[SELAMAT MEMBACA]
"Baiklah selesai ceramah dari Gus Hafizh, sepertinya kalian semua sangat menyimak nya ya haha, saya tanya apa judul ceramah dari Gus Hafizh tadi?" Tanya MC pada murid SJIS
"Tentang Perjalanan Rasullullah Saw!" Jawab serentak, 90% suaranya dari siswi bahkan suara siswa yang berat itu pun hanya sedikit yang terdengar
"Hahaha bagus, kalian benar benar menyimaknya. Saya kira hanya melihat wajah Gus Hafizh saja," Canda MC membuat gelak tawa.
"Kita lanjut dengan acara lomba yang kedua, pembacaan Al-Qur'an yang ayat nya di tentukan dengan Gus Hafizh, karena sekolah kita mempunyai juga murid penghafal Al-Qur'an,"
"Mari kita panggilkan peserta yang pertama yaitu Ghina Fransisca Yofie!" Semua menyambut Ghina dengan tepuk tangan dan di susul Ghina dengan menaiki panggung sambil menunduk, karena ia sangat gugup.
Terlihat tak jauh dari acara, ada Gibran yang memandang senang ke Ghina yang tampil cantik hari ini dengan gamis warna putihnya.
"Ghina adalah salah satu Hafizah di sekolah kita, ia telah menghafal 3 juz Alquran, kita mulai dengan Gus Hafizh untuk memilihkan surah nya,"
"Baiklah, apa siswi Ghina siap?" Tanya Gus Hafizh
Ghina merasa familiar dengan suara itu namun ia tetap menjawab nya dengan tenang karena ia tak mau mengacaukan acara itu.
"InsyaAllah Ghina Siap,"
"Surah Al Baqarah ayat 141-158," Perintah gus Hafizh tanpa menyebutkan Surah tersebut ada di juz berapa.
Ghina menegakkan kepalanya menatap penonton yang ada di depan nya dan juri, namun ia tak melihat ke arah kursi untuk tamu "Bismillahirrahmanirrahim" Ghina memulai lomba.
Gus Hafizh melihat wajah Ghina dan ia merasa senang karena di pertemuan dengan gadis yang ia bertemu di Gramedia saat itu. "Akhirnya saya di pertemuan dengan mu lagi,"
"Gib, Gib! Gibran! Lo liat muka nya Gus. Eh Gus siapa ya tadi? Haris?" Ujar Marcel membuyarkan lamunan Gibran yang terus terusan menatap Ghina Yang tengah tampil.
"Gus Hafizh anjir, apa apaan Haris," Cibir Joshua sambil mengemil kuaci. Mereka semua itu suka kuaci asal mula nya di markas stok kuasai banyak, jadi mereka terbiasa ngemil kuaci.
Mendengar ucapan dari Marcel membuat Gibran memandang datar ke arah Gus Hafizh "Apa dia taruh hati ke Ghina? Gue harus bisa ngejar Ghina duluan takutnya yang baru jadi pemenang, kan di mana mana orang lama pemenang nya." Batin Gibran
"Jangan melamun, ntar kesambet setan sekolah," Sungut Nauval
Gus Hafizh masih menyimak Ghina sambil memperhatikan ayat ayat yang salah karena itu adalah penentu buat menang atau tidak
"MasyaAllah Sudah cantik, bacaan nya sempurna juga." Batin Gus Hafizh, karena Ghina sampai ayat terakhir pun tidak ada yang salah sampai Ghina mengucapkan
"Sadaqallahul azim," Hati Ghina merasa tenang karena telah menyelesaikan lomba nya dengan lancar.
"Kamu bagus banget Nana!!!" Teriak Gibran membuat Pandangan semua orang ke arah nya, teman-teman nya Gibran pun pada mengalihkan wajah nya karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLAMBAT ||ON GOING
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARENA BEBERAPA PART DI PRIVATE! ⚠️ 👀Janji Gak kepincut nih? Yakin? Update nya waktu target terpenuhi loh ~''~ Koridor sekolah menjadi saksi bisu awal pertemuan dua manusia yang berbeda keyakinan Seorang gadis memaka...