05. Arti Kehidupan

2.4K 376 18
                                    

#Day6
#Lazuardi

#Day6#Lazuardi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Pesawat Jeno terlihat mulai mendarat di sebuah daerah yang tertutup oleh kabut tipis. Sepertinya, tidak ada penduduk yang tinggal di daerah ini.

Satu per satu dari mereka mulai keluar dari pesawat. Alam Kota Cosmo terlihat sedikit berbeda dengan alam Kota Neo. Di sini, masih ada begitu banyak tanaman liar yang tumbuh tak beraturan. Maksudnya, seperti tidak terawat.

Jaemin juga menemukan adanya batu Lazuardi yang bertebaran di tanah. Apakah mereka tidak tahu seberharga apa batu itu? Oke, perbedaan Kota.

"Kita akan pergi ke mana?" Jaemin menoleh, Jeno juga terlihat kebingungan sekarang. Biasanya, ada AO yang menuntun jalan untuknya. Tapi sekarang, bahkan mesin itu masih belum selesai diperbaiki.

"Kita jalan dulu saja, aku juga tidak tahu."

Jisung berdecak. "Padahal kau yang mengajak kami ke sini."

"Aku 'kan juga belum pernah datang ke Kota ini bodoh!" Jeno dan Jisung, bukan lah perpaduan yang sempurna.

Mereka akhirnya berjalan tak tentu arah. Mencoba yakin bahwa jalan yang mereka lewati adalah jalan yang benar. Tujuan mereka sekarang, adalah mencari Putra tunggal Seo Johnny. Yah, seperti rencana awal.

Jisung sedari tadi terlihat risih lantaran ada begitu banyak hewan liar di hutan itu, ular contohnya. Sangat berbeda dengan Jeno dan Jaemin yang nampak biasa saja dan mengabaikan hewan-hewan tersebut.

Sudah lumayan lama mereka berjalan, namun mereka belum juga menemukan titik terang. Jeno mulai risau, dia khawatir mereka akan terjebak di sana selama beberapa hari.

"Istirahat sebentar, aku lelah," sepertinya, mereka memang butuh istirahat. Jeno sedikit menyesal karena mendaratkan pesawatnya terlalu jauh. Jika dia tahu tempat ini sepi dari penduduk, sudah pasti dia bawa pesawat itu masuk lebih dalam lagi.

Lagi-lagi, Lazuardi mencuri perhatian Jaemin. Sebenarnya, Jaemin memang menyukai batu itu. Lazuardi termasuk benda berharga di Kota Neo.

Jeno sendiri masih setia berdiri di tempatnya, dia memperhatikan pohon-ppohon di sekeliling mereka. Kemudian, beralih menatap langit. "Sepertinya, kita salah arah," ujarnya tiba-tiba.

Ketiga lelaki lainnya menoleh, sedikit terkejut mendengar penuturan Jeno. Yang benar saja? Jadi, sedari tadi perjalanan mereka itu sia-sia?

"Sebentar," entah apa yang dilakukan Si Harimau Timur itu, yang pasti dia sekarang tengah mencoba untuk memanjat salah satu pohon.

Jisung dan Chenle memilih untuk tidak peduli, sedangkan Jaemin memperhatikan dengan baik. Takut-takut bila nanti Jeno terjatuh.

Kan tidak lucu.

[1] MISSION - NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang