PART 14 | CURE

28 5 0
                                    

"Rama,kamu besok Jumat ada waktu?" Tanya ibu pada Rama

"Ada bu tapi habis aku kerja" kata rama sambil melahap sarapannya di piring.

"Kalau sabtu kamu libur kan ya?"

"Iya emangnya ada apa?"

"Besok Jumat ayo kita pergi ke Cirebon bareng-bareng."

"Cirebon? Ngapain?" Rama keheranan karena ibunya mendadak akan mengajaknya pergi ke Cirebon

"Temen pengajian ibu punya kenalan di salah satu padepokan di Cirebon dan katanya kepala padepokan atau kyainya itu ilmunya mantap,kali aja kamu bakal sembuh kalau ibu bawa kamu kesana." Ibu menjelaskan dengan semangat dan terkesan penuh harapan

"Ngapain?! Sembuh?! Bu aku itu nggak kesurupan,aku nggak sakit ngapain pakai pergi ke padepokan segala.mana jauh banget lagi ke Cirebon." Rama mulai menaikkan suaranya ketika dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh ibunya,dia merasa tersinggung.

"Nggak Rama gak mau,mending aku besok Jumat berangkat ke Singapura buat ikut seminar."

"Seminar?" Ibu keheranan karena tiba-tiba anaknya membahas seminar di luar negeri

"Iya seminar, Sebenarnya ada seminar di Singapura besok Sabtunya tapi aku nolak ikut awalnya karena gak terlalu tertarik sama topiknya tapi karena ibu mau bawa aku ke padepokan buat 'berobat' jadi aku bakal booking aja tiket seminarnya." Rama ngomong sambil membuat gestur tanda petik pada kata 'berobat'

"Udah ya bu aku mau berangkat kerja, pokoknya aku gak mau ke padepokan dan aku udah book tiket pesawat sama hotel ke Singapura tinggal book tiket seminarnya aja." Rama menunjukkan layar ponselnya yang ternyata sudah ada tiket pesawat dan hotel yang ia beli saat makan tadi.

"RAMA!! berani kamu bantah perintah kita! Ini pasti karena si Revan revan itu!" Tiba tiba ayah Rama langsung berdiri dari kursi dan berteriak pada anaknya yang akan pergi kerja.

"Jangan salahin Revan! Revan gak salah apapun, sebenarnya kalian berdua lah yang punya masalah bukan aku apalagi Revan." Rama berbicara dengan lantang membalas perkataan ayahnya

"Ya Allah Rama! Berani kamu sama ayah kamu? Ha? Iya? Sekarang kamu sudah berubah Rama!" Ibu Rama membalas perkataan Rama dengan lugasnya.

"Sudah bu aku tidak ingin debat ini lanjut aku mau kerja nanti telat ini sudah hampir terlambat."

"Kau selalu saja berangkat terlambat.sengaja kau?" Tanya ayah Rama dengan suara yang dalam dan tegas.

"Iya aku sengaja! Aku sengaja berangkat disaat jam kerja akan dimulai dengan harapan aku bakal terlambat,jika aku
terlambat terus aku bakal dimarahi atasan lalu dipecat."

"Kenapa kami ingin dipecat dari pekerjaanmu?" Tanya ibu

"Biar aku bisa pergi dari Indonesia dan hidup bahagia dengan Revan." Rama menjawab dengan santainya

"Dasar anak kurang ajar!" Ayah rama menampar Rama.

"PUKUL AKU!! TERUS! PUKUL TERUS!! KENAPA BERHENTI! HA? KENAPA?" Rama berteriak sambil memegang tangan ayahnya dan menuntun tangan ayahnya untuk memukulinya lagi.

"Kalian berdua ini ada apa sih? Aku capek melihat ayah,ibu dan kak rama terus saja bertengkar dan berdebat sambil berteriak-teriak,malu sama tetangga." Putri tiba tiba datang dan langsung berusaha membuat kondisi kembali kondusif

"Hampir setiap hari sejak kak Rama pulang ke Indonesia dari Swedia kalian selalu bertengkar dan berdebat sambil teriak-teriak,sudah 1 bulan kalian begini terus,capek aku! Sudahlah." Putri berkata dengan lugas dan lantang agar semuanya bisa mengerti apa yang ia keluh kesahkan

SWEET LOVE | JONGSANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang