Terik matahari mulai merambat gorden jendela, ditambah suara bising burung seakan menyambut pagi ini. Sekarang mari kita lihat, apa yang di lakukan keluarga Nanami di pagi hari ini.
(Y/n) yang sudah menyiapkan sarapan sedari subuh jam tiga, plus hari ini sarapannya berupa roti panggang kesukaan sang suami, oh benar, kesukaan anak-anak juga.
"Baiklah, mari kita bangunkan bocah-bocah dajja- manis itu!" Sungguh ibu yang budiman dan patut di tiru, bahkan dia membawa APAR untuk membangunkan anak-anaknya. Fungsinya? Jikalau mereka tidak bangun, tinggal nyalakan alat ini ke wajah mereka, dan hasilnya pasti kumpulan bocah itu akan bangun.
Silahkan di tiru semua :)
(Y/n) sudah siap dengan APAR nya, dia berdiri di depan pintu kamar yang bertuliskan "mau masuk? Ketuk dulu atau kau akan menjanda" Siapa yang mengajarkan bahasa seperti ini?
Tanpa ba-bi-bu...
Bruak!
"BANGUN ANAK-ANAK SIALAN! KITA SARAPAN KEK ORANG BULE-eh? Kok kosong?" Saat pintunya di dobrak, isi dari kamar hanyalah kasur tingkat tiga yang tertata rapih, ditambah tidak ada tanda-tanda manusia di kamar ini.
"Lah? Anak gua mana?"
Mana gua tau, kan gua author.
(Y/n) mencari anak-anak sampai ke kolong laci. Sekedar info, (y/n) memiliki tiga kembar anak yang satunya cwk, dan sisanya cwk. Jadi kalian pasti tahu siapa yang pemimpin di kelompok kembar tiga itu. Yap, dialah si cwknya :).
Setelah capek mencari, akhirnya dia tidak punya pilihan lain, sang suami pastinya akan membantu kan?
Mari kita skip perjalanan (y/n) menuju kamarnya.
Setelah memakan waktu lima jam, sampailah (y/n) di kamarnya juga suami cogan nya. Beuh, cogan ga tuh. Dengan elitnya dia membuka pintu dengan ibu jarinya. Pelan namun kaga pasti kek hubungan crush kalian, (y/n) membuka pintu penuh dengan ke-hati-hatian. Namun nyatanya-
Bruak!
Tetap di dobrak juga.
"NANAMI KENTO! ANAK-ANAK KITA HILANG!"
Suaranya menggelegar hingga terdengar oleh tetangga, tentunya kaca rumah mereka pecah akibat getaran suara barusan. Maaf ya, maklum keturunan Dora nyasar, suaranya kek toa.
Kento yang masih bobo gans, belum mencerna apa dan maksud dari teriak (y/n). Sebelum dia mencerna, dia merasakan tubuhnya tertimpa tumpukan dosa yang amat berat, tapi dia masih bisa berbalik untuk melihat beban-beban apa yang berani menindihnya, kecuali kalau itu istrinya, dia akan dengan senang hati akan membalas perbuatan tindih tersebut.
"Lah?" Dengan mata sayup, Kento melihat tiga wajah berurai sama sepertinya, tengah menindihnya dan tidur tanpa merasa bersalah sama sekali.
Posisi mereka, satu nya berapa di atas perut, satunya di atas dada Kento, dan satunya menindih punggung Kento namun sudah berpindah lantara Kento membalikkan badan. Tunggu, bagaimana dua anak yang tidur di perut dan dada bisa berada disitu? Ah, entahlah. Pusing saya.
"Hei kalian, jangan buat mama khawatir. Bangun" Kento yang sudah sadar, mulai membangunkan ketiga anaknya yang rupanya pindah kamar.
"Ugh... Bising banget punya mama. Gua coret nih dari KK" Anak yang tidur di perut Kento, menggerutu dengan mata yang sudah terbuka sedikit.
"Nak, kebalik keknya"
"Halah bodo" Nih anak perlu rugyah, itulah yang di fikirkan Kento.
Belum sempat membangunkan semuanya, (y/n) sudah muncul dengan APAR yang siap di nyalakan. Dengan senyum lebar, (y/n) mengarahkan ke Kento, lalu memberi kode dengan menggerakkan kedua alisnya.
"Sayang. Bisa bangunkan mereka?"
Glub...
*End*
*So... This the ending*
*Three twins guys*
*lanjut ke versi keluarga?or tidak?*
"Sayang.... Jangan pakai alat itu lagi"
"Maaf. Jangan atur aku, atau jatah mu ku kurangin lima tahun"
"..."
Ketiga anaknya be likes 'YES! GA ADA ADIK BARU!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi sensei! (Nanami Kento X Reader)
FanfictionMenikah dengan guru? Seru tidak ya? 16+