Chapter 3

886 143 7
                                    

"Kenapa kau mau melakukanya yeobo?"

Mrs Jung memandang wajah tampan suaminya yang tengah berbaring di sampingnya. Keduanya tengah mendonorkan darahnya untuk keselamatan dua buah nyawa yang tak berdosa.

"Jika kau yang ada di posisiku....apakah kau tidak melakukan hal yang sama?" Mr Jung balik memandang isterinya dengan sendu.

"Kita berdua tahu bahwa kehilangan anggota keluarga di dalam dunia militer adalah resiko yang tidak bisa kita hindari. Ayahku, kakak pertamaku, sepupuku yang dulu masih berusia 17 tahun.....semuanya meninggalkanku begitu saja untuk memperjuangkan negara...dan uri Changmin...."

Tes

Kedua pasangan Jung itu kembali berlinang air mata ketika mendengar nama putra bungsu mereka.

"Aku bangga padanya" Mr Jung menatap mata bulat isterinya tajam.

"Jika Changmin berani mengorbankan nyawanya untuk anak ini maka tidak akan ada artinya bagiku untuk kehilangan sedikit darahku demi keselamatanya. Anak kita menginginkan bocah kecil itu hidup. Dan aku akan mewujudkan keinginan terakhir anak kita dengan cara apapun"

Mrs Jung meraih tangan besar suaminya dan menggenggamnya dengan erat. Benar. Sebelum dia menikah dengan suaminya keluarga Jung sudah memberinya peringatan bahwa tidak akan mudah menjadi isteri dari seorang pekerja militer. Bahaya akan selalu mengincar keluarga mereka dan sebagai seorang isteri mereka harus siap mental. Jika suatu saat nanti suami atau anak mereka kembali dalam keadaan cacat atau lebih parahnya meninggal, mereka harus siap.

Mrs Jung mencintai suaminya dan dia memilih untuk menikah denganya. Saat ini keluarga mereka tengah diuji dan dia tahu bukan hanya dirinya yang merasa sedih. Suaminya pasti merasa jauh lebih terpukul karena dialah yang memberikan tugas itu pada putranya. Jadi... saat ini dia dituntut untuk menjadi pendamping yang sepadan dan menjadi sandaran untuk suaminya. Dia tahu bahwa bocah kecil itu tidak bersalah. Dan jika suaminya ingin melindungi bocah tak berdosa itu...maka dia akan melakukan hal yang sama.

.

.

.

"Tekanan darah pasien terlalu rendah dokter!"

Tepat ketika Mr dan Mrs Jung selesai mendonorkan darah mereka, keadaan salah satu pasien yang ada di ruangan itu menjadi turun drastis. Yunho mulai kehilangan kesadaran dan hal ini membuat dokter yang menanganinya kalang kabut. Mr dan Mrs Jung yang belum sempat keluar dari ruangan itu berusaha mendekat dan melihat keadaan putra kedua mereka yang mengenaskan. Mrs Jung hampir saja pingsan ketika melihat tubuh Yunho yang bersimbah darah.

"Hikss...Yun...Yunho...."

Dokter bedah yang bertugas telah mengerahkan semua kemampuanya namun keadaan Yunho tidak kunjung membaik. Detak jantungnya perlahan menurun dan semakin lemah. Seolah-olah pemiliknya sudah tidak memiliki keinginan untuk hidup lagi.

Tiiiiiiittttt

Alat pendeteksi detak jantung itu berbunyi dengan keras ketika jantung pasien bermata musang itu berhenti berdetak. Mrs Jung meraung di dada suaminya. Tim medis yang telah berusaha semaksimal mungkin itu mulai menggelengkan kepala mereka tanda bahwa semuanya telah usai.

.

Hingga beberapa detik kemudian sebuah keajaiban mengejutkan mereka.

.

Plek

.

Tangan mungil itu menggenggam erat jemari Yunho yang mulai terasa dingin. Kedua pasien itu masih tak sadarkan diri namun entah bagaimana caranya namja kecil itu bisa menemukan jemari tangan Yunho kemudian menggenggamnya.

THE SNIPER {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang