BAGIAN 17 [REVISI] ✓

448 46 3
                                    

FLASHBACK.

Saat Rose sedang berbincang dengan dua anak kembar di hadapannya saat ini,ia mulai mendapatkan ide,bagaimana kalau dia mencari jawaban, sebenernya anak ini adalah anak kandungnya atau hanya sekedar firasat nya saja?

Akhirnya ia mempunyai ide, bagaimana kalau ia pura-pura izin ke toilet untuk mencari barang bukti di sana,seperti sikat gigi,atau helaian rambut?

"Eum,Tante kebelet pipis nih. Tante ke toilet dulu ya," Rose tersenyum,lalu beranjak ke dalam toilet.

Rose menutup pintu toilet dan menguncinya 2 kali. Ia pun membalikkan badan,dan matanya tertuju pada 3 buah sikat gigi yang memiliki warna berbeda-beda antara satu dan yang lainnya.

Rose mendekati sikat gigi tersebut lalu menggenggamnya. Untung saja di pinggiran dari sikat gigi tersebut terdapat nama masing-masing pemiliknya.

Ia melihat nama "Jeongwoo" di samping sikat gigi berwarna kuning itu. Tanpa pikir lama ia pun mengambil sikat gigi tersebut lalu menaruhnya di kantong saku jaket nya.

Rose juga melihat ada helaian rambut yang terdapat pada sisir yang ada di sana. Ia mengambil sisir tersebut lalu memisahkan antara sisir itu dengan helaian rambut yang ada di sisir tersebut.

Rose memasukkan helaian rambut itu kedalam plastik obat yang ia baru dapatkan setelah ia cek up tadi.

Sebelum semuanya mulai curiga,akhirnya Rose keluar dari toilet, Rose memasang ekspresi biasa berusaha tidak ada hal apapun sebelumnya.

FLASHBACK END.
.....

Hanbin menghampiri 2 pasang suami istri yang sudah mereka janjikan hari ini. Ia merasa gugup dan juga sangat bergemetar. Hanbin terpaksa melakukan ini, sebelum masalah ini semakin besar.

"Permisi," sapa Hanbin.

Ke-4 orang tersebut langsung menoleh kearah Hanbin lalu mempersilahkan Hanbin untuk bergabung dengan mereka. Keadaan sangat serius,wajah ke-4 orang tersebut terlihat sangat marah.

"Langsung pada intinya aja," ucap June.

Hanbin menelan salivanya, sungguh ia sangat gugup sekarang,takut ada kata-kata yang fatal yang akan ia ucapkan nantinya,"jadi gini. Saya tahu siapa yang menculik anak kalian,tapi sebelum itu,saya mohon hadapi masalah ini dengan kepala dingin. Saya akan menjelaskan nya juga dengan kepala dingin," pinta Hanbin.

Dan mereka semua mengangguk.

Hanbin kembali menelan salivanya,"Jujur,saya juga ga tahu harus bicara seperti apa. Pasalnya,yang menculik anak kalian adalah istri saya," Hanbin menutup matanya,bersiap di amuk oleh ke-4 orang di hadapannya.

Namun mereka memegang janji nya untuk menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin.

"Saya mohon,jangan bawa masalah ini ke ranai hukum. Saya sayang istri saya,saya juga sayang anak saya,dan anak-anak kalian," Hanbin mulai terisak.

Sedangkan ke-4 orang di hadapan nya hanya memasang wajah kesal. Namun di lubuk hati mereka merasa kasihan dengan Hanbin, seperti nya Hanbin ini tidak ikut-ikutan dengan aksi istrinya yang menculik anak-anak mereka.

APOLOGIZE | TREASURE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang