03. Bayangan

3K 452 26
                                    

#Day4
#Iridescent

*****

Ini sudah tengah malam, Jeno dan Jaemin keluar dari Pondok. Meninggalkan Chenle dan Jisung yang masih terlelap. Keduanya sepakat untuk hanya pergi berdua saja.

Malam itu, Jeno dan Jaemin kembali menelusuri Lembah. Tidak lupa membawa obor sebagai penerangan. Suara serangga terdengar saling bersahutan. Menambah kesan mistis bagi mereka berdua.

Entah sudah berapa lama mereka menelusuri Lembah, tapi tidak ada satupun hal-hal yang dapat mereka jadikan sebagai petunjuk. Seolah, Lembah itu memang tidak pernah disentuh oleh manusia. Tidak seperti tadi siang.

"Aneh. Aku merasa... kita sedang dipermainkan sekarang."

Jaemin yang berada di belakang mengangguki ucapan Jeno. Dia juga merasa tengah dipermainkan saat ini. Jaemin sadar, tadi siang– saat mereka berempat terpisah. Ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya dan Jeno.

Jaemin sempat ingin berteriak meminta tolong, karena mereka tengah melawan laba-laba raksasa itu. Tapi, kemudian dia tersadar, Lembah Mozart bukan lah tempat yang akan didatangi oleh masyarakat, apa pun alasannya.

Masyarakat dari Kota Neo percaya, bahwa Lembah itu dijaga oleh makhluk-makhluk aneh sehingga tidak ada dari mereka yang berani mendatangi tempat ini.

Jadi, siapa orang yang tadi siang Jaemin lihat?

Tangan Jeno terulur seolah meminta Jaemin untuk menghentikan langkahnya. "Ada yang datang."

Jaemin mengerutkan kening saat merasakan keganjilan. Siapa yang datang? Dia sama sekali tidak merasakan adanya kehidupan lain selain dirinya dan Jeno. Hidup sebagai anak dari Dokter hebat tentu membuatnya dapat merasakan adanya kehidupan lain di sekitar dirinya.

"Kau yakin? Aku tidak dapat merasakan apa pun."

Jeno sedikit memiringkan kepalanya. "Tapi aku melihat seseorang di sana."

Siaga 1.

Jeno berjalan perlahan diikuti oleh Jaemin. Keduanya sama sama berpegangan tangan guna menjaga jarak agar tidak terpisah.

Sebuah cahaya iridescent yang redup terlihat tidak lama setelah mereka berjalan mencoba mencari sosok tadi. Seseorang dengan pakaian serba hitam berdiri tepat di depan cahaya iridescent itu.

*Iridescent : warna warni.


Jeno dengan cepat mengajak Jaemin bersembunyi. Keduanya berjongkok, di balik sebuah pohon besar dengan sesekali Jeno melirik.

Berbagai macam pertanyaan muncul di benak keduanya. Sebenarnya, siapa orang itu? Apa yang dia lakukan di sini? Dan– bagaimana bisa dia ada di sini?

"Kamu yakin 'kan, tempat ini tidak pernah di datangi oleh manusia?" Jeno mencoba memastikan.

Jaemin dengan cepat mengangguk, dia sangat yakin. Lembah ini adalah tempat terlarang bagi semua orang. "Aku sangat yakin. Karena itulah aku juga bingung, apa yang dia lakukan di sini?"

Jeno mendengus lelah. Kakinya bahkan belum sembuh, dan sekarang dia kembali dihadapkan dengan masalah baru. Luar biasa. "Jangan buat suara dan tetap berada dalam jangkauanku."

Jeno diam-diam mengeratkan pegangan tangannya pada Jaemin.

Keduanya terjebak di dalam kesunyian selama beberapa saat. Memerhatikan dengan seksama apa yang dilakukan orang itu.

Sebenarnya, tidak ada. Hanya berdiam diri hingga cahaya iridescent di depan orang itu menghilang. Bersamaan dengan itu, orang misterius itu juga ikut menghilang.

[1] MISSION - NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang