BAGIAN 6 [REVISI] ✓

579 56 0
                                    

Flashback

18 April 2018

Saat ini seisi rumah dipenuhi suara teriakan dari kedua orang tua Haruto yang sedang beradu mulut. Membuat Haruto terbangun dari tidurnya,dengan spontan ia menutup telinga rapat-rapat dan mulai beranjak kebagian pojok ruangan. Ia takut,sekaligus trauma dengan suara teriakan kedua orang tuanya. Tangan nya bergemetar,mata nya tertutup rapat-rapat,keringat tak henti bercucuran.

Haruto mendekati kedua adiknya lalu memeluk mereka dengan sangat erat,agar tidur mereka tidak terganggu dengan teriakan dari kedua orang tua mereka yang sedang beradu mulut,bahkan sampai terdengar mereka juga sedang beradu fisik. Ada beberapa barang yang terdengar pecah karena seperti nya barang itu di lempar oleh salah satu dari mereka.

Haruto dengan sekuat tenaga menahan tangis, Walaupun sebenarnya ia sangat takut dengan pertengkaran ini. Karena biasanya,kalau mereka marah-marah seperti ini,mereka akan melampiaskan kemarahan nya kepada adik-adiknya,dan Haruto juga ikut kena imbasnya.

BRAK!

Suara hantaman pintu yang di buka paksa oleh seseorang. Ada satu orang dewasa disana. Lebih tepatnya, Ayah mereka.

Hanbin mulai berjalan mendekati anak-anak nya,"HARUTO! bangun gak lo! sini ikut gua!" orang tuanya itu yang biasa di sebut dengan nama Hanbin menarik paksa tangan Haruto dan mencengkram nya sangat kuat,membuat kulit Haruto memerah.

Haruto sangat panik,"Ma-mau ngapain pah?" tanya Haruto gemetar.

Hanbin menatap tajam Haruto,"Udah ikut aja! ga usah banyak tanya!" teriaknya.

Kim Hanbin membawa Haruto kedalam gudang dan menghempaskan tubuh Haruto ke atas kursi. Tangan,kaki,dan leher Haruto di ikat dengan sangat kencang,membuat Haruto tidak bisa bergerak sedikitpun,bahkan sampai kulit nya mengerut saking kencang nya ikatan tali tersebut. Mulutnya pun di tutup oleh kain yang di gulung di seluruh bagian mulut nya.

Hanbin beranjak mendekat kearah sebuah meja,disana terletak banyak sekali alat-alat siksaan seperti pecut,rantai,rotan,dan alat siksaan yang lainnya.

Haruto menjadi semakin ketakutan. Baru saja beberapa hari yang lalu ia habis di siksa oleh Ayah nya,dan hari ini ia akan merasakannya lagi?

Hanbin berbalik dan berjalan mendekat kearah anaknya.

Haruto menggelengkan kepalanya,tanda ia memohon agar Ayah nya tidak menyiksanya kali ini.

Namun Hanbin hanya berdecih. Ia mendekat dan berbisik kepada Haruto.

"Semua gara-gara lo,hidup gua jadi sengsara! dan adik-adik lo,mereka samanya kayak lo!" teriaknya tepat di telinga Haruto.

Tak!

Satu pukulan mendarat bebas di paha atas Haruto dari sebuah rotan yang cukup tebal,tak usah dibayangkan lagi bagaimana rasanya di pukul dengan sebuah rotan yang cukup tebal dan kokoh.

Haruto meneteskan air matanya,ia menahan sakit dari pukulan itu. Luka yang kemarin masih terlihat membiru,kini luka itu kembali berdarah.

Hanbin kembali mendekatkan mulutnya dengan telinga Haruto dan kembali membisikkan sesuatu,"Karena lo lahir,gua jadi kena sial terus! dasar anak pembawa sial!" Hanbin berteriak semakin keras.

APOLOGIZE | TREASURE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang