CHAPTER 13 [Danau]

1.8K 253 10
                                    

Setelah kejadian di mansion Aresh 2 Minggu yang lalu. Erva sering didatangi oleh Aresh. Dan dalam 2 Minggu itupun kedekatan antara Aresh dan Erva semakin dekat. Dan Erva pun sudah tidak terlalu memikirkan alur cerita. Dirinya hanya berfokus bagaiman cara agar dia bisa keluar dari dunia ini.

Erva sempat berfikir untuk terjun lagi ke danau dimana saat dirinya hampir terbunuh. Namun rencana itu selalu digagalkan Aresh, padahal dia berharap bisa kembali ke dunianya.

"Aresh apa kau tidak bosan setiap hari mengawasiku. Aku juga butuh ruang untuk sendiri"

"Tidak. Aku tau yang kau rencanakan dalam otak kecil mu ini"

"Memang apa yang kau tau"

"Kau berencana ingin masuk ke danau bukan!"

"Darimana kau tau?"

"Tentu saja aku tau semuanya tentang dirimu"

"Apa kau tidak penasaran alasanku ingin masuk ke danau?"

"Tentu saja aku tau"

'Tunggu tunggu. Apa dia tau aku bukan dari dunia ini'

"Kau ingin mengembalikan ingatan mu lagi kan" imbuh Aresh.

'oh jadi dia tidak tau. Syukurlah!'

"Be-benar. Lalu apa aku salah ingin mencobanya. Bukannya bagus aku akan mendapatkan ingatan ku kembali"

"Tidak aku tak ingin kau mengingat bedebah itu lagi"

"Bedebah??"

"Siapa lagi kalo bukan cinta pertamamu!"

'Tunggu! cinta pertamaku ada di dunia nyata woi. Dann.. apa mungkin Erva asli memliki cinta pertama, tapi siapa?'

"Cinta pertama? Siapa dia?"

"Tidak usah mencari tau Mine. Aku tak ingin kau mengingat nya."

"Kau ini pelit sekali. Aku hanya ingin tau saja. Bukan berarti aku akan langsung menyukainya lagi"

"Tapi tetap saja kau pernah dekat dengannya. Sudahlah aku tak ingin membahas hal ini"

"Baiklah terserahmu. Lalu kenapa tangan mu ini. Apa kau anak kecil sehingga harus kutuntun saat berjalan"

"Kau ini sungguh tak romantis. Aku ini sedang berusaha dekat denganmu. Pernikahan kita akan dilaksanakan. Aku ingin malam pertama kita tidak canggung nantinya"

Nahkan! Apa kubilang pria ini sungguh cabul. Boleh gak sih nampar!

"Hei apa yang kau pikirkan. Kita sudah berjanji untuk menunda hal itu bukan!"

"Iya benar. Tapi menunda sesuatu itu tidak baik Mine" ucapnya sambil memeluk pinggang Erva.

"Dasar! Hal yang tidak baik ditunda itu pekerjaan bukan hal ini" dasar pria mesum gila. Tapi apa mungkin dia sangat ingin melakukannya.
"Aresh apa kau benar-benar ingin melakukannya?"

"Iya. Tapi jika kau belum siap aku tak ingin memaksa. Aku tak ingin kau makin membenciku"

"Maafkan aku. Aku belum bisa mencintai mu Aresh"

SHE NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang