Dia?

43.6K 3.4K 691
                                    

Hari aktivitas Mark dan Haechan kembali seperti biasanya. Dikarenakan tinggal seminggu lagi Mark akan menghadapi ujian semester, jadi anak itu lebih aktif dibanding biasanya.

"Haechan, cepatlah!" Teriak Mark dari lantai bawah.

"Sebentar" sahut Haechan yang masih berada didalam kamar.

"Kau sudah menghabiskan waktu 30 menit. Ayolah, kau bukan yeoja" omel Mark.

Setelah menunggu 5 menit akhirnya Haechan keluar juga. Mark bingung kenapa Haechan memakai syal kain yang sedikit tipis.

"Kenapa pakai syal?"

"Kau lupa?! Semalam siapa yang membuatku harus mandi air dingin?!" Tanya Haechan kesal.

Mark merotasi matanya malas mendengar segala ocehan Haechan, ini masih pagi untuk telinganya pemanasan.

"Ayo, kita sudah terlambat" ujar Mark yang langsung keluar dari penthouse.

Haechan melongo karena Mark bilang mereka sudah terlambat padahal sekarang saja baru jam 6 pagi.

Ck! Dasar ketua OSIS rese

****

Hari ini sangat menyebalkan bagi Haechan, Jaemin, dan Renjun. Seluruh mata pelajaran yang menyebalkan ada di hari ini. Ketiganya kini sedang mendinginkan kepala di kantin.

"Akh! Sial! Tidak bisakah mata pelajaran Bu Park libur sehari saja?!" Cemoh Renjun yang meminum es lemon tea miliknya.

"Kenapa juga harus ada sains didunia ini?! Mobil bergerak saja pake acara dihitung" omel Jaemin.

"Siapa suruh diajak bolos tidak mau" sindir Haechan, memang sebelum jam mata pelajaran fisika masuk Haechan sempat mengajak kedua temannya untuk bolos tapi entah keduanya sepertinya kesambet setan rajin dan malah menolak ajakannya.

"Aku sudah tobat kena amuk Guanlin" jawab Renjun

"Aku juga" timbal Jaemin

Haechan memutar bola matanya malas sepertinya kedua temannya ini terkena virus bucin.

Suasana kantin tiba-tiba menjadi sangat ramai, membuat ketiganya melihat kearah pintu kantin. Yang disana ada Mark, Jeno, dan juga Guanlin. Tapi ada yang berbeda.

Siapa dia?!

Ada seorang wanita yang sedang bergelayut manja pada lengan Mark, anehnya namja itu tidak risih sama sekali saat payudara kecil wanita itu bergesekan dengan lengannya.

Tak

Suara sumpit kayu yang tiba-tiba patah akibat Jaemin. Mata namja manis itu memerah menyiratkan ingin membunuh seseorang.

Haechan yang tahu Jaemin ingin menghampiri para namja tampan itu langsung menariknya untuk pergi dari sana dan memilih untuk beristirahat di rooftop.

Sial! Apa aku cemburu?!

Hwang Yeji, kau akan mati ditanganku! Lihat saja!

"Minumlah" ujar Renjun menyodorkan sebotol air mineral pada Haechan dan Jaemin.

Keduanya minum dengan terburu-buru seakan takut ada yang merebut minuman itu.

Brak

Secara tidak manusiawinya seorang yeoja cantik menerobos masuk kedalam rooftop itu, membuat jantung ketiganya hampir saja terlepas dari tempatnya.

"Kau membuat kami kaget, Irene Noona" ujar Renjun sedikit kesal

"Ck! Siapa suruh main pergi begitu saja" Irene langsung menghampiri Haechan yang hanya duduk terdiam. "Kenapa adik iparku ini malah pergi begitu saja saat melihat suaminya datang?!"

Future [Markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang