Disiang yang tidak terlalu terik, Haechan bersama Jaemin dan Renjun sedang berada di rooftop sekolah mereka. Sebenarnya waktu belajar mengajar belum selesai tapi karena sekarang adalah jam mata pelajaran yang mereka benci maka dari itu mereka kabur ke rooftop.
Ketiganya duduk disebuah kursi yang memang ada disana. Jaemin dan Renjun meminum soft drink yang tadi mereka beli saat jam istirahat sedangkan Haechan sedari tadi hanya meminum susu rasa strawberry, bahkan sekarang anak itu sudah menghabiskan 3 kotak susu strawberry berukuran 225 ml.
"Aku masih menunggu penjelasanmu, Ren" ujar Haechan buka suara.
Renjun menghela nafas pelan sedikit kesal karena ia harus mengingat kembali kejadian tempo hari. "Aku tidak tahu bagaimana itu bisa ada, saat ingin menggosok gigi aku baru melihatnya. Dan sudah ku pastikan itu perbuatan si tiang brengsek" penjelasan Renjun itu hanya mengundang gelak tawa dari dua lainnya.
"Yak jangan menertawaiku!" ketus Renjun
"Dan kabar buruk apa yang menimpamu, Haechan?" Haechan langsung menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan lalu menatap Jaemin dan Renjun secara bergantian
"Aku dijodohkan"
"APA?!" Teriakan keduanya benar-benar keras dan berhasil membuat telinga Haechan berdengung.
Jaemin dan Renjun yang sadar suara keduanya begitu keras langsung berusaha memelankan nya karena bisa-bisa mereka kedapatan dengan para anggota OSIS.
"Kau sungguh akan dijodohkan?" Tanya Renjun penasaran.
"Bukan akan tapi sudah" Jaemin dan Renjun yang masih belum paham dapat terlihat jelas dari raut muka keduanya yang membuat Haechan menghembuskan nafas kesal.
"Jauh dari aku belum lahir mereka sudah membuat kesepakatan untuk menjodohkan ku" ucap Haechan berhasil menjawab segala kebingungan keduanya.
"Jadi siapa yang akan dijodohkan denganmu?" Tanya Jaemin sambil meminum soft drinknya.
"Aku tidak tau tapi mommy hanya memberi tahu kalau dia satu sekolah dengan kita dan awalan namanya adalah M" saat mendengar itu Jaemin dan Renjun saling bertukar pandangan dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Mar-"
Brak
"Oh ada orang rupanya" belum selesai Jaemin menyelesaikan perkataannya sudah ada orang yang membuka pintu rooftop dengan tidak manusiawinya. Siapa lagi kalau bukan Mark, Jeno, dan Guanlin, tiga namja yang terdiri dari ketua OSIS, wakil, dan juga sekretaris.
Ingin sekali mereka lari tapi para namja itu sudah menahan mereka dan menyeret mereka ke ruangan OSIS. Ketiganya berakhir diruang OSIS untuk mendapatkan hukuman yang setimpal dari apa yang mereka lakukan, Jaemin dan Renjun berakhir membersihkan perpustakaan sedangkan Haechan masih berada diruangan Mark. Entahlah apa yang ingin dilakukan namja camar itu.
Sudah 20 menit Haechan duduk di sofa ruangan Mark tanpa melakukan apapun sedang Mark sibuk dengan layar laptop dihadapannya.
"Kau tidak ingin menghukumku?" Tanya Haechan memecahkan keheningan.
Mark bingung dengan Haechan, kenapa namja manis itu ingin dihukum padahal biasanya dia akan lari jika mendapatkan hukuman. "Kau ingin aku hukum?" Haechan mengangguk antusias.
"Memangnya kau tidak ingin menghukumku?" Tanya Haechan menantang.
Merasa baru saja ditantang, Mark berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Haechan di sofa. Bukannya duduk disamping Haechan, Mark lebih memilih mendorong tubuh Haechan hingga berbaring disofa dengan dirinya berada diatas tubuh namja manis yang kini sudah berada di bawahnya dengan wajah terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future [Markhyuck] ✓
FanfictionMark dan Haechan adalah musuh dari awal saat Haechan masuk SHS. Secara tidak disengaja keduanya terlibat perjodohan yang kedua orangtuanya buat. Mark yang merupakan ketua OSIS di Neo High School dan Haechan sang pembuat onar yang selalu menjadi lang...