"loh bu Irene juga makan disini?"
Irene yang lagi nyuap satu potong sushi ke mulutnya, langsung noleh pas ada orang nyebut namanya.
Jaka dari divisi keuangan udah berdiri disampingnya sambil bawa nampan makanan.
"Iya, itu bareng Joy" tunjuk irene ke Joy yang keliatan ga terlalu peduli. dia tau cowok disamping mereka naksir berat sama atasannya ini.
"oh iya, siang mbak Joy" sapa Jaka basa-basi dan dijawab anggukan kepala dari Joy.
"selamat makan bu, oh ini saya punya susu strawberry buat bu irene". Jaka ngeluarin susu kotak di sakunya, "diminum ya bu irene" setelah itu jaka jalan ke meja makan dimana rekan-rekannya kumpul.
"saya bilang juga apa bu, mending makan ditempat kak seulgi aja tadi" sungut Joy sebal. Mereka udah sampai di restoran seulgi bahkan udah depan pintu tapi tiba-tiba atasannya ini ngajak makan sushi.
"saya lagi mau makanan jepang Joy"
"Restoran kak seulgi juga ada masakan jepangnya, daripada disini ketemu pak Jaka". Irene ketawa kecil denger joy menggerutu.
"segitu ga sukanya ya kamu sama pak Jaka?"
"banget bu, liat aja itu apaan ngasih susu strawberry padahal bu irene sukanya susu pisang, hadeh" joy ngehela napas dan lagi-lagi bikin irene ketawa. matanya ngelirik susu strawberry pemberian Jaka tadi.
"it's okay saya tetep minum kok, udah kamu abisin makanan kamu terus kita balik ke kantor". joy nurutin omomgan irene tapi dia makannya ogah-ogahan.
"kalo ga habis dalam 3 menit gaji kamu saya potong 70%". joy buru-buru makan lahap makanannya. Gajinya baru aja naik masa iya mau dipotong.
"Nih aku bawain sushi buat kakak"
seulgi yang dateng tiba-tiba sore ini ke kantor irene ngasih kotak makan isinya sushi dan keliatan itu baru dibikin.
"buat apa? aku udah makan tadi siang"
"ya buat kakak. di coba dulu itu aku sendiri yang bikin" seulgi ngintip kerjaan irene. dimejanya banyak kertas-kertas. tapi ada satu yang narik perhatian seulgi. Sekotak kecil susu strawberry.
"sejak kapan kak irene minum susu strawberry?" Irene yang lagi ngunyah sushi, langsung ngeliat seulgi yang lagi pegang kotak susu.
"oh itu dikasih Pak Jaka tadi siang"
"Jaka? siapa?" Tanya seulgi bingung.
"karyawan dari divisi keuangan"
"ga usah diminum" Irene menyerngit bingung mana seulgi naruh kotak susunya keliatan dia sebel.
"kenapa?"
"kakak ga minum susu strawberry," seulgi natap irene yang mendongak liat dia. "dan jangan terima susu dari siapapun kecuali dari aku" lanjut seulgi terus ngelus puncak kepala Irene lembut.
Irene natap dia lurus dan seulgi pura-pura gatau sama tatapan Irene itu.
"Pulang bareng aku yuk, nanti kita stop dulu di minimarket terus beli susu pisang banyak-banyak" Irene gelengin kepalanya tanda nolak ajakkan seulgi.
"aku pulang bareng pak Jaka" jawab Irene sambil lanjutin kerjaannya.
"udah sedeket apa sih hubungan kakak sama dia? gausah pulang bareng dia" pinta seulgi dan dijawab gelengan kepala lagi dari irene.
"ga enak nolaknya seulgi, lagian cuma pulang bareng juga"
"ya tetep aja gaboleh, nanti kakak di apa-apain sama tuh orang gimana?Ga ga gaboleh" irene yang denger prasangka seulgi itu ngeraih tangan seulgi buat dia genggam.
"jangan prasangka buruk dulu sama orang, ga baik. dia cuma mau anterin aku pulang, ga lebih" Irene ngomongnya lembut biar seulgi paham. tapi emang seulginya batu ya dia narik tangannya dari genggaman irene.
"Kak pilih pulang bareng dia atau aku?" seulgi tiba-tiba ajuin pertanyaan bikin Irene makin bingung.
"seulgi cuma perkara pulang bareng sampe segininya ya?" Irene lelah dengan sifat batu seulgi ini.
"bareng aku atau dia?" tanya seulgi sekali lagi.
"kalo kamu gini terus, mending keluar dari ruangan aku. kerjaan aku masih banyak" usir irene terus fokus sama kertas-kertasnya.
"jadi kak irene lebih milih dia?"
"seulgi keluar". seulgi natap irene sebentar yang keliatan juga kesel sama dia. abis itu dia jalan keluar dari ruangan irene. dia masih ga nyangka irene nolak dia demi si jaka jaka itu.
Joy yang liat seulgi keluar dari ruangan irene dengan wajah merah kesal, mau nyapa tapi takut di sinisin.
"aneh, katanya sahabat deket tapi berantem kok rasa orang pacaran ya?"
Joy ngetuk-ngetuk dagunya mikir, dia heran dengan hubungan atasannya itu dan seulgi.
