Takdir Sang Bidadari (END)

Tangisan dan untaian

    
      بسم الله الرحمن الرحيم✨    

   Happy reading,,, 

  Disisi lain, setelah ambulans itu datang. Perawat langsung mengeluarkan brankar dari dalamnya. Kemudia abi Syafa datang dan meletakkan Syafa di atasnya. Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, umi Syafa menangis tersedu. Dan disamping umi ada Ninda yang memeluknya, untuk menenangkan umi.
Abi dan yang lain menaiki taksi yang mengikuti dibelakang ambulans.

Beberapa menit setelahnya, ambulans berhenti tepar di depan rumah sakit kota Jombang. Setelah itu barulah brankar diturunkan. Setiap orang panik berusaha untuk membuka jalan, agar Syafa segera dapat ditangani oleh dokter.

"Maaf, maaf permisi."

"Tolong beri jalannya, tolong."

"Permisi tolong, minggir sebentar."

Begitulah ucapan-ucapan yang dilakukan untuk dapat lebih cepat membawa Syafa ke ruang UGD.

💊💊💊💊

  Tepat di depan ruang UGD, kecemasan melanda setiap orang. Suasana terasa sangat mengilukan, hanya kesedihan, ketakutan dan kegelisahan yang ada. Tangisan demi tangisan membasahi pipi setiap orang. Bagaimana keadaan Syafa saat ini? Hanya do'a yang terus dilangitkan.

Pov Ninda:

  Di sana, yang kulihat keadaannya sangat menyedihkan. Umi masih tergugu didalam dekapan abi. Abah dan mbah putri saling menguatkan, seraya merapalkan lantunan do'a. Kedua kakak Syafa juga tengah duduk termenung dangan pandangan menatap lurus kedepan. Hancur satu kata yang mampu menjelaskan. Hatiku pun teriris melihat itu semua.

Dan ustadz Sya'ban? Iya laki-laki itu juga ada. Bahkan keadaan tak jauh berbeda dengan keluarga ndalem. Dia juga terlihat berusaha untuk tetap tegar, walaupun nyatanya aku tau. Dia pasti juga sangat syok dan terpukul. Siapa yang tidak akan bersedih jika melihat seseorang yang dicintainya terkulai lemah tak berdaya?

Aku pun sebagai seorang sahabat merasa gagal. Karena tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa menangis seraya berdo'a yang terbaik untuk Syafa.

Aku teringat akan janjiku 1 tahun yang lalu kepadanya. Bagaimana ini? Aku bimbang. Jika aku tak memberitahukan yang sebenarnya aku akan merasa sangat bersalah jika keluarga Syafa tau keadaannya langsung dari dokter. Otomatis juga aku akan berbohong dan terlihat seakan aku tak mengetahui apa-apa.

Aku ini sahabatnya bukan? Sahabat macam apa yang tak tau tentang sahabatnya sendiri?

Tapi jika aku membertahukannya apa mereka akan kecewa padaku?

'Didalam sana ada sahabatmu yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Sedangkan kamu di sini hanya dia tak berbuat apa-apa! Sahabat macam apa kamu?' hati nuraniku berkata.

Deg!

Pikiranku terus berperang, dan akhirnya sudah ku putuskan untuk...

________________

💉"Maafkan aku yang hanya bisa menatapmu ngilu, tanpa bisa menguatkanmu seperti dulu. Walaupun aku jauh darimu, do'aku yang akan memeluk lembut dirimu. Cepat bangunlah sahabatku. Kami semua di sini menunggumu."💉

_Ninda_

♥Takdir sang bidadari♥

                                ________________

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Terimakasih yang sudah baca😊.
Jangan lupa sholawat dan alqur'annya, karena itu sebaik-baiknya bacaan💚.
 ig: rizka_nisa02.      

Tandai typo jika berkenan🙏😊         

Nganjuk, Jawa timur.
30 juni 2021.