Perubahan

45.7K 3.9K 511
                                    

Matahari belum memunculkan dirinya tapi Haechan sudah terbangun dari tidurnya. Haechan turun kelantai bawah menuju dapur dengan langkah kaki pelan karena tidak ingin membangunkan Jaemin dan Renjun karena sekarang masih pukul 04.00 KST sangat pagi jika kedua anak itu harus bangun.

Saat didapur Haechan mempersiapkan sarapan untuknya dan juga Jaemin serta Renjun, apakah dia sedang membiasakan diri karena sebentar lagi ia akan menikah dengan Mark?! Bisa di kata begitu.

Setelah menyiapkan sarapan dan membangunkan Jaemin serta Renjun, Haechan langsung masuk kekamar untuk membersihkan dirinya dan memakai seragam sekolahnya.

Siap dengan seragamnya, Haechan turun lagi ke lantai bawah menuju ruang makan yang sudah terdapat Jaemin dan Renjun menunggunya untuk sarapan bersama. Ketiganya kini menyantap makanan masing-masing dengan tenang.

Renjun secara tiba-tiba menyenggol kaki Jaemin lalu dibalas dengan tatapan bertanya dari yang disenggol, keduanya terlihat seperti sedang bertelepati.

Jaemin yang merasa ada yang sedikit berbeda dengan Haechan. "Ekhm.. kita akan naik bus lagi hari ini?" Tanya Jaemin basa-basi.

"Aku tidak ikut" jawab Haechan membuat Jaemin serta Renjun bingung.

"Kenapa?"

"Aku akan pergi bersama Mark" perkataan Haechan berhasil membuat Jaemin dan Renjun langsung bertukar pandangan

Renjun memegang tangan Haechan dan mengusapnya. "Kalau dia berlaku macam-macam pukul saja" Haechan terkekeh saat mendengar ucapan Renjun.

Drt~

Bunyi itu berasal dari ponsel milik Haechan yang terdapat pesan dari Mark yang mengatakan bahwa namja camar itu sudah berada di depan gedung apartemennya. Haechan sedikit kesal karena hari masih sangat pagi dan ia harus diboyong Mark kesekolah sepagi ini.

"Aku pergi dulu" Haechan langsung mengambil tasnya

"Sepagi ini?!" Keduanya terkejut karena ini masih pukul 05.30 KST.

"Kau tahu kan ketua OSIS sialan itu tidak akan datang terlambat" sarkas Haechan keluar dari apartemen.

Didalam lift yang akan membawanya kelantai bawah, mulut Haechan tidak pernah berhenti melemparkan sumpah serampahnya pada Mark.

Haechan dapat melihat sebuah mobil sport hitam yang sering Mark bawa kesekolah berhenti tepat di depan pintu gedung apartemennya. Haechan mempercepat langkahnya lalu masuk kedalam mobil itu karena begitu banyak orang yang memandangi mobil Mark yang sangat menarik perhatian.

Aku yakin sebentar lagi namaku akan trending topik

Setelah Haechan masuk Mark langsung menjalankan mobilnya menuju ke sekolah. Hanya ada keheningan didalam mobil itu, keduanya canggung untuk berbicara satu sama lain.

Mobil hitam itu sudah terparkir rapih di bastment sekolah, Haechan dan Mark keluar dari mobil. Saat Haechan ingin pergi dari sana untuk menuju kelasnya tiba-tiba tangannya dicengkal oleh Mark yang membuat Haechan berbalik menatap bingung namja camar itu.

"Ikut denganku" setelah mengatakan itu Mark langsung menarik tangan Haechan untuk menuju kearah ruangan ketua OSIS.

Mark masuk kedalam ruangan diikuti dengan Haechan yang hanya pasrah ditarik masuk kedalam ruang namja camar itu.

Setelah masuk kedalam ruang, Mark langsung melepaskan tarikan tangannya pada Haechan lalu mendudukkan dirinya dikursi kebesarannya. Haechan bingung dengan tingkah calon suaminya saat ini.

"Kenapa membawaku kesini?" Tanya Haechan

"Dikelas masih sunyi, duduklah dulu disofa sampai sekolah sudah agak ramai" ujar Mark yang sudah sibuk dengan laptop miliknya sedangkan Haechan memilih menurut dan mendudukkan dirinya disofa yang ada disana sambil memainkan ponsel miliknya.

Future [Markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang