bisa aja terjadi," Lontar Alfa

Gibran terkekeh kecil "Gak semudah itu bro, kalau aja gue mualaf gak secepat itu belajar tentang agama kalian, sedangkan keluarga nya Ghina adalah orang orang yang paham agama mereka, jadi Lo ada Cela buat perjuangin cinta Lo sama Ghina, kita bersaing secara sehat aja. Dah Gue mau ke kantin, Laper." Jelas Gibran sambil menepuk pundak Alfa dua kali lalu meninggalkan Alfa sendirian di belakang sekolah SJIS.

"Gue kira dia bakalan marah-marah njir karena udah main senjata eh taunya malah kasih cela buat gue deketin Ghina, Gue keterlaluan ya?" Gumam Alfa

"Gimana Gib? Lo tonjok-tonjokan gak sama tuh orang? Apa beradu bacot?" Celetuk Fadlan seraya menyeruput es teh nya

Fadlan itu emang dari kelas 10 sudah menjadi murid SJIS, namun baru kali ini ia menampakkan wajah nya ke kawan Gibran

"Cuma Ngobrol doang," Jawab Gibran

"Ngobrol apaan?" Tanya Fadlan

"Kepo."

"Ck, Pelit amat."

"Permisi Kak," Ujar seorang siswi menyampirin anggota inti Zathuree bersama seorang kawannya.

"Kenapa?" Tanya Nauval

"Itu, kak Gibran di panggil sama kak Ghina. Kakak di suruh ke taman sekolah," Jelas siswi yang name tag nya Salsabila C.

"Ohh iya, makasih banyak ya," Ucap Gibran pada Bila

"Iya kak, kita pergi dulu ya." Pamit Bila dan kawan nya.

"Ada pada?"

"Mana gue tau,"

[BERSAMBUNG]

Jangan Lupa Vote nya Kawan!

Follow Akun Intagram Author Yuk!
@/ chaerniazzrhputri

TERLAMBAT ||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang