CHAPTER 12 [Peringatan]

1.8K 283 7
                                    

Happy reading








Thesa POV

Aku sudah sampai di kediaman Aresh di kerajaan Mezran. Awalnya aku hanya ingin menemui Aresh karena merindukan nya. Namun, kulihat mansion Aresh tampak berbeda seperti ada acara penyambutan.

Aku menghampiri salah seorang pelayan.

"Apa disini Aresh sedang menyambut tamu?"

"Iya putri. Tuan Aresh sedang menyambut nona Erva"

"Erva?"
Siapa gadis itu?

"Nona Erva adalah calon istri tuan Naresh putri" jawab pelayan itu.

"Apa! jadi jalang itu ada disini! Dan apa ini, Aresh menyambut nya. Sungguh jalang itu sudah berani-berani padaku"

Aku tidak peduli jalang itu hanya calon istri saja, bukan berarti akan menjadi istri Aresh.
Aku mencari ke setiap ruang, bahkan Ardev menghalangi jalanku untuk bertemu dengan Aresh. Berani-beraninya dia.

"Mohon maafkan kelancangan kami putri, tapi tuan Duke tak bisa diganggu saat ini."

Lihatlah pelayan ini berani sekali dia.

"Berani-beraninya kau pelayan rendahan. MINGGIR aku ingin menemui Aresh dan gadis jalang itu"

"Kumohon putri, kami akan beritahukan kedatangan putri kepada tuan Duke. Kami mohon putri bersabarlah"
Aku tidak ingin bersabar lagi.

"Tidak"

Aku mendorong Ardev lalu menggebrak pintu. Mataku tertuju pada seorang gadis berambut merah gelap.
Hah apa-apaan ini aku dan gadis itu tak bisa di samakan aku jauh lebih cantik dari dirinya. Dan beraninya jalang itu berduaan dengan Aresh.

"Oh jadi ini gadis yang akan kau nikahi Aresh?"

Aku menatap tajam pada gadis dihadapanku. Aku tak sabar ingin menyiksanya seperti para pelayan yang sudah berani menatap Aresh.

"Thesa apa yang kau lakukan disini?" Tanya Aresh

Aku menatap Aresh. Aku sungguh merindukannya.

"Aresh aku hanya merindukan mu. Makanya aku kemari"

"Apa kau tak tau bahwa sebentar lagi aku akan menikah Thesa!"

"Ya aku tau tapi, gadis yang akan kau nikahi itu aku Aresh"

"HENTIKAN OMONG KOSONG MU. AKU HANYA AKAN MENIKAHI ERVA. BUKAN DIRIMU"

Aresh membentak ku. Air mataku meluruh, dia tak pernah membentak ku seperti ini. Tidak, ini semua salah gadis jalang ini. Aresh membentak ku karna gadis jalang ini.

"Ini semua ulahmu kan gadis jalang"

Plak

Baru saja aku akan menampar gadis itu. Aresh langsung menampar ku duluan. Sakit. Perih.

"JANGAN PERNAH KAU MACAM-MACAM DENGAN ERVA!"

"Kau menamparku dan membentakku hanya demi gadis jalang itu"

Aresh menatap ku dingin mata birunya menjadi gelap. Tidak. Ini bahaya Aresh akan menggila. Tiba-tiba aku ditarik oleh dua penjaga. Mereka membawa ku pergi. Tidak masalah ini jauh lebih baik daripada menerima kemarahan Aresh. Dan disana hanya ada gadis itu. Aku harap dia akan menerima amukan Aresh.

Thesa POV End

___________________°

Erva POV

Jadi gadis yang menatap tajam padaku adalah Thesa. Aku sadar jika alur cerita sudah berubah. Dan benar bahwa Thesa lah yang mencintai Aresh, bukan Aresh yang mencintai Thesa. Kulihat mereka berdua berdebat. Bahkan Thesa hampir menamparku jika saja Aresh tak menampar Thesa duluan. Sedari tadi Thesa terus menyalahkanku.

SHE NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang