06. Dekat

1.7K 277 6
                                    



Joy natap lekat Irene yang lagi ngobrol sama Jaka di meja tak jauh darinya duduk. kayaknya Jaka lagi ngelucu makanya atasannya itu keliatan tertawa kecil.

"kenapa? cemburu lo liat bu irene sama pak Jaka deket gitu?"

Joy terlonjak kaget pas liat temennya dari divisi marketing, Oh Hayoung tiba-tiba muncul disampingnya. hampir aja dia nabok temen seperjuangannya itu.

"cemburu pala lo"

"ya abis lo natap mereka bedua intens banget"

"bukan gitu, gue ini sekretaris bu irene tapi kok gue ga tau sejak kapan mereka bedua deket gitu"

"loh? lo ga tau? seminggu ini bu irene datengnya bareng pak Jaka terus".

Joy mengerutkan dahinya bingung, dia ga pernah tau kalo mereka pergi bareng karena setaunya, irene itu pergi kantor kalo ga di anter supir pribadinya ya dianter sama seulgi.

"apa mereka lagi marahan ya?" gumam Joy pelan tapi masih bisa didenger Hayoung minum kopi disampingnya.

"siapa yang marahan?"

"Ga ada, lanjut aja ngopinya, gue mau balik ruangan dulu" Joy langsung berdiri, dia liat sekali lagi irene dan jaka terus gelengin kepalanya nolak asumsinya. "Ga mungkin kan mereka pacaran? gak gak Joy jangan traveling otak lo".



















Pas Joy jalan balik ke ruangannya, dia liat seulgi yang udah noleh kanan kiri. ditangannya bawa paper bag yang Joy yakini kalo itu pasti buat Irene.

"kak seulgi" panggil joy bikin seulgi ngembangin senyumnya.

"hai Joy, irene ada?" tanya seulgi langsung.

"ada, dia lagi diㅡ"

ucapan Joy terputus karena denger suara irene yang mendekat. dan bener aja ternyata irene lagi ketawa karena omongan Jaka.

seulgi yang liat interaksi mereka jadi kesel dan Joy liat perubahan muka seulgi sama genggamannya di paper bag kuat banget.

'apenih? gue kelewat apaan?' joy membatin.

Irene menyadari keberadaan seulgi langsung menyapanya, "loh seulgi? dateng kok ga ngasih tau?"

"udah kasih tau tapi kakak ga angkat telepon aku." nada seulgi keliatan banget datar dan wajahnya langsung jadi dingin.

irene melotot mengingat "eh iya, ponsel aku ketinggalan diruangan"

Seulgi udah heran. Ga biasanya irene lupa sama ponselnya.

"bu irene kalo gitu saya permisi ke ruangan saya dulu." Jaka izin ke irene setelah dia liat seulgi. soalnya dia penasaran dengan temen dekat gebetannya itu.

irene mengangguk mempersilahkan, "oh iya pak, silahkan" dan disertai senyuman simpul.

Interaksi itu tak luput dari pandangan Joy dan seulgi yang sudah kesal banget. dia tiba-tiba ngasih paper bag itu Joy yang kaget.

"nih Joy, gue bawain makanan buat lo"

"hah? serius kak?"

"iya, gue sendiri yang masak. moga lo suka deh"

"awww makasih loh ya makanan gratisnya hehehe, kapan-kapan gue main deh ke restoran lo" Joy ngintip dikit paper bag itu dan isinya bisa terbilang komplit buat makan siang.

"kamu cuma bikin buat joy? buat aku nggak?" irene buka suara setelah cuma liat mereka berdua.

"kan udah makan sama orang tadi, jadi ga perlu aku kasih apa-apa dong?" seulgi sedikit menyindir.

"Namanya pak jaka seulgi"

"ga peduli namanya siapa, ga penting juga buat aku" balas seulgi santai tapi terdengar sengit bagi Joy yang berdiri ditengah kedua teman yang saling menatap tajam itu.

"seulgi"

"apa?"

Irene langsung menarik tangan seulgi masuk keruangannya dan disaat itulah joy menghela napas lega.

"kamu tuh kenapa sih sama pak jaka segitunya? kamu baru liat dia hari ini loh"

seulgi natap tajam irene yang udah marah aja ke dia.

"ya suka-suka aku dong mau segitunya atau segininya sama dia"

"Seulgi"

"Bae Joohyun"

irene terdiam setelah seulgi manggil nama aslinya. nama yang hanya diketahui oleh keluarganya dan seulgi seorang. dan kalo seulgi udah gini artinya dia lagi mode serius.

"udah sedeket apa hubungan kamu sama orang itu?" seulgi bertanya dengan nada serius.

"kenapa kㅡ"

Seulgi menyela omongan Irene, "aku harus tau karena kamu itu prioritas utama aku".

Irene diam sebentar terue ketawa kecil. "seulgi aku rasa kamu udah ngelewatin batas kamu." irene menatap mata seulgi langsung, "walaupun aku prioritas kamu, ini privasi aku, aku mau sedeket apapun sama orang, aku yang jalanin." Irene hela napas lelah, "kamu ga perlu terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadi aku"

Kecewa.

itu raut pertama yang dia tangkap dari wajah irene. seulgi buru-buru sadar dengan kesalahannya.

"kak... akuㅡ"

Irene melangkah mundur pas seulgi mau deketin dia, "stop kamu keluar sekarang dari ruangan aku." Irene membelakangi seulgi sebagai bentuk penolakannya ke seulgi.

seulgi liat punggung irene sekali lagi sebelum dia keluar dari ruangan ini. rasa bersalahnya karena udah melewati batas dan sekarang bikin Irene kecewa sama dia.

Joy yang lagi VC sama gebetannya terlonjak kaget pas seulgi keluar dari ruangan irene dengan wajah lesuh. dan seulgi lewat gitu aja tanpa peduli Joy yang natap dia heran

Relationship Guidelines - SeulRene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang