Jangan lupa vote dan comment nya~
.
.
.Setelah kejadian kemarin Mark menyarankan agar Haechan tidak pergi kesekolah dulu hari ini, tapi anak itu menolak dengan keras.
Sebuah keajaiban jika Haechan ingin sekali bersekolah padahal biasanya dia akan dengan senang hati jika disuruh tidak pergi kesekolah. Tapi hari ini Haechan sangat ingin pergi kesekolah, mungkin ia ingin melihat bagaimana keadaan Mina.
Mark terus-terusan menghembuskan nafas panjang selama perjalanan menuju sekolah tentunya bersama Haechan yang duduk manis disampingnya.
"Tidak bisakah kau mengikuti perintahku sekali saja, Haechan?" Mark yang sudah frustasi membuka suara.
"Dan sejak kapan kau jadi perhatian, Mark Jung?" Bukannya menjawab Haechan malah bertanya balik.
Mark mendengus dan memilih tidak meladeni pertanyaan Haechan.
Mobil Mark memasuki bastment sekolah, tentunya hal itu menjadi tontonan banyak orang.
Mark yang ingin keluar dari mobil tapi tangannya di tahan oleh Haechan lalu Mark melemparkan tatapan bertanya pada istrinya itu.
"Bukakan pintu untukku" pinta Haechan lembut, apakah seseorang orang akan berubah lembut jika ada maunya?! Mungkin itu yang ada di benak Mark saat ini.
"Kau masih memiliki kaki dan tangan lengkap tanpa cacat, lakukan saja sendiri" ucap Mark cuek membuat Haechan mendengus kesal
Mark yang ingin membuka pintu mobil tapi tiba-tiba tangannya di tarik kuat oleh Haechan.
Cup
Rasanya seperti bola mata itu ingin lepas dari tempatnya, Haechan dengan berani mencium pipi Mark dan hal itu membuat Mark terkejut. Untungnya kaca mobil ini sedikit hitam sehingga tidak akan terlihat oleh orang luar.
"Kumohon~" mohon Haechan dengan nada mendayu dan juga sedikit aegyo, oke mari lupakan harga diri sejenak.
Mark yang akhirnya luluh mulai keluar dari mobil setelah itu berpindah untuk membukakan pintu untuk Haechan.
"Terimakasih, sayang" setelah mengatakan itu Haechan berlari menuju kelasnya dengan senyum bahagia.
Dari kejauhan bisa Haechan lihat kilatan kemarahan dari mata Mina, yang memang sedari tadi memandangi kedatangannya dan Mark. Itulah alasan Haechan meminta Mark untuk membukanya pintu.
Haechan baru saja memasuki kelasnya tapi ia sudah dihadiahi dengan pelukan yang membuatnya sesak nafas, tentu saja itu dari dua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Jaemin dan Renjun.
Dengan susah payah Haechan melepaskan pelukan itu. "Yak kalian ingin membunuh ku, hah?!" Ucap Haechan kesal dengan nafas yang tersengal-sengal.
Keduanya hanya membalas dengan cengiran, setelah itu ketiganya duduk di bangku masing-masing.
Jaemin menyenggol pelan lengan Haechan membuat anak itu menatap dengan tatapan bertanya.
"Apa yang akan Mark lakukan pada Mina?" Tanya Jaemin pelan lebih kearah seperti berbisik karena takut jika orang lain mendengarkan pembicaraan keduanya.
"Aku tidak tahu" jawab Haechan
Pagi tadi Haechan sempat menanyakan apa yang akan Mark lakukan untuk membalaskan dendamnya pada Mina, tapi namja itu hanya mengatakan untuk menunggu dan melihat. Haechan tidak mengerti dengan maksud Mark.
Tidak lama kemudian guru yang akan mengajar sudah masuk kedalam kelas. Haechan yang menatap guru yang berparas cantik itu dengan tatapan tidak suka. Siapa lagi jika bukan Kim Wonwoo guru Fisika yang mengajar di kelasnya, sebenarnya Haechan tidak membenci guru itu hanya saja ia benci dengan mata pelajaran guru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future [Markhyuck] ✓
FanfictionMark dan Haechan adalah musuh dari awal saat Haechan masuk SHS. Secara tidak disengaja keduanya terlibat perjodohan yang kedua orangtuanya buat. Mark yang merupakan ketua OSIS di Neo High School dan Haechan sang pembuat onar yang selalu menjadi lang...