Jadi, dia sudah melihat tubuhku. Apa-apaan ini baru saja aku berjanji menjaga tubuh Erva tapi malah sudah kecolongan seperti ini. Benar-benar pria mesum gila. Maafkan aku Erva tidak bisa menjaga tubuh indah mu ini.
Erva POV End
_____________________°
Aresh memberi Erva air untuk diminum. Erva yang kehausan pun langsung menyambar air itu.
"Sudah kukatakan bukan, sebaiknya kau jangan pernah ke danau itu lagi. Dan lihat apa yang terjadi padamu. Kau ini sungguh keras kepala. Jika waktu itu aku tidak menolong mu mungkin saja kau sudah tidak bersamaku lagi. Aku mohon padamu Mine jangan seperti ini lagi. Aku sangat takut"
Untuk pertama kalinya Erva melihat Aresh yang begitu rapuh. Dan itu semua karena dirinya. Lihat lingkaran hitam itu, dan rambut yang acak-acakan. Belum lagi dagunya yang di penuhi bulu-bulu halus. Aresh seperti habis terkena bencana.
Erva berusaha untuk bicara.
"maa....mafkan a..ku" Ucap Erva dengan suara pelan. Suaranya sudah kembali normal mungkin efek sihir pria asing itu sudah lenyap.
"Sebenarnya apa yang sedang kau cari disana? Apa mungkin cermin ini?"
Oh iya cermin! Aku menemukannya di danau.
"Tidak Aresh aku sedang mencoba mengembalikan ingatanku. Aku hanya ingin membantumu menangkap penjahat itu"
"Dasar bodoh. Setidaknya kau membawa pengawal bukannya datang kesana sendirian"
"Aku hanya tidak ingin mereka melarang ku melakukannya Aresh. Maafkan aku"
Pada awalnya Erva hanya ingin kembali ke dunianya lewat danau itu. Namun, karena telah mengetahui kebenaran kematiannya di dunia nyata. Kini ia hanya ingin melanjutkan hidup. Dan membantu mewujudkan permohonan Erva asli.
"Aresh bagaimana kau tau aku berada dalam bahaya?"
"Aku memasang sihirku di dalam tubuhmu"
"Benarkah!? Lalu kapan kau meletakkan sihir padaku?"
"Saat kita berciuman"
Blush
Erva sangat malu. Bisa-bisanya Aresh meletakkan sihir tanpa persetujuannya. Dan lebih parahnya saat mereka berciuman.
"Bagaimana bisa kau melakukan nya tanpa persetujuan ku!?"
"Itu semua kulakukan demi kebaikanmu. Saat itu aku mendapat sinyal bahaya. Aku langsung menyuruh Amoon melacakmu. Tanpa pikir panjang aku langsung berteleportasi ke tempat kau disekap. Dan sayangnya pria itu telah menyadarinya dan langsung kabur menggunakan teleportasi. Aku sempat kehilangan kendali lagi saat melihat tubuhmu berlumuran darah. Aku langsung membawa mu ke tabib istana. Kau sungguh membuatku gila Mine. Aku sampai ingin membunuh semua pengawal yang telah membiarkan mu pergi sendirian"
"Maafkan aku membuat mu khawatir Aresh. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi. Lalu bagaimana dengan pria itu?"
"Seperti yang kau tau pria itu sudah kabur. Aku juga tak bisa melacaknya, Amoon sedang kutugaskan untuk mencari tahu siapa pria berengsek itu"
"Aresh bisakah kau membantuku duduk. Aku sangat lelah dengan posisi tidur menelungkup seperti ini"
"Baiklah"
Aresh membantuku bangun. Aku menahan baju bagian depan agar tidak terlepas.
"Aresh pergilah istirahat aku akan meminta Emma membantu ku. Aku tau kau belum istirahat, tidak usah khawatir aku sudah lebih baik saat ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE NOT ME
FantasyGiselle awalnya hanya ingin berlibur ke rumah pamannya namun sesuatu terjadi padanya saat akan meraih novel yang menarik perhatiannya itu. Bingung, Sedih, Marah, bahkan hampir gila ternyata ia menjadi anak seorang Duke dalam novel yang pernah ia bac...