BAGIAN 3 [REVISI] ✓

793 105 2
                                    

Haruto berjalan menuju rumah nya untuk segera mengambil beberapa berkas untuk ia gunakan melamar pekerjaan. Ya, walaupun ia tahu kalau gaji nya itu tidak seberapa,karena ia hanya anak sekolahan,tetapi setidaknya ia bisa mempunyai gaji tambahan untuk membayar biaya rumah sakit adik nya.

Ia harus mencari pekerjaan yang gaji nya lebih besar dari sebelumnya,karena biaya rumah sakit ini cukup mahal bagi nya,dan gaji sebelumnya tidak cukup untuk membayar biaya rumah sakit.

Setelah semua berkas-berkas yang ia perlukan sudah siap, Haruto pun segera bergegas mencari lowongan pekerjaan di sekitaran sini.

Ia menaiki sepeda nya lalu mengayuhkan nya dengan kecepatan cukup tinggi.

Syukurlah,ditengah perjalanan ia melihat ada sebuah tamplate bertuliskan lowongan pekerjaan. Ya walaupun itu hanya lowongan sebagai office boy,tetapi demi biaya rumah sakit adiknya ia rela bekerja apapun demi mendapatkan uang.

Haruto tersenyum, dan memohon kepada Tuhan agar ia dapat diterima di tempat tersebut.

Ia mulai berjalan menuju tempat dimana lowongan pekerjaan itu berada.

Tempatnya terlihat luas, sepertinya ini adalah sebuah kantor? tapi Haruto juga tidak tahu ini kantor apa.

Haruto segera menanyakan kepada karyawan-karyawan disini,bagaimana ia bisa mendaftar lowongan di kantor ini.

Hingga akhirnya ia mulai diwawancara oleh salah satu HDR disana. Dan alhamdulillah nya,ia di terima bekerja disini mulai hari ini.

Haruto mengembangkan senyuman nya.

Ia berjalan ke ruangan dimana alat-alat kebersihan itu berada,ia mengambil peralatan seperti sapu,kain pel,dan sebagainya.

Haruto ditugaskan untuk membersihkan lantai 1 hingga lantai ke 3. Karena office boy di sini hanya ada beberapa orang saja,jadi pembagian membersihkan juga semakin banyak.

Haruto menyeka wajahnya yang sudah berlumuran keringat. Jujur,ini sangat melelahkan bagi nya. Membersihkan kamar tidur saja sudah sangat melelahkan,sedangkan ia di tugaskan untuk membersihkan sebuah kantor dan harus membersihkan 3 lantai sekaligus. Bayangkan bagaimana capek nya Haruto saat ini.

Haruto tiba-tiba tersenyum,saat dirinya terbayang senyuman-senyuman manis kedua adiknya. Mereka itu bagaikan harta yang paling berharga bagi Haruto. Tak ada lagi yang lebih berharga selain kedua adiknya.

Setelah Haruto selesai membereskan lantai satu dan lantai dua,Haruto segera berniat untuk beristirahat sejenak,menghilangkan rasa pegal-pegal dan rasa capek pada tubuhnya.

Kini ia mulai merasakan lapar dan juga haus,namun ia tak mempunyai sepeserpun uang untuk membeli makan dan juga minum. Karena uang nya sudah habis untuk menyicil biaya rumah sakit adiknya. Haruto berharap semoga saja ada suatu keajaiban saat ini juga.

Dan tepat saat Haruto berharap,ada seseorang yang menjulur kan sebuah roti kepada nya "Nih," tawar seseorang yang berada di samping Haruto.

Haruto segera menoleh,ia mengernyitkan dahinya. Ia tak kenal sama sekali dengan wanita ini,tapi kenapa ia memberinya sebuah roti?

Wanita itu tersenyum,"Buat kamu,aku tau kamu pasti lapar kan? ini ambil aja,emang sih cuma satu rotinya,tapi setidaknya bisa mengganjal perut kosong kamu," ia kembali tersenyum manis kepada Haruto.

APOLOGIZE | TREASURE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang