⚠️ Di bagian flashback, sebutan Kento diganti menjadi Nanami ⚠️
⚠️Dan harap tidak bijak membaca dikarenakan banyak lawakan serta hujatan untuk author 🗿⚠️
****
Pagi yang sama menyapa lagi. Rasa jenuh pria berwajah datar itu kembali menyerang dikala ia tengah sendirian. Dirumah bak istana ini, ia hanya hidup sendiri tanpa ada yang mengantar nya ataupun menyambut dirinya pulang. Mau bagaimana lagi, ia tidak punya keluarga atau kekasih seperti Gojo. Ah tidak, dia tidak yakin jika Gojo memiliki kekasih dikarenakan sifat Astaghfirullah bikin naik blood.
Hidupnya terus berulang-ulang. Bangun pagi, sarapan, pergi ke kantor, lalu pulang malam dan tidur lagi. Sungguh hari yang membosankan, mem-bagongkan, juga memuakkan.
Dengan niat setengah heart. Pria bermarga Nanami bangkit dari ranjangnya dan segera bersiap untuk pergi bekerja.
Pagi ini ia enggan menyuap satu makanan pun. Karena rasa malas menghampirinya, sehingga ia hanya meminum air putih dan pergi menuju tempat kerja.
Sepanjang jalan, berbagai manusia berlalu-lalang dengan bermacam ekspresi juga usia melintasi lampu lalulintas. Tidak ada hal menarik. Semua tampak biasa saja. Benar-benar membosankan, itulah yang Nanami nge-batinkan.
Kruyuk~ moooo~ ( anggap itu suara perut Nanami )
Nanami memegangi perutnya. Tumben, biasanya walau tidak sarapan sekalipun, perut sixpack nya jarang berbunyi bahkan sempat ia mengira kalau perutnya ini punya kelainan.
Dengan niat atau lebih tepatnya atas perintah ketikan author. Nanami memutuskan untuk mampir ke toko roti langganan nya agar menghentikan konser cacing di perut.
Tidak memakan waktu kurang lima jam, akhirnya Nanami sudah sampai di toko roti langganan nya. Tapi anehnya, mengapa pintu toko itu terbuka lebar?
Dan jawabannya sudah terjawab setelah jeda lima menit.
Prak! Wwuusshhhh! Prank! NINUNINUNINU! TENONET TENONET!
"KARMA!!! KEMBALIKAN SKATEBOARD KAKAK!"
"EMOH!"
"BALIK SINI, ANAK SETAN!"
"AKU ADEK SEPUPU KAU! JIN KAPIR!"
Ternyata, pintu dibuka agar barang-barang yang dilempar tidak terkena pintu kaca dan hancur di jalanan tanpa perlu menyapu lagi. Sungguh cerdas, namun lemparkan batu bata itu hampir mengenai seorang remaja berambut blonde dengan gaya kuncir atas, dan secara kebetulan ia lewat toko itu dan terkena lemparan hingga terjungkal, lalu nyungsep di got.
"MIKEY! KAU TIDAK APA-APA?!" Tanya temannya Yang secara kebetulan lewat membawa palu, sebut saja dia, Hanma.
Lalu, Hanma pun menyeret Mikey dengan cara menarik kaki kiri Mikey dan membiarkan tubuh remaja itu mencium jalanan.
Mari abaikan kedua orang itu dan beralih pada tokoh utama kita, Nanami dengan wajah datarnya.
Setelah menunggu setengah ab-jam, akhirnya perang pertumpahan bumbu dapur pun telah berakhir dan dimenangkan oleh bocah laki-laki berambut merah, namun ia keluar toko dengan keadaan benjol di bokong juga sikut.
Merasa aman sentosa, Nanami pun memasuki arena toko itu. Tapi, anehnya. Mengapa toko ini masih terlihat bersih dan rapih walau terjadi perang barusan? Yang pasti author enggan memberitahu karena malas mengetik.
"Oh, ada pelanggan! Selamat datang di (L/n) bakery!" Sambut seorang gadis urai (h/c) dengan senyum lima jari.
Senyuman begitu silau, sangat silau hingga dapat menyaingi sosok Hero yang selalu tersenyum Inisial, All Migh.
Di waktu yang bersamaan, Cupid tengah terbang disekitar toko (l/n). Namun entah ada angin apa sampai semua panahnya terjatuh dan mengenai sosok jangkung yang berada tepat bawah si Cupid.
"Anju! Kenapa panah gua jatoh lagi sih?!"
Sringgg!! Sringg!!!
Mata Nanami seketika memandang takjub pada sosok gadis yang menyambutnya. Rasanya hati pria ini mulai menghangat dikala memandang sosok gadis itu. Tanpa sadar, Nanami memegang bagian dadanya yang berdegup kencang.
Yee mang, first time ya?
"Inikah yang dinamakan, kelaparan?" Tanya Nanami pada diri sendiri.
"H-hah?"
****
Asik.... Bentar lagi tamat.
Yey tamat!!!!
Huha! Huha! // Nari hula-hula //
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi sensei! (Nanami Kento X Reader)
FanfictionMenikah dengan guru? Seru tidak ya? 16+