"Time for punishment, prepare yourself" bisik Mark yang setelah itu menggigit pelan daun telinga itu.
Mark kembali melumat bibir itu dengan instens, menjilat, menggigit pelan bibir bawah milik Haechan. Ciuman Mark lebih terkesan menuntut di bandingkan tadi, membuat Haechan kewalahan mengimbanginya.
Menghisap bilah bibir itu secara bergantian bahkan menyesapnya dengan kuat hingga menimbulkan rasa kebas.
"Nghh... Mmhh!" Haechan membuka matanya dengan terkejut saat merasakan tangan Mark masuk kedalam bajunya dan memilin puntingnya.
"Nghh... aahh.." Mark melepaskan ciumannya membuat desahan keluar dari bibir itu.
Napas Haechan terengah dengan kedua mata yang terlihat sayu menatap kearah Mark yang sialnya sangat tampan dan sexy.
Mark menatap mata itu dengan begitu dalam sedangkan tangannya sibuk membuka kancing kemeja Haechan.
Setelah baju itu terbuka Mark mengelus pelan perut rata itu lalu beralih pada kedua punting Haechan.
Haechan menggigit bibir bawahnya saat merasa gelayatan aneh menghampiri dirinya.
Mark tersenyum simpul melihat Haechan yang sudah mulai terbuai dengan permainannya.
"You are mine forever mine" setelah mengatakan itu Mark langsung melahap rakus salah satu punting milik Haechan.
"Eungg... Ahhh..." Desah Haechan memenuhi mobil itu.
Walaupun mulutnya sibuk dengan mengemut dan juga menggigit kecil punting milik Haechan namun tangan itu tidak tinggal diam.
Mark menurunkan tangannya menuju kearah selangkangan Haechan, meremas kentanan Haechan yang masih di baluti celana.
"Eungg.. ah.. Markhh.. stophh pleasehh" pinta Haechan karena sungguh akal sehatnya seperti akan segera putus
Mark menatap mata Haechan yang sudah sangat sayu dan berkabut nafsu.
"Yakin ingin berhenti hm?" Goda Mark.
Haechan diam sejenak tapi rasanya sungguh sulit di saat puntingnya di pelintir dan kejantanannya yang terus di remas oleh Mark. Tangan itu terangkat untuk menyentuh tangan Mark yang berada di puntingnya, Mark terkejut dan akhirnya menghentikan gerakannya pada punting itu.
"Ber-hentih" final Haechan
Mark menghembuskan napas kasar kemudian melepaskan rengkuhannya dari Haechan.
Haechan kembali duduk di kursi miliknya dan mobil itu kembali berjalan menuju kearah penthouse keduanya. Jujur saja Haechan sebenarnya tidak ingin menghentikan ini tapi ia tidak ingin jika ketahuan orang sekitar karena melakukan hal tidak senonoh di dalam mobil.
Ekor mata itu melihat Mark yang sedang menyetir bisa ia lihat bawah Mark sedang menahan mati-matian gejolak di dalam dirinya, dan jangan lupakan penisnya yang sudah hampir memegang sempurna.
****
Mark masuk kedalam kamar mandi tanpa berbicara sedikitpun pada Haechan sedangkan Haechan sendiri hanya bisa pasrah dengan sikap Mark.
Haechan akhirnya memilih untuk mengganti pakaiannya. Saat di dalam walk in closet ia melihat kemeja putih milik Mark dan ide cemerlang pun masuk, hitung-hitung sebagai permintaan maaf pada Mark.
Haechan memakai kemeja itu lalu melihat pantulan dirinya di kaca besar itu. Kemeja berwarna putih yang mampu menutupi tubuhnya hingga di atas lutut, dua kancing teratas yang di biar terlepas dan juga ia tidak memakai bawahan hanya celan dalam berwarna hitam yang menutupi daerah privasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future [Markhyuck] ✓
FanfictionMark dan Haechan adalah musuh dari awal saat Haechan masuk SHS. Secara tidak disengaja keduanya terlibat perjodohan yang kedua orangtuanya buat. Mark yang merupakan ketua OSIS di Neo High School dan Haechan sang pembuat onar yang selalu menjadi lang...