🔞🔞

72.4K 2.7K 242
                                    

Perjalanan yang begitu panjang dan juga melelahkan bagi Haechan karena sudah beberapa kali ia klimaks, bahkan celana miliknya kini telah basah akibat sperma yang terus keluar.

"Ughh Markhh, pleasehh touchhh me.." lirih Haechan yang sudah tersulut oleh nafsu nya sendiri.

Mark menulikan dan keluar dari mobil itu lalu berjalan menuju sisi satunya lagi, Mark membuka pintu itu dan mulai menggendong Haechan ala bridal. Mungkin ia sudah tahu jika Haechan tidak akan sanggup berjalan karena sudah beberapa kali klimaks.

Haechan tidak tahu kemana Mark membawanya saat ini tapi baginya sekarang itu tidaklah penting yang ada di pikirannya saat ini penis gagah milik Mark yang menusuk keras lubang laparnya.

Haechan mempererat tangannya yang mengalung ini di leher Mark, lalu ia mulai mendekatkan wajahnya pada telinga lelaki camar itu.

"Daddy.. pleasehh fuckkk me.." bisik Haechan lirih membuat Mark menggeram buas mendengarnya.

Mark mencoba mengendalikan dirinya dari Haechan yang sedari tadi mendesah keras dalam gendongannya.

Keduanya masuk kedalam rumah megah itu, bukannya berjalan menuju lantai dua Mark malah berjalan menuju sebuah ruangan kerja, lalu membuka sebuah pintu yang berada dalam ruangan besar itu.

Haechan yang awalnya sibuk mendesah minta untuk di puaskan seketika berhenti kala melihat ruangan itu.

Mata beruang itu membulat sempurna saat melihat dengan seksama ruangan itu, dirinya seketika menciut dan menjadi panik

Mata beruang itu membulat sempurna saat melihat dengan seksama ruangan itu, dirinya seketika menciut dan menjadi panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan dengan cepat meronta-ronta agar Mark melepaskannya namun bukannya melonggar gendong itu makin erat.

"Mark, jangan gila. Kumohonh!" Tegas Haechan yang menahan mati-matian desahannya.

Mark tidak mempedulikan permohonan dari sang istri, Mark malah menghempaskan tubuh Haechan ke atas ranjang dan sebelum namja manis itu bergerak Mark lebih dulu menarik keduanya tangannya untuk di ikat pada kepala ranjang itu.

Haechan terkejut saat kedua tangannya sudah lebih dulu Mark ikat di kepala ranjang itu, hey ia tidak bodoh ia sangat tahu apa nama ruang tempatnya berakhir sekarang.

"MARK LEPASKAN AKU, KUMOHON!" Teriak Haechan keras berusaha agar suaranya bisa masuk kedalam gendang telinga namja camar itu.

Namun lagi-lagi bukan mendengar Mark malah menarik sudut bibirnya tipis lalu berjalan menuju sebuah laci.

Mata itu membulat sempurna kala melihat sebuah alat yang berbentuk seperti penis dan itu sungguh besar, mungkin beda tipis dengan milik Mark dan juga sebuah alat yang berbentuk seperti cincin.

"MARK STOP! YOU CRAZY!" Teriak Haechan lantang kala Mark mendekat

Mark yang kini sudah duduk di samping Haechan hanya tertawa remeh. "Yes, i'm crazy!" Ucap Mark dingin.

Future [Markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang