Hilang

40.8K 3.4K 351
                                    

Haechan masuk kedalam kelasnya dengan menggunakan Hoodie milik Mark, hal itu membuat beberapa orang menatapnya gemas.

Hoodie yang sedikit kebesaran dan hampir saja menenggelamkan tubuh gempil itu. Hoodie berwarna putih itu di padukan dengan celana panjang sekolahnya yang berwarna hitam, begitu menggoda dan imut di saat bersamaan. Haechan berjalan menuju bakungkunya.

"Kemana seragammu?" Tanya Jaemin.

"Robek" jawab Haechan malas

"Wow, apakah stamina Mark selemah itu?" Tanya Renjun yang malah mendapatkan pukulan pada kepalanya dari Haechan.

"Yak kau bicara yang benar sedikit" marah Haechan.

"Kau dapat hukuman apa?" Tanya Jaemin

Haechan berpikir sejenak, hukuman katanya tapi Mark saja tidak memberikan hukuman apapun padanya. "Tidak ada" jawaban Haechan membuat dua lainnya kaget.

"Menurutku itu wajar, lagi pula suaminya kan ketua OSIS" ucap Renjun.

Haechan yang mendengar itu mulai menatap tajam Renjun. "Kau benar, apalah daya kita yang harus membersihkan perpustakaan lagi" ucap Jaemin dengan nada yang dibuat sedih.

Haechan hanya tersenyum penuh kemenangan karena ia akan pulang lebih awal hari ini. "Ingin ke kantin?" Tanya Renjun, dua lainnya mengangguk setuju.

Ketiga namja itu lebih banyak menghabiskan waktu di kantin, mungkin hampir seluruh jenis makanan yang ada dikantin mereka cicipi.

"Yak berhentilah makan, Haechan. Kau bisa-bisa bertambah bulat" ucap Renjun memperingati Haechan

"Ck kita harus banyak makan jika tidak ingin kurus seperti tulang" ucap Haechan dengan bermaksud menghina sahabatnya.

"Masih mending aku kurus, dibanding kau bulat seperti bola" Haechan ingin sekali berdiri dan menarik rambut Renjun hingga botak jika bukan Jaemin yang menghentikan nya.

"Apa tidak ada hal lain yang kalian bahas selain body shaming? Dan kau, Haechan. Renjun cuman memperingatimu agar berhenti makan. Kau tidak merasa perutmu akan meledak setelah memakan toppoki, Jajangmyeon, dan juga hotteok. Dan untukmu Renjun jujur saja kau memang kurus" ucapan Jaemin membuat keduanya diam.

"Pokonya apapun bentuk tubuh kalian itu adalah diri kalian yang sebenarnya, jadi berhentilah body shaming!" Bisakah Haechan dan Renjun menangis sambil memeluk Jaemin?! Ah kupikir itu terlalu berlebihan.

Setelah merasa perut mereka sudah cukup dengan makanan ketiganya kembali ke kelas.

Renjun ingin sekali protes karena Haechan tidak mendapatkan hukuman sama sekali, padahal mereka terlambat itu karena Haechan. Renjun membalikkan tubuhnya menatap Haechan lekat, yang diperhatikan lama kelamaan menjadi risih.

"Kenapa?" Tanya Haechan

"Kau tidak bisa bicara pada Mark untuk mengizinkan kami pulang?! Kita terlambatkan semua karenamu" Haechan hanya merotasi matanya malas

"Kali ini aku setujuh dengan Renjun" ucap Jaemin yang ikut serta dalam pembicaraan itu.

"Tapi yang memberikan hukuman bukan Mark, melainkan Jeno dan Guanlin. Jadi cobalah bujuk mereka" ucap Haechan.

"Tapi kau adalah istri dari ketua OSIS dan mereka berdua adalah bawahhan Mark." Memang yang dikatakan Jaemin ada benarnya

"Dan itu tidak ada hubungannya denganku, lebih baik kalian pacari saja mereka" ucap Haechan. Jaemin dan Renjun ingin sekali mencekik temannya itu.

Tring

Tring

Tring

Bunyi bel itu menandakan seluruh siswa diperbolehkan untuk pulang. Haechan berdiri dari duduknya dan menatap kedua temannya. "Jika ingin enak, maka dekati saja Jeno dan Guanlin sekalian jadikan pacar dibanding jomblo terus. Kasihan loh lama-lama sendiri, gak takut karatan apa?!" Setelah mengatakan itu dengan kecepatan kilat Haechan keluar dari kelas sebelum kena amuk kedua sahabatnya.

Future [Markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang