CHAPTER 6 [Rencana]

2.6K 386 5
                                    

Setelah ayah mengatakan tentang kemerosotan hasil panen. Aku langsung mengundurkan diri. Entah kenapa alur cerita nya berubah. Hal itu ia pikirkan sambil berjalan.

"Apa mungkin berubah karena aku? Tapi alasannya apa!?".

Memikirkannya membuat kepala ku berdenyut.

"Baiklah karena alur cerita berubah sebaiknya aku juga harus menyiapkan rencana cadangan. Agar bisa bertahan sampai aku menemukan cara untuk kembali."

Aku kembali ke kamar meminta Emma untuk menyediakan pena dan kertas. Aku akan menulis rencana.

Rencana penyelamatan diri

1. Berusaha membantu ayah menyelesaikan masalah gagal panen

2. Jangan jatuh cinta pada pangeran mahkota.

3. Jika memungkinkan terjadi pertunangan, buat perjanjian pertunangan terlebih dahulu kepada Duke Liberon.

4. Jika semua rencana gagal aku akan memalsukan kematianku secara alami dan kabur ke desa terpencil dan mencari jalan keluar dari dunia ini.

Aku menulis menggunakan bahasa ku sendiri agar tidak ada orang yang tahu. Rencana ini akan kuusahakan berhasil. Aku tidak ingin berlama-lama berada disini. Meskipun jujur saja aku hidup dengan mewah disini. Namun aku sangat merindukan paman. Aku khawatir paman akan sedih mendengar ku hilang tanpa jejak.

_______________________°

Naresh mendatangi istana. Dia sudah mendengar tentang merosot nya hasil panen di kerajaan Mezran. Sungguh dia merasa rencana untuk mendapatkan Erva semakin lancar. Dia akan memanfaatkan kemerosotan ini untuk mendapatkan gadisnya Erva. Seluruh benua tau dari dulu Grand Duke Liberon memiliki kekuatan penuh yang mampu menaklukkan seluruh benua. Yang digadang-gadang bisa menjadi raja di masa depan. Namun Naresh tidak menyukai itu ia tidak suka mengurus pemerintahan yang sangat rumit dan penuh intrik. Justru ia lebih senang menjadi panglima perang tertinggi, bahkan perang sudah mendarah daging pada dirinya.

Dari dulu sang kakek Deron Liberon menyerahkan tahta kerajaan pada saudaranya. Sang kakek mengatakan bahwa ia tidak cocok menjadi seorang raja. Dan lebih cocok menjadi seorang ahli perang, strategi, dan kekuatan militer. Hal itu pun telah turun temurun hingga pada kekuasaan Naresh saat ini. Pasukan yang Duke itu miliki bukan milik kerajaan tapi miliknya sendiri, raja hanya memerintah dan memimpin rakyat bukan sang Grand Duke.

"Anda sudah tiba tuan Duke. Silahkan nikmati teh nya." Sambut raja Arthur

"Aku tak pandai berbasa-basi yang mulia. Aku kesini ingin mengatakan bahwa kerajaan Derwain bisa membantu mu mengatasi masalah gagal panen mu saat ini." Ucapnya datar menatap lurus ke depan.

"Anda memang tak bisa berbasa-basi. Ya aku sudah tau raja Derwain telah memberitahukan pertolongan nya itu. Jadi, apa yang anda ingin kan tuan? Jujur saja seorang Grand Duke Liberon mau membantu masalah kerajaan kecil ini terasa sangat mencurigakan."

"Benar yang mulia aku ingin kau mengizinkan aku membuat relasi dengan Duke Aleister dengan menikahkan putrinya dengan ku."

Sang raja terkejut tentunya Duke Aleister bahkan tidak memiliki kekuatan militer. Namun apa yang membuat Grand Duke Liberon mau membuat relasi dengannya.

"Apa ada alasan anda ingin membuat relasi dengan Duke Aleister. Seperti yang anda tahu Duke Aleister tidak memiliki kekuatan militer seperti yang anda miliki. Membuat relasi dengannya apa anda mengincar hal lain?"

SHE NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang