Haruto dan Wonyoung berjalan keluar dari rumah sakit untuk segera menuju parkiran.
Kini Haruto sudah menaiki sepedanya,lalu ia mempersilahkan Wonyoung untuk duduk di bocengan belakang,"naik," suruh nya.
Wonyoung bingung,ini baru pertama kali ia di boceng di belakang,apalagi harus naik pedal,ia takut kaku nya kenapa-kenapa,"Tapi,gue ga bisa naik nya. Kalo pedal gini gue takut jatoh," ucapnya takut,tak mau naik.
Haruto berdecih,"kata Lo gapapa naik sepeda," kesalnya.
Wonyoung jadi merasa tak enak,"Iya gapapa,kirain ada dudukan nya. Serius gue baru pertama kali naik boncengan pedal gini,gue takut," ucapnya jujur.
Haruto menghembuskan nafas kasar,"yaudah naik sini di depan, Haruto menepuk-nepuk bagian depan," Haruto tak punya pilihan lain,ini satu-satunya cara agar Wonyoung bisa naik.
Wonyoung seketika terkejut,"Se-serius?" ucap Wonyoung tak menyangka.
Haruto hanya berdehem,sebagai jawaban. Sebenernya ia merasa gugup,baru kali ini ia membonceng seorang perempuan di sepedanya.
Haruto berdecak kesal,"Cepet," kesal Haruto. Gak tau apa perasaan Haruto sekarang lagi deg deg an. Bukan karena suka,tapi karena ini pertama kalinya ia membonceng seorang perempuan.
"Iya iya," Wonyoung segera menaiki sepeda itu. Tubuh nya tidak bisa bergerak,karena di kanan kira nya ada tangan Haruto yang sedang memegang stang sepeda,membuat ia tidak bisa bergerak sama sekali. Tubuh mereka sangat berdekatan,hanya berbatasan beberapa inci. Membuat kedua nya menjadi gugup.
"Udah?" tanya nya memastikan apakah Wonyoung sudah pas dengan posisi duduknya.
Ia mengangguk,"Udah," Wonyoung menjawab dengan gugup.
Setalah itu Haruto segera menggoes pedal nya,menuju rumah Wonyoung.
Di tengah perjalanan terasa sunyi,tak ada dari mereka yang membuka obrolan. Menjadi kan suasana saat ini sangat mencekam bagaikan rumah hantu.
Kedua nya sama-sama gugup satu sama lain.
"Aduh," Wonyoung merintih saat sepeda itu melewati polisi tidur.
"Maaf," seketika Haruto panik,karena ia lupa untuk ngerem saat ada polisi tidur.
"Gapapa," jawab nya berusaha santai,padahal bokong nya cukup sakit karena polisi tidur yang mereka lewati tadi.
Wonyoung berdehem,untuk mencoba memulai percakapan,"Ohiya,gue besok pinjem buku catatan Lo ya," ucapnya basa basi. Tapi memang ia membutuhkan catatan juga sih.
Haruto masih fokus melihat kedepan,"Liat besok," jawab Haruto singkat.
Suasana kembali sunyi. Wonyoung sedang berfikir lagi untuk mencari topik apa lagi yang harus dibahas untuk menemani perjalanan ini agar tidak terasa mencekam.
Wonyoung mendongak melihat ekspresi Haruto yang sepertinya merasa capek,"Capek ya?" tanya nya,saat Wonyoung mendengar helaan nafas yang keluar dari hidung Haruto.
"Engga," jawab nya,dengan napas yang terengah-engah.
"Serius? Kalau capek istirahat aja dulu aja," Wonyoung jadi merasa tak enak pada Haruto kalau kaya gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGIZE | TREASURE [END]
RandomSELESAI REVISI ✓ BI 🥈 #2 | 3 April 2022 Hanbin🥉#3 | 26 Mei 2021 Cerita keluarga🥇 #1 | 19 Juni 2021 Cerita keluarga🥇 #1 | 4 Agustus 2021 Cerita keluarga🥇 #1 | 5 Januari 2022 HanbinLisa 🥇 #1 | 29 Mei 2022