BAGIAN 14 [REVISI] ✓

386 48 0
                                    

Lisa memperhatikan Rose yang sedang asik berbincang dengan Jeongwoo. Dia menatap heran kepada wanita itu,kenapa anak nya bisa seakrab itu dengan orang lain yang baru di kenal?

Lisa menatap tajam Rose,"Kamu," panggil Lisa sambil menunjuk ke arah Rose.

Rose yang merasa terpanggil menoleh kearah Lisa dengan tatapan kecut.

"Kenapa?" jawab nya singkat.

"Ikut saya,ada yang mau saya bicarakan," jelas Lisa. Yang sudah bangkit dari posisi nya dan berjalan menuju luar ruangan.

Rose menghela nafas kasar lalu ia mengikuti Lisa dari belakang yang sudah duluan keluar dari ruangan itu.

Mereka berbicara di depan pintu. Tenang,gak akan terdengar sampai dalam kok.

Lisa menatap intens wanita di depan nya,"Kamu siapa?" tanya Lisa to the point.

Rose mengerutkan keningnya,"Saya? Rose." jawabnya singkat.

"Tujuan kamu apa? bisa-bisa nya kamu deketin anak saya yang baru kamu kenal beberapa waktu yang lalu," ucap Lisa yang sangat kesal.

Rose menyeringai,"Saya hanya penasaran,apakah dia benar anak saya yang hilang beberapa tahun yang lalu di rumah sakit ini," jawab Rose langsung pada intinya.

Lisa di buat terkejut,ia menelan saliva nya. Ini sangat di luar dugaan,kalau sampai Rose ini benar ibu kandung dari Jeongwoo bisa-bisa Lisa akan berurusan dengan hukum dan.membawa anak nya kembali.

Lisa mencoba untuk bersikap tenang,"Maksud kamu? dia itu anak kandung saya! enak aja kamu ngaku-ngaku!" tegas Lisa.

"Ohya? kita liat aja nanti," Rose memberikan smirk nya dan langsung masuk kembali ke dalam ruangan itu lagi.

Lisa semakin kesal,namun ia juga takut semua nya akan terbongkar. Ia juga takut kalau dirinya harus kehilangan Jeongwoo, walaupun Jeongwoo bukan anak kandungnya tapi ia sangat sayang pada anak itu.

Seketika Lisa menitihkan air mata nya,lalu berjalan keluar dari rumah sakit untuk merilekskan pikiran nya.

....

Haruto menaruh tubuh Wonyoung ke atas tempat tidur yang berada di UKS. Wonyoung di jalan tiba-tiba tubuh nya sangat lemas jadi mau gak mau Haruto menggendong nya.

"Gua tinggal," ucap Haruto datar.

Namun tangan nya keburu di cegat oleh Wonyoung,dan Haruto menghentikan niatnya.

"Tolong temenin gue,gue takut disini sendiri,disini sepi." ucap Wonyoung memohon. Sebenarnya Wonyoung sangat trauma dengan tempat sepi dan gelap, seperti hal nya UKS ini.

Haruto menggeleng,"Gua ga bisa,gua harus ikut pelajaran," tolak Haruto.

"Gue mohon,gue beneran ga bisa sendirian di tempat sepi kaya gini," ucap Wonyoung kembali memohon,dengan muka pucat nya.

"Tapi nanti gua bisa kena hukuman," jawab Haruto lagi.

Wonyoung melepaskan genggaman tangan nya pada Haruto.

"Yaudah deh," jawab Wonyoung dengan raut wajah kecewa.

Haruto sebenarnya engga tega namun ia harus kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran,kalau tidak dia akan kena hukuman.

Haruto menatap iba Wonyoung,"Nanti gua cari penjaga UKS untuk temenin lu disini tenang aja,gua beneran ga bisa temenin lu. Gua cabut dulu," Haruto beranjak pergi dari situ dan segera mencari penjaga UKS.

Haruto berlari ke ruang guru untuk mencari petugas UKS.

Akhirnya ia menemukan petugas UKS di ruang guru,"Assalamu'alaikum Bu,di UKS ada yang sakit Bu,ibu bisa bantu tanganin?" pinta Haruto setelah bertemu dengan penjaga UKS.

"Siapa yang sakit nak?" tanya penjaga itu.

"Wonyoung Bu,teman sekelas saya," jawab Haruto.

"Oh baik,nanti ibu kesana ya," jawab ibu itu.

"Baik Bu, terimakasih. Saya kembali ke kelas ya Bu," ucap Haruto pamit,lalu ia berlari untuk kembali ke kelas.

Namun di tengah perjalanan menuju kelas ia berpapasan dengan wanita yang ia sukai.

Dan tak sadar Haruto memberhentikan langkahnya dan menoleh kepada orang itu yang berada di belakangnya.

Haruto tersenyum, walaupun ia hanya bisa melihat punggung dari wanita itu.

Haruto berbalik dan kembali berlari menuju kelasnya.

.....

Lisa sedang duduk di salah satu taman dekat rumah sakit tempat ia bekerja.

Pandangan nya lurus,tatapan nya kosong. Entah apa yang ada di pikirannya.

Tapi pandangan nya seketika buyar saat ada seseorang duduk di samping nya dan mencengkram pundak nya.

Lisa menoleh ke arah orang itu,dan betapa terkejutnya saat ia tahu siapa orang itu.

Ya, dia Kim Hanbin.


Hanbin menyeringai,"Akhirnya gua bisa nemuin lu. Pantesan ga ada di rumah sakit,ternyata lu ada di sini," ucap Hanbin menatap lekat wajah Lisa yang sangat datar.

Hanbin mengajak Lisa kesebuah tempat untuk membicarakan suatu obrolan yang cukup penting.

APOLOGIZE | TREASURE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang