19. Siren

1.7K 290 18
                                    

#Day20
#Arunika

#Day20#Arunika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sesuai dengan perkataan Aeyora tadi pagi, mereka akhirnya kembali ke lautan tepat tengah malam. Sejarah Huangzeo dan Leezhang tidak dapat di anggap angin lalu oleh mereka.

Ada sebuah sejarah besar yang di sembunyikan di sini. Tidak mungkin mereka hanya berdiam diri ketika mengetahui fakta besar, bahwa manusia dulunya memiliki sistem Ke-kerajaan.

Entah sejak kapan atau memang sengaja di lupakan. Seolah memang ada tragedi mengerikan di masa lalu. Tragedi yang... tidak ada seorang pun di masa depan yang boleh mengetahuinya.

Bila dilihat dari ukiran-ukiran bangunan di tempat itu, mereka yakin bahwa dulu pernah terjadi perselisihan antar wilayah. Seolah mereka saling bersaing dalam berbagai aspek kehidupan.

Pesawat berada di ketinggian sepuluh meter di atas permukaan air laut, terlalu rendah. Tidak ada dari mereka yang berteriak memanggil nama Siren seperti tadi pagi. Mereka terlihat tenang menunggu.

Selain karena mengantuk, pasti ada alasan mengapa Aeyora meminta mereka kembali pada saat tengah malam seperti ini.

Mereka duduk berjejer di pintu samping pesawat yang terbuka, saling bersandar menunggu kedatangan Aeyora. Kecuali Renjun tentu saja, pemuda itu duduk dengan tegak di tempatnya.

Bulan dan pantulannya di laut menjadi latar pemandangan indah yang tidak dapat di lewatkan begitu saja. Bagaimana air memantulkan cahaya Bulan, menjadikan momen ini sebagai salah satu momen berharga.

Jaemin sedikit menolehkan kepalanya, ada kepala Jeno yang bersandar di bahu kirinya. Dengan di
terpa sinar Bulan dan mata yang tertutup, Jaemin diam-diam tersenyum.

"Biarkan dulu seperti ini, aku hanya ingin bersandar di bahumu. Setelah sekian lama... akhirnya punggung ini tidak dapat menahan diriku lagi."

Jaemin sedikit tersentak kala sebuah kalimat melintas begitu saja di otaknya. Kalimat yang belum pernah dia dengar, tapi seolah pernah dia alami.

"Aku hanya meminjam bahu mu sebentar, untuk bersandar. Sebelum nanti aku harus kembali menegakkan punggung ku untuk kembali terlihat baik-baik saja. Sangat sulit... Hwang Jung Hee."

Seperti... perasaan aneh mulai menjalar di sekujur tubuh Jaemin. Hatinya mulai tidak tenang. Apa yang terjadi? Apa yang pernah terjadi pada Hwang Jung Hee?

"Hwang Jung Hee?" gumamnya.

"Kau mengatakan sesuatu?" Jeno sedikit mendongak, wajahnya begitu dekat dengan wajah Jaemin. Memandang laki-laki itu guna menunggu jawaban.

Mata mereka kembali bertemu untuk kesekian kalinya. Jemin dengan ragu menggeleng, "B-bukan apa-apa. Hanya sesuatu yang tidak penting."

Baru saja hendak kembali berucap, mereka malah di kejutkan dengan kedatangan Aeyora yang tiba-tiba. Kali ini Siren itu datang sendiri, tidak bersama dua ikan yang mengekori seperti tadi pagi.

[1] MISSION - NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang