CHAPTER 7 [Keputusan]

2.5K 350 9
                                    

"Aku akan menikahi Duke Liberon tapi dengan satu syarat. Buatlah aku jatuh cinta padamu tuan Duke"

______________________°

Erva POV

Jujur saja aku membuat keputusan ini demi diriku sendiri. Agar Erva asli tidak mudah jatuh cinta pada pangeran mahkota. Jika ia bisa menerima Naresh, perang pasti tidak akan terjadi. Kedua kerajaan tidak bersiteru dan dirinya bisa mengulur waktu untuk mencari jalan keluar dari dunia novel ini.

"Jadi bagaimana apakah anda bisa membuat saya jatuh cinta pada Anda?"

Keadaan ruang kerja ayah menjadi tegang. Kulihat wajah Naresh seperti tersenyum eh tidak lebih ke senyum licik.
Haiiisshh bikin takut saja. Ayolah jika saja kau itu tidak tampan akan ku cakar wajahmu itu.

"Baiklah, aku terima syarat itu."

"Tapi tuan jika putriku sudah jatuh cinta padamu apakah kau akan mencintainya juga? Aku ini seorang ayah yang ingin melihat putriku bahagia dengan orang yang dia nikahi. Jika anda tidak bisa membalas perasaan putriku lebih baik kau bunuh saja aku sebagai balasan penolakan pernikahan ini."

"Ayah apa yang kau lakukan jangan berkata seperti itu"

"Duke Aleister hal yang kau takutkan itu tidak akan terjadi. Karena aku sudah mencintai putrimu sejak awal."

WHAT THE F*CK

Naresh jatuh cinta dengan ku. Apa telinga ku jadi congek mendadak!! Tunggu jangan bilang ini hanya strategi nya untuk persetujuan pernikahan ini. Apa dia tadi bilang cinta!?
Tapi kenapa ceritanya melenceng jauuhhh.

"Tunggu jadi kau sudah menyukai putriku?"

"Iya Duke aku sudah menyukai putrimu."

Aku melongo.

"Jadi bagaimana putriku apa kau akan tetap menyetujui pernikahan ini?"

"Ayah bisakah aku berbicara berdua saja dengan Grand Duke"

"Ya tentu saja. Datangi ayah jika kau sudah berbicara dengannya."

Tinggal kita berdua disini. Aku menatapnya dia juga menatapku. Sungguh apa ini ajang perlombaan tatap menatap. Dari tadi tidak ada yang bersuara. Aku juga bingung ingin memulai darimana. Aku memantapkan tekad ku. Ayo kita selidiki ini.

"Tuan apakah anda pandai berpura-pura?"

"Tidak"

Wahh singkat sekali

"Kalau begitu apa tadi yang anda katakan soal 'sudah menyukaiku' itu benar adanya?"

"Iya itu memang benar"

"Waahh aku sangat takjub pada pendirianmu tuan"

"Jangan panggil aku tuan"

"Lalu apa?"

"Aresh, sudah kukatakan waktu itu panggil aku Aresh"

"Tidak usah mengalihkan pembicaraan Aresh. Sebenarnya apa tujuanmu hingga berbohong tentang perasaan cinta tadi."

"Jadi, kau pikir aku berbohong?"

"Jika tidak lalu apa?"

Aresh berdiri mendekati diriku. Aku yang tak siap dikejutkan dengan wajahnya yang tiba-tiba berada tepat di depan wajahku.
Aku ingin berdiri tapi Aresh tiba-tiba menahanku. Aku melotot.

"Hei apa yang kau laku-.."

Cup

"Sudah kukatakan bahwa aku ingin dirimu bukan. Oleh karena itu sebentar lagi aku akan membawa mu menjadi milikku Minerva ah atau kau kupanggil saja kau Mine!"

SHE NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang